VI. His Beautiful Smile

654 107 2
                                    


"Benar, senyum mu cantik sekali."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun terbangun dan ia merasa mual. Bahkan ia merasa sangat pengar. Ia tidak akan minum untuk satu minggu ke depan. Tolong catat itu.

"Minum ini."

Soobin meletakkan sebotol minuman pereda mabuk di depannya.

"Uhh....kupikir aku sudah mati."

"Apa kamarku nampak seperti surga di matamu?" Soobin menjawabnya dengan sarkas. Membuat Yeonjun mendengus kesal.

Yeonjun membuka minuman yang Soobin beri. Menenggaknya hingga habis tak bersisa.

"Kau rapi sekali? Mau kemana? Kau bukannya libur kuliah?"

"Aku mau mengunjungi ibuku."

Ucapan Soobin membuat kesadaran Yeonjun seketika terkumpul.

"Aku ikut!!! Aku mau mengunjungi makamku."

"Baiklah, segera bersiap. Aku menunggumu di meja makan."

-----💍💍💍💍-----

"Aku tidak pandai membuat makanan. Jadi aku memesannya."

Yeonjun tidak keberatan. Justru ia bersyukur sebab Soobin ini sangat pengertian.

"Sepertinya kau rapih sekali, memangnya hari ini hari peringatan kematian ibumu?"

Soobin menggeleng.

"Justru hari ini adalah hari ulang tahunnya."

Yeonjun melihat senyum tulus Soobin yang pria itu jarang perlihatkan. Membuatnya menunduk sedih.

"Soobin....jika nanti aku mati, dan makam itu mulai sepi, bisakah kau mengunjungiku juga dan memberiku bunga?"

Soobin mengangguk. Menepuk pucuk kepala Yeonjun lembut seraya tersenyum.

"Aku akan mengunjungi kalian berdua."

"Terima kasih."

-----💍💍💍💍-----

"Ibu, selamat ulang tahun. Maaf aku belum menjadi sosok yang ibu inginkan. Tapi aku berterima kasih sekali karena ibu mau melahirkan ku dan membesarkanku dengan kasih sayang yang cukup. Semoga ibu tenang dan damai disana."

Soobin meletakkan bunga Krisan putih untuk ibunya. Yeonjun terlihat akan menangis. Pria itu menyeka sudut matanya  dengan sweater yang ia pakai.

"Bibi, terima kasih karena melahirkan pria baik sepertinya. Terima kasih karena membelikanku baju dan cangkir lucu. Bibi, aku orang yang akan berbaring di sebelah mu nantinya. Aku harap kita akan bisa bertemu dan tidur dalam damai."

Yeonjun merasakan tangan Soobin menggenggamnya. Pria itu menguatkannya dan menatap ke arah makam Yeonjun yang sudah bersih dan dihiasi karangan bunga soba dan matahari. Ia sendiri tak mengerti kenapa Soobin justru membeli bunga matahari untuknya.

Meet You Before Die (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang