"Aku melakukan semua yang aku inginkan.".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Selamat pagi."
Yeonjun dengan celemek baby blue yang menempel apik di tubuhnya sedang menuang segelas teh.
"Uhh? Ini apa?"
Soobin melihat mejanya penuh dengan kue-kue dan beberapa selai. Belum lagi teh dan buah-buah berry yang Yeonjun tata sedemikian rupa.
"Ini? Ini sarapan ala eropa."
Soobin hanya mengangguk. Selama satu minggu penuh belakangan ini, Yeonjun selalu membuat sesuatu yang berbeda tiap harinya. Ia merasa diajak berkeliling dunia hanya dengan menatap meja makan.
Jika dihari Senin ia makan makanan Korea, maka di hari berikutnya Yeonjun akan buatkan makanan jepang atau China. Begitu seterusnya sesuai keinginan Yeonjun. Dan Soobin akan memakannya dengan tenang tanpa protes asal itu bisa dimakan.
"Ini bekalmu."
"Bukan makanan dari belahan bumi lain kan?"
"Tenang saja, aku tidak membuatnya. Aku cuma buat kimbab."
Soobin menghela napas lega. Akhirnya ia bisa makan makanan normal. Bukan apa, ia tahu Yeonjun sedang melatih kemampuan memasaknya, tapi ia ingin sekali saja makan tanpa merasa cemas.
"Ah benar, jangan menungguku malam ini. Aku akan berkumpul dengan teman-teman ku. Tak apa kan?"
Pria berdimpel itu sedikit takut membuat Yeonjun merasa kesepian. Ia takut Yeonjun akan sedih.
"Tidak kok. Pergi saja. Aku tidak apa-apa. Lagipula kau harus berbaur dengan temanmu."
Soobin tersenyum simpul. Yeonjun sebenarnya adalah sosok yang cukup dewasa.
-----💍💍💍💍-----
Nyatanya, meski Soobin telah memintanya untuk tidak menunggu, Yeonjun tetap menunggu. Pria itu berjongkok sambil melihat ke arah halte. Ia bahkan sudah bernyanyi hampir 10 lagu di depan sana.
Yeonjun bukan keras kepala, ia hanya terbiasa menunggu Soobin pulang. Pria itu satu-satunya orang yang berinteraksi dengannya. Maka tak masalah harus selama apa Yeonjun menunggu, ia akan tetap menunggu.
"Oh itu dia!" Yeonjun tersenyum cerah. Melambai kecil dan membuat Soobin terkejut bukan main. Hampir tengah malam namun Yeonjun masih menunggunya.
"Choi Soobin!!!"
Yeonjun memanggilnya nyaring. Tawanya mengembang namun kemudian luntur begitu saja melihat seorang perempuan ikut turun bersama Soobin.
Perempuan itu bahkan dengan tidak canggung bicara dan sesekali tertawa dengan Soobin.
"Kenapa menunggu? Kan aku bilang aku pulang larut?"
Yeonjun melihat keduanya dengan tatapan sedih. Ia hanya diam dan menyerahkan kertas wish list nya pada Soobin dan berbalik tanpa bicara.
"Dia siapa?"
"Ah itu dia satu apartemen denganku." Soobin menjelaskan pada gadis di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Before Die (End ✔️)
Fanfiction"Aaarrrghhhh!!!!!" Teriakan Soobin adalah awal dimana dua benang takdir mengikat mereka. Yeonjun yang tiba-tiba muncul di kamar apartemennya membuat dunianya jungkir balik dalam sekejap. #soobjun #txt #topsoobin #bottyeonjun #fantasy - 1 di Soobjun...