IV. Crying on Your Shoulder

751 120 23
                                    

"Menangislah."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun hanya diam sepanjang perjalanan pulang. Ia bahkan tidak bicara dan hanya menjawab Soobin dengan anggukan atau gelengan.

"Ingin makan sesuatu?"

"..." Yeonjun hanya menggeleng.

"Kau yakin? Setidaknya makan sedikit."

"Hiks...hiks."

Kembali yang terdengar hanya tangisan Yeonjun. Soobin tidak mengerti harus berbuat apa. Yeonjun nyatanya adalah manusia yang terdampar di tahun 2024 dan ia baru saja mengetahui fakta jika ia tidak punya umur panjang. Soobin tidak mengerti harus menghibur dari sisi mana!!

"Kau ingin aku memelukmu?"

Ajaib! Yeonjun mengangguk dan memasukkan dirinya dalam pelukan Soobin. Pria itu bahkan membuat kaos yang Soobin kenakan basah kuyup dengan air mata dan ingus.

"Ah ingus mu!"

"Jangan protes! Kau yang menawari barusan!"

"Menangislah sepuasnya dengan ingus memenuhi kaosku."

"Soobin."

"Apa lagi?"

"Aku lapar."

Soobin mengangguk. Ia menatap Yeonjun yang mendongak ke arahnya. Menggemaskan dan sedikit menyebalkan. Seperti kucing kecil yang menangis ingin minum susu. Soobin ingin meremasnya seperti squishy.

"Baiklah. Kau mau apa?"

"Kita makan ramyun? Mau makan ramyun denganku?"

🦗🦗🦗

Entah kenapa suasana langsung hening. Soobin berusaha menjernihkan pikirannya dari ucapan Yeonjun barusan.

"O-oke."

"Kenapa jawabanmu? Tidak mau makan ramyun denganku?"

Soobin merutuki pikirannya yang tidak polos dan wajah polos Yeonjun yang berbanding terbalik.

"Berhenti bicara. Duduklah disana dan aku akan membuatnya."

Yeonjun tersenyum manis dengan hidung memerah.

"Terima kasih. Akhirnya aku makan ramyun dengan—"

"YAK!!! BERHENTI MENGUCAPKANNYA ATAU KAU TIDUR DI LUAR!!"

-----💍💍💍💍-----

"Kau tidak bisa keluar rumah sembarangan. Jika ada yang mengenalmu semua akan heboh. Jadi tetaplah di dalam."

"Kau sudah bilang itu hingga 5x!"

Soobin tidak peduli. Ia hanya tidak mau Yeonjun terlibat hal tidak diinginkan.

"Soobin?"

"Bagaimana kau bisa hidup dengan sunyi seperti ini? Apartemen ini sepi sekali. Dulu ketika aku masih disini, tempat ini ramai karena suaraku atau teman-temanku. Tapi ini...terlalu sepi."

Meet You Before Die (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang