Sesampai nya di rumah nana lekas ke kamar di lantai atas mengganti pakaiannya dan kembali turun kebawah, dilihat sang kaka sedang duduk di depan tv, nana pun menghampiri kaka nya dan duduk di sebelahnya. 'Bagaimana sekolah mu hari ini, apakah ada yang mengganggumu' ucap sang kaka sambil mengelus kepala sang adik, nana memang senang di perlakukan secara lembut, dia kemudian menyandarkan kepalanya ke dada bidang sang kaka 'sekolah ku hari ini berjalan lancar oppa, hanya saja ada teman yang mengajak ku berkenalan, kemudian menanyakan dimana rumah mu' nana terlihat sangat lesu menjawab pertanyaan sang kaka 'lalu kau menjawab apa' sejenak nana terdiam kemudian kembali menjawab 'aku tidak menjawab, kebetulan juga oppa menelpon ku jadi ada alasan kalau kaka ku sudah menunggu di bawah dan aku pergi begitu saja' sang kaka tidak bersuara dia hanya mengelus kepala sang adik, sejujur nya dia kasihan pada adik nya karna tidak bisa hidup normal layaknya anak anak di luar sana, namun semua yang di lakukan kedua orang tua mereka terhadap nana bukan tanpa alasan, ada alasan tersendiri mengapa indentitas nana di sembunyikan dan nana juga di larang banyak beraktifitas diluar sana, hanya mereka yang tau.
Sedangkan di sisi lain jeno dan teman teman nya sedang berkumpul di rumah jaehyun, yah mereka memang sering berkumpul disana alasanya sederhana karna di rumah jaehyun tidak ada siapa siapa kedua orang tua nya sangat sibuk sehingga jarang di rumah.
Jaehyun 'apakah murid baru yang di bicarakan tadi siang sudah masuk'
Jeno 'yah dia sudah masuk ke kelas kami, dan duduk di sebelahku' jawab nya acuh
Lucas 'ku dengar dia sangat cantik dan manis'
Jisung 'iya teman teman sekelasku ada yang bertemu dia dan mengatakan dia sangat cantik'
Jeno 'yah dia memang cantik hanya saja dia terlihat dingin'
Lucas 'kau sendiri pun tak kalah dingin nya'
Setelah berkata begitu lucas dapat tatapan tajam dari jeno, jaehyun yang melihat itu hanya terkekeh tapi dalam benak nya dia sangat penasaran seberapa cantik nya murid baru itu. Mereka ber 4 memang tidak sekelas jeno sekelas dengan haechan renjun dan chenle sedangkah lucas sekelas dengan jaehyun dan jisung sekelas dengan mark. Mengapa mereka bisa bersahabat alasannya karna tempat tinggal mereka berada di komplek yang sama dan mereka berteman sejak kecil.
Di ruang makan nana sedang makan bersama kaka nya, hanya terdengar dentingan alat makan tanpa ada suara mereka, karna sedari kecil di biasakan untuk diam ketika makan. Setelah selesai makan akhinya nana membuka suara 'oppa bisakah aku mengajak teman teman ku ke rumah ini' sudah dia duga bahwa adik nya ini akan meminta hal tersebut 'nanti oppa diskusikan dulu dengan papah dan mamah yah, ohh iya oppa lupa kalo besok papah dan mamah akan kesini' nana yang mendengar itu tersenyum cerah 'benarkah oppa papah dan mamah akan kesini, wahhhh aku ingin di bawakan coklat dan cemilan favorite ku' mendengar itu sang kaka hanya tersenyum saja.
Esok hari nya nana tidak di antar sang kaka kesekolah karna ada rapat penting, akhirnya dia di antar oleh supir, sesampai nya di gerbang sekolah nana memilih turun dari mobil dia tidak ingin teman teman nya melihat nana turun dari mobil mewah nya. Sedang asik berjalan tiba tiba sebuah mobil tak sengaja menyenggol nana alhasil dia terjatuh, orang yang menyenggol nana pun berhenti dan keluar dari mobil nya 'maaf aku tak sengaja, apakah kau teluka parah, mari ku antar ke rumah sakit' nana menggeleng 'tidak apa hanya luka kecil' jawab nya sambil tersenyum, jaehyun tertegun melihat senyum manis itu. Dan nana pun bangkit meninggalkan jaehyun yang masih melamun.
