7 2 4 3

9.5K 700 70
                                    

"Anglaras ilining banyu, angeli nanging ora keli."
ꦩꦱ꧀ꦤꦠꦭꦤ꧀ꦏꦸꦠꦺꦴꦠꦸꦧꦤ꧀

"ꦩꦱ꧀ꦤꦠꦭꦤ꧀ꦏꦸꦠꦺꦴꦠꦸꦧꦤ꧀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama kota Tuban memiliki asal-usul dalam beberapa versi. Salah satunya dari lakuran watu tiban (batu yang jatuh dari langit), yaitu batu pusaka yang dibawa oleh sepasang burung dari Majapahit menuju Demak. Ketika batu tersebut sampai di atas Kota Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban.

Mungkin bukan sekarang, tapi suatu hari nanti. Ivena berharap, semoga sastra sederhananya yang mengisahkan tentang kota Tuban ini bisa di notice oleh Bupati Tuban. Bapak Aditya Halindra, pemuda kelahiran Surabaya, 15 April 1992, yang menjabat sebagai Bupati Tuban dari tahun 2021 sampai sekarang.

"Pasti bisa kan? semesta bantu do'akan ya," gumam gadis itu, tersenyum manis menatap laptopnya.

Menjadi seseorang yang hanya berpijak pada lulusan SMA, membuat Ivena harus banyak-banyak mencari pengalaman kerja. Kepercayaannya pada pedoman kesuksesan bukan dilihat dari seberapa tinggi pendidikan tapi seberapa tinggi usaha, membuat Ivena terus berjuang sampai di titik ini. Gadis itu percaya, tidak ada yang tidak mungkin selagi roda kehidupan manusia berputar.

"Abirama?"

"Kok aku lagi eroh ya? hem, wajar sih, aku nggak pernah dirumah," tangannya tak lepas dari cursor mouse. Netranya juga tidak berhenti menelisik keelokan abirama lewat layar laptop. (Kok aku baru lihat ya?)

Banyak sekali tempat wisata di Tuban yang Ivena baru ketahui. Salah satu tempat wisata yang menarik perhatiannya adalah Abirama di Tuban kota.

"Cantik sekali. Berhadapan langsung dengan pantai. Kapan-kapan kesana seru kali ya,"

"Nduk!"

Suara panggilan dari sang Ibu, membuat fokus Ivena buyar. Gadis itu segera beranjak keluar dari kamarnya. Dengan sedikit berteriak untuk menjawab panggilan dari Ibunya.

Mas Nata lan Kuto Tuban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang