"Kenapa!?!! Kenapa?!!!".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yeonjun terlihat mondar-mandir di depan bangunan apartemen. Ia masih memakai hoodie untuk menutupi tubuh dan kepalanya.
Berulang kali ia melompat dan mengintip bus yang berhenti di seberang jalan. Sudah gelap tapi Soobin belum pulang. Yeonjun kan sudah bosan seharian sendirian di apartemen.
Hingga kemudian tubuh jangkung Soobin terlihat turun dari bus dan berdiri di seberang jalan, Yeonjun sudah melambai kegirangan.
"Soobin!!! Choi Soobin!!!"
Soobin yang tidak pernah disambut seperti ini sejak ibunya tiada merasakan sedikit basah di pulupuk matanya. Senyum cerah Yeonjun dan pantulan rambut kuningnya yang terkena lampu jalanan karena Hoodie nya terbuka benar-benar membuat Soobin senang.
Lelaki berdimpel itu segera menyeberangi jalan dan merengkuh Yeonjun dalam pelukan.
"Aku pulang."
Yeonjun sedikit terkejut. Ia tak menyangka Soobin akan bersikap seperti ini. Namun ia hanya diam dan memeluknya balik.
"Terima kasih sudah pulang dengan selamat."
-----💍💍💍💍-----
"Apa ada perayaan besar? Kenapa meja ini penuh makanan? Dan apa itu yang berwarna coklat? Itu tidak beracun kan?"
Soobin menatap meja makannya yang penuh dengan makanan. Ia tidak tahu kenapa Yeonjun membuat banyak makanan dengan bentuk yang tidak jelas.
"Aku memasak semua yang ada di kulkas mu sebelum itu menjadi basi. Sayang sekali jika dibuang."
"Kau sudah mencobanya lebih dulu kan?" Soobin melihat Yeonjun dengan sedikit ngeri. Belum lagi senyum Yeonjun yang terlihat tidak meyakinkan.
"Tentu saja, aku sudah mencoba sebagian."
'Sebagian dia bilang? Apa dia mau membunuhku?'
"Jangan terharu begitu, air matamu itu hapus dulu."
Soobin yang mendengarnya cepat-cepat mengusap ujung matanya. Ah dia akhir-akhir ini sangat sensitif.
"Icipi sup nya. Aku menamainya sup merah menyala!!" Yeonjun menyodorkan semangkuk sup yang mengepul. Dan benar, namanya sangat sesuai dengan presentasinya. Merah hingga mencolok mata.
'Tuhan, jika pada akhirnya kami berbaring bertiga di pemakaman, tolong jauhkan makam Yeonjun dari makam ku. Amin.'
Soobin berdoa dalam hati sebelum menelan sup yang terlihat seperti habis dari neraka tersebut.
"Bagaimana? Enak?"
Wajah Soobin berubah merah padam. Ia bahkan malah menangis lagi dan memaksa menelan sup yang telah masuk ke mulutnya.
"Hei ada apa? Apa mengerikan? Aku tidak mencicipi yang satu itu karena ingin kau yang mencobanya pertama."
Soobin meraih segelas air. Meminumnya hingga habis dan menatap Yeonjun penuh kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Before Die (End ✔️)
Fanfiction"Aaarrrghhhh!!!!!" Teriakan Soobin adalah awal dimana dua benang takdir mengikat mereka. Yeonjun yang tiba-tiba muncul di kamar apartemennya membuat dunianya jungkir balik dalam sekejap. #soobjun #txt #topsoobin #bottyeonjun #fantasy - 1 di Soobjun...