Penampilan nana hari ini
Bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan menuju kantin, kecuali nana dia memilih naik ke rooftop untuk makan siang di sana karna dia membawa bekal dari rumah. Sedang asik makan tiba tiba dia di kejutkan dengan seseorang yang tiba tiba duduk di sebelahnya, yah orang itu jeno.
Jeno 'kau membayar sekolah mahal mahal dan memilih makan disini, tidakah rugi? Uang yang kita bayarkan sudah termasuk biaya makan kan'
Nana yang di beri pertanyaan seperti itu melamun beberapa saat kemudian membuka suara
Nana 'aku tidak nyaman dengan keramaian, lagi pula aku tidak tau apakah makanan itu di masak dengan cara yang benar atau tidak higienis tidak bergizi tidak'
Jeno tertohok dengan jawaban nana, satu yang terlintar di pikiran nya nana bukan orang sembarangan.
Jeno 'ini sekolah bergengsi dan mahal, yang bersekolah disini anak orang berada, bisa di pastikan sekolah memberikan pasilitas terbaiknya, untuk apa kita banyar mahal kalo pasilitas yang di berikan tidak layak, lagi pula selama aku sekolah disini makanan nya aman aman saja'
Mendengar jawaban jeno seperti itu nana menghela nafas dan menutup kembali kotak bekal nya, selera makan nya hilang seketika.
Nana 'sebernarnya ini pengalaman pertamaku bersekolah secara langsung, sebelumnya aku hanya home schooling dan ini juga pengalaman pertamaku berinteraksi dengan orang banyak, aku kurang nyaman dan malu serta bingung harus bangaimana' nana berkata dengan sangat lirih
Jeno 'maaf aku tidak tau'
Nana 'tak apa, kalo begitu aku pamit'
Namun saat hendak pergi tangan nana di tahan oleh jeno, nana yang menerima perlakuan seperti ini sungguh terkejut, namu jeno dengan cepat melepaskan tangan nana.
Jeno 'habiskan dulu makan siang mu, tidak mungkin kau menahan lapar sampai jam pulangkan, duduk dan habiskan aku tidak akan menggangu mu'
Nana memilih kembali duduk dan makan dengan tenang, jeno diam diam memperhatikan nana yang sedang makan dengan pipi yang menggembung penuh makanan dalam batin nya herkata menggemaskan namun dalam pikiran nya pun banyak pertanyaan siapa sebenarnya gadis ini.
Setelah menyelesaikan makan nya nana hendak pergi namun lagi lagi jeno menahan nya.
Jeno 'tunggu kita belum berkenalan sebelumnya, perkenalkan aku lee jeno' sambil mengulurkan tangan nya
Nana 'Airin Jasmine, panggil saja nana tapi kalo tak suka bisa panggil airin atau jasmine' jawab nana sambil mengulurkan tangan
Jeno 'aku panggil nana saja agar simple, dan ayo kita kembali ke kelas jam istirahat sebentar lagi selesai'
Jeno dan Nana berjalan beriringan sambil mengobrol ringan, sepanjang perjalanan banyak yang memperhatikan mereka dan keheranan, bagaimana tidak ini pemandangan langka seorang jeno berjalan dengan perempuan. Sesampainya di kelas mereka duduk di kursi masing masing dan tak lama jam pelajaran pun di mulai.
#sekian dulu yah
Note (disini aku buat mereka seumuran yah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Tanpa Akar (nomin Gs )
Fiction généralemenceritakan kehidupan seorangan lee jeno yang harus merelakan cinta pertamanya bahagia dengan sang sahabat, namun seiring berjalan nya waktu sang wanita justru di sakiti oleh sahabatnya itu, apa yang akan jeno lakukan??? Bukan B X B Note •Update 2...