III. Helping Him

671 117 0
                                    

"Kau itu sudah mati 3 tahun yang lalu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Untuk apa mengikuti ku?"

Soobin melihat Yeonjun yang membuntutinya hingga ke halte bus. Pria berambut kuning telur itu menggunakan hoodie dan celana pendek selutut milik Soobin.

"Aku bosaaan! Tidak ada yang menarik di kamar mu."

"Lalu apa gunanya kau ikut denganku?"

"Entahlah, kupikir aku punya ide. Kau kuliah di universitas Seoul? Aku pun sama! Jika sekarang tahun 2024 seharusnya aku sudah lulus. Tapi setidaknya harus ada yang mengenalku bukan?"

Soobin mengangguk paham. Yeonjun ini tidak hanya gila, tapi dia cukup pintar.

"Hari ini aku mau berputar-putar di kampus."

Soobin hanya berdehem mengiyakan.

"Kalau selesai kita ketemu lagi di depan gerbang bagaimana? Kau selesai pukul berapa?"

"Hari ini hanya ada 2 mata kuliah. Kupikir aku selesai sekitar pukul 3."

"Baiklah. Oh itu busnya datang!!"

Yeonjun dengan sigap menggandeng tangan Soobin. Membuat pria berdimpel itu hampir saja jatuh karena Yeonjun menariknya tiba-tiba.

-----💍💍💍💍-----

Yeonjun mengernyit melihat reaksi orang-orang disekitarnya. Beberapa dari mereka tidak mengenalnya. Namun sebagian orang ia masih ingat wajah mereka meski tak saling kenal karena berbeda jurusan.

"Apa aku aneh? Kenapa mereka melihatku seolah melihat hantu?"

Ia yang tak peduli memilih menghampiri seorang mahasiswa yang sedang duduk bangku taman.

"Hei, kau mengenalku kan? Bisa—"

"ASTAGA!!!!! APA MATAKU MENIPU?? APA AKU HARUS MENGUNJUNGI SHAMAN??!!"

"YAK!! KAU INI KENAPA SIH??!"

Yeonjun malah makin merapat dan menyentuh pria tadi. Membuat laki-laki bernama Wooyoung itu langsung gemetaran dan pingsan hingga jatuh dari bangku.

"Kenapa malah pingsan?!!!"

Yeonjun yang tidak mau terlibat hal tidak diinginkan memilih meninggalkan Wooyoung.

Ia memilih berjalan pergi dan mencoba bertanya pada orang lain lagi. Dan Yeonjun memilih dosen Kim yang kebetulan sedang berjalan keluar dari mobilnya.

"Dosen Kim!! Dosen Kim!!"

Dosen Kim yang merasa dipanggil hanya menengok ke kanan dan kiri. Ia seperti mendengar suara yang tak seharusnya ia dengar lagi.

"Aneh sekali, aku seperti mendengar suara mahasiswa yang harusnya sudah tidak ada."

Dosen Kim melanjutkan langkahnya. Hingga Yeonjun menepuk pundaknya sambil terengah karena berlari mengejarnya.

Meet You Before Die (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang