+ 05. may i have this dance?

1.9K 165 1
                                    

cw // nsfw.


Sunghoon keluar dari kamar mandi setelah mengeringkan rambutnya. Dia baru saja selesai mandi setelah hampir seharian mereka berkeliling. Mereka baru pulang jam 9 malam, setelah pertunjukan orkestra selesai.

Saat keluar dari kamar mandi, dia melihat Sunoo berdiri di depan gramafon yang memutar lagu klasik. Tidak, bukan hanya berdiri— tapi berdansa, menari. Sendirian.

"Sunoo?"

Gerakan tubuh Sunoo terhenti. Lelaki yang mengenakan piyama satin berwarna putih itu membalikkan tubuhnya, rambut hitamnya bergerak seraya gerakannya membalik tubuh yang cukup cepat.

Sebuah senyuman manis tercetak di wajah bulatnya. Tungkainya dibawa mendekat ke arah Sunghoon. Tubuhnya sedikit membungkuk, satu tangannya terulur ke depan. Menunggu sang suami menyambutnya.

"May i have this dance, Mr. Park?"

Sunghoon lantas tergelak. Dia menatap wajah Sunoo yang masih tersenyum manis dengan tangan yang telah siap menyambutnya. Dia meraih tangan Sunoo dan menggenggamnya erat saat dia berdiri dari posisinya.

"My pleasure." Sunghoon membalik tangan Sunoo lalu menciumnya. Hal ini sempat membuat Sunoo tertegun kaget, "suamimu yang tampan ini siap menemanimu."

Sunoo lantas tertawa kecil. Dia melangkah maju sekali lagi hingga dia bisa menyentuh bahu bidang Sunghoon dan bertahan di sana.

Mengikuti alunan musik yang berputar, Sunghoon memindahkan tangannya pada pinggang Sunoo lalu membawa mereka ruang kosong di depan ranjang untuk berdansa.

Tangan Sunoo menggenggam tangan Sunghoon semakin erat. Gerakan mereka yang awalnya pelan dan lembut mulai cepat seiring dengan perubahan nada lagu yang diputar.

Sesekali Sunghoon akan mencuri bibir Sunoo saat lengah, begitu pula sebaliknya. Melakukan gerakan tarik-ulur, terutama saat lagu berubah semakin cepat atau bahkan mulai bertema sensual.

Satu putaran terakhir, Sunoo berhasil menahan kakinya dan berputar. Punggungnya menyandar pada dada Sunghoon yang kini memeluknya dari belakang. Mereka mengatur napas bersamaan dengan dada yang naik-turun setelah cukup lama berdansa.

Sunoo lebih dulu tertawa dan memejamkan matanya dengan kepala menyandar di atas bahu Sunghoon. Melihat leher putih nan mulus di hadapannya membuat Sunghoon menundukkan kepala dan menciumnya dengan gemas.

"Aku sudah berkeringat," Sunoo mengatur napasnya sebelum melanjutkan, "Rasanya tidak nyaman. Sepertinya aku harus berganti baju dulu naik ke kasur."

Sunghoon tertawa pelan, "Berkeringat pun kau tetap harum" dia memeluk Sunoo semakin kuat, "jangan khawatir, toh nanti juga kau tidak akan membutuhkannya." Bisik Sunghoon pelan saat dia kembali menurunkan kepalanya.

Sunoo tertawa mendengar itu. Menganggap itu hanyalah salah satu lelucon Sunghoon. Walau begitu, tidak butuh waktu lama sampai Sunoo sadar Sunghoon tidak ikut tertawa bersamanya dan pelukan yang menahan tubuhnya terasa semakin kuat.

Sunoo memegang punggung tangan Sunghoon dan kembali menoleh untuk mencari kedua iris gelap itu.

"...hyung?"

Gerakan kaki mereka yang mengikuti lagu mulai berhenti. Tapi tidak butuh waktu lama juga untuk musik berhenti karena telah menemui akhir rekamannya.

Sunghoon melepas pelukannya sehingga Sunoo bisa berbalik dan mereka saling menatap dengan dua tangan yang masih berpegangan.

love is the wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang