bab 11

141 12 2
                                    

      Jeno pulang ke rumah nya dengan langkah gontai pikiran berkecamuk, di sisi lain dia ingin menemani  nana di rumah sakit tapi di sisi lain juga dia harus menjaga privasi mereka. Penampilan jeno yang kacau dengan baju penuh darah membuat sang ibu kaget setengah mati.

'Apa yang terjadi dengan mu jeno, kenapa itu penuh darah' seru sang ibu

'Tak apa eoma ini darah teman ku, tadi dia mengalami kecelakaan dan aku membawa nya ke rumah sakit'

'Ya tuhan sukur lah, eoma kira kamu kenapa kenapa, sana mandi dan ganti pakaian mu'

     Jeno pun pergi ke kamar nya, bergegas mandi. Hp jeno tak henti nya berbunyi banyak pesan masuk maupun panggilan masuk, semua nya dari teman teman nya yang ingin menanyakan tentang nana. Setelah selesai mandi dan berpakaian jeno segera menelpon seseorang.

'Hallo mark aku baru saja selesai mandi, sampai kan pada anak anak untuk kondisi nana aku sendiri tidak tau, karna sampai di rumah sakit aku di suruh langsung pulang oleh keluarga nana dan aku tidak di izinkan mengikuti mereka, dan mereka bilang nana akan baik baik saja tak perlu khawatir'

Jeno pun menutup telpon nya, dalam hati dia meminta maaf pada teman teman nya karna berbohong soal nana. Jeno terpaksa melakukan ini untuk menghargai privasi keluarga nana. Jeno turun dari kamar nya, menghampiri sang ibu yang sedang asik menonton. Dan memilih duduk di samping sang ibu.

Jeno 'eoma bukan kah appa berteman dengan keluarga choi minho'

Tiffany 'iya, memang nya kenapa'

Jeno 'bukan nya choi minho itu anak tunggal, tapi kenapa hari ini aku mengetahui bahwa dia memiliki adik'

Tiffany 'setau eoma memang selama ini keluarga mereka hanya mempublikasikan choi minho sebagai putra tunggal mereka, tapi kata ayah mu mereka punya anak lain yang sengaja tidak di publikasikan'

Jeno 'kenapa adik nya di sembunyikan jeno lihat dia sehat dan baik baik saja apa alasanya'

Tiffany 'untuk alasanya eoma sendiri tidak tau sayang, hanya saja untuk pengusaha besar terkadang mereka menyembunyikan beberapa hal dengan alasan untuk keamanan, kenapa tiba tiba kamu bertanya apa terjadi sesuatu'

Jeno 'iya eoma teman jeno yang tadi kecelakaan itu adik nya choi minho, aku sungguh terkejut ternyata teman ku itu memang bukan orang sembarangan, pantas saja kami semua tidak pernah tau siapa dia sebenarnya, dan tadi jeno di peringati untuk tidak membocorkan semua yang jeno lihat cukup pura pura tidak tau saja'

Tiffany 'ya sudah kamu cukup diam saja dan pura pura tidak tau, kita harus hargai privasi mereka, eoma sendiri tidak mau kamu berurusan dengan mereka walaupun mereka teman appa mu jangan cari gara gara oke, bersikap biasa saja'

Jeno 'nee eoma'

Jeno pun kembali ke kamar nya, dia memilih untuk tidur siang.

Sedangkan di rumah sakit nana masih terbaring lemas belum sadarkan diri.

Ibu 'ka tadi ada teman nana kan, apakah kamu sudah melakukan yang seharusnya dilakukan? '

Minho 'sudah ma tenang saja, aku sudah memperingatinya'

Ibu 'syukurlah, adikmu ini memang nakal selalu saja buat jantung mama serasa mau copot'

Minho 'sebenarnya kasihan melihat nana aktifitasnya terbatas aku pun tidak tega, namun lihat saja dia cape sedikit langsung seperti ini'

Ibu 'mama pun sedih ka, mama ingin nana menikmati masa muda nya, namun kondisi nana selalu saja jadi penghambat, padahal oprasi nya berjalan lancar dan sempurna tapi kenapa pemulihan nya lama sekali, mama ga kuat liat nana gini terus' jawab nya sambil menangis

Minho 'ma oprasi nya memang berjalan lancar, namun tetap saja tubuh nana perlu beradaptasi dengan organ baru nya'

Ibu 'iya mama tau, tapi harus nya tidak selama ini adaptasi nya karna yang meberikan donor itu....... '

Belum sempat ibu nana menyelesaikan kalimat nya tiba tiba seseorang menghentikan ibu nana untuk bersuara.

Ayah 'stoppp, papa sudah berapa kali memperingati jangan ada yang bahas hal tersebut lagi, kubur dalam dalam cerita itu, fokus pada nana, papa ga mau keluarga kita terpuruk kembali'

Itu ayah nana dia baru saja tiba, entah apa maksud ibu nana sehingga sang ayah menghentikan nya, yang jelas ada rahasia besar yang keluarga ini tutupi tentang nana.

     Hari hari berlalu kondisi nana sudah pulih dan di izinkan pulang, dengan catatan tetap meminum vitamin dan jangan beraktifitas terlalu berat. Nana pagi ini sudah kembali ceria dia akan kembali bersekolah.

Nana 'good morning semua nya'

Sapa nana pada keluarga nya, tak lupa mengecup pipi mereka satu satu.

Ibu 'memang nya sudah kuat mau sekolah'

Nana 'kuat ma nana sudah sehat ko'

Minho 'kalo ada apa apa telepon oppa oke'

Nana 'nee oppa'

Ayah 'hari ini berangkat sama papa, nanti pulang papa juga yang jemput'

Nana 'apakah tidak merepotkan pa'

Ayah 'tidak sayang hari ini papa ga banyak kegiatan ko'

Nana 'oke kalau begitu'

Mereka pun melanjutkan sarapan dengan tenang.
Nana berangkat dengan ayah nya, di sepanjang perjalanan dia sangat riang, sang ayah tersenyum melihat putri kecilnya seperti ini.

Nana 'turun di depan gerbang saja pa,

Ayah 'baiklah, kalo begitu hati hati di sekolah nya jangan terlalu cape yah'

Nana 'oke pa bye bye cupppp' sambil mencium pipi ayah nya

      Nana masuk area sekolah dengan riang tak henti      henti nya dia tersenyum sungguh sekolah adalah hal paling menyenangkan, setelah beberapa hari dia hanya terbaring di rumah sakit.

Haechan 'nana kamu sudah sehat, ohh syukurlah kami sangat mengkhawatirkan mu'

Baru saja memasuki kelas dia sudah dapat pelukan hangat dari teman teman nya

Renjun 'iya kami sangat ingin menjenguk mu namun jeno kata keluarga mu melarang'

Chenle 'kenapa sih sampai segitu nya kita kan cuman ingin lihat nana kenapa di larang'

Nana mendengar keluhan teman teman nya tersenyum

Nana 'trimakasih sudah menghawatirkan ku, sekarang aku sudah baik baik saja, untuk masalah itu hehehe aku sendiri juga bingung harus jawab apa, yang pasti aku minta maaf yah, suatu saat nanti juga kalian bakal tau kenapa hidup ku sangat di privasi'

Jeno 'tidak usah minta maaf na, setiap keluarga punya privasi nya masing masing, kalian cukup hargai saja apa keputusan keluarga nana, dan jika kalian memang benar benar berteman dengan nana secara tulus jangan ingin tau apapun tentang keluarga nana, dan jangan mencari tau kecuali nana sendiri yang meberi tahu kalian'

     Mereka semua diam karna memang benar setiap orang punya privasi, lagi pula nana tidak pernah bertingkah yang merugikan mereka. Dalam hati nana sungguh berterimakasih pada jeno, jadi dia tidak perlu menjelaskan lebih lanjut lagi kepada teman teman nya. Nana harus bicara 4 mata dengan jeno ada hal yang ingin nana tanyakan dan itu harus mengobrol secara pribadi tanpa ada teman teman nya yang lain.



















Sekian dulu

Bunga Tanpa Akar (nomin Gs ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang