XII. Angry cat

561 95 0
                                    

"Ia lebih memilih mengusap laptopnya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Soobin?"

"Siapa pria itu?"

Soobin melihat ke arah Hueningkai yang menunjuk seseorang dengan Hoodie besar berdiri di dekat halte dekat kampus. Pria itu terus-terusan melihat ke arahnya dan ke arah Soobin.

"Ah, itu pacarku."

Hueningkai tidak pernah tahu, jika pacar Soobin itu laki-laki. Pantas saja pria ini tidak pernah mau kencan buta!

"Dia kemari??" Taehyun muncul tiba-tiba dan melambai pada 'pacar soobin'. Ajaibnya Yeonjun membalas lambaian tangannya meski wajahnya tak terlihat sebab Yeonjun menutupnya dengan masker. Bisa gempar lagi penghuni kampus ini jika tahu ia berkeliaran disana.

"A-aku duluan." Telinga Soobin memerah. Ia berjalan lebih dulu meninggalkan teman-temannya. Yeonjun yang melihatnya berlari dan tertawa kecil di depan Soobin. Pria jangkung itu nampak canggung sekali ketika beberapa orang memperhatikan mereka berdua.

"Kenapa kemari?"

"Menjemput pacarku. Lagipula kau memberiku uang. Jadi kupakai saja untuk naik bus kemari."

Senyum cerah Yeonjun ketika pria itu menurunkan maskernya membuat Soobin kalang kabut. Ia kembali membenahi masker Yeonjun dan menggandeng yang lebih pendek untuk pulang.

"Haruskah aku menyalami teman-teman mu?"

"Kau gila ya?"

"Kenapa? Aku cuma mau beramah tamah."

"Mereka bisa saja kena serangan jantung."

Yeonjun merengut.

"Memangnya mereka tahu wajahku??"

Soobin mengangguk. Yeonjun terkejut dan membulatkan matanya.

"Dengan orang seperti Taehyun yang kelewat pintar, ia pasti tahu dirimu. Dia mencari informasi sesuatu hal jika ia sangat penasaran."

Yeonjun mengangguk mengerti. Pada akhirnya ia hanya menganggukkan kepala menyapa teman-teman Soobin dari jauh.

-----💍💍💍💍-----

"Sekarang apa lagi?"

Soobin mengalihkan matanya dari laptopnya sesaat dan melihat Yeonjun yang sedang bernyanyi dengan keras.

"Apa?? Berhenti melihatku begitu. Aku cuma bernyanyi. Sooyeon saja tidak protes."

Wajah datar Soobin memandang Yeonjun dengan tatapan kesal.

"Itu karena dia tanaman!"

"Ya sudah. Lagipula kau bisa menyumpal telingamu."

Yeonjun mengucapkannya dengan gaya menyebalkan.

"Yeonjun, akui saja, kau pasti sedang cari perhatian kan?" Ucapan Soobin diangguki Yeonjun dengan cepat. Sejak makan malam pria itu hanya duduk di ruang tamu dan mengerjakan tugasnya tanpa menengok ke arah Yeonjun.

Meet You Before Die (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang