Bab 19

173 14 0
                                    

       Sesi liburan pun usai mereka sudah pulang ke rumah masing masing. Jeno masuk ke rumah nya dengan langkah gontai. Di lihat nya ke dua orang tua nya sedang menonton tv di ruang tamu, jeno menghampiri orang tua nya dan ikut duduk bersama.

'Gimana liburan nya sayang' ujar sang ibu

'Semua nya berjalan lancar dan menyenangkan eoma' jawab jeno

'Sudah di siapkan belum keperluan mu jeno seminggu lagi berangkat' sang ayah bersuara

Jeno hanya diam termenung beberapa saat, dia sedang memikir kan cara untuk membatalkan semua nya.

'Appa boleh kah aku kuliah disini saja' jawab jeno dengan lirih

'Apa apa an kamu jeno, semua sudah appa urus yah sesuai kesepakatan kita bersama'

'Tapi appa jeno ingin kuliah disini saja'

'Maksud mu apa lee jeno, biaya kuliah mu sudah ayah bayar full yah kamu pikir bisa di batalkan begitu aja' jawab sang ayah dengan suara mulai meninggi

'Tapi jeno ingin disini saja appa, sekali saja kabulkan keinginan jeno'

'Kamu pikir ayah mendaftarkan mu kesana tidak menggunakan uang, kuliah mu di sana tidak murah jeno jangan coba coba untuk membangkang'

'Jeno akan ganti semua biaya nya appa, tolong kali ini saja jeno mohon'

'Sekali tidak tetap tidak, selama kamu masih menggunakan uang appa jangan pernah berpikiran untuk melawan yah'

'Kenapa harus selalu jeno yang ngalah appa kenapa? Jeno sudah lelah harus selalu menuruti mau nya appa, jeno sudah dewasa jeno ingin menentukan hidup jeno sendiri appa, tidak kah appa bisa berbaik hati sedikit saja' jawab nya dengan nada tinggi

'Appa peringatkan untuk terakhir kali diam dan menurut saja semua demi masa depan mu'

'Masa depan aku atau demi kepentingan appa sendiri hah, jeno muak dengan semua ini jeno cape'

'Asal kamu tau jen appa sudah mempersiapkan segalanya buat mu, kamu tinggal nurut dan nikmati tanpa harus bersusah payah'

'Jeno ga peduli appa, jeno tetap ingin kuliah disini'

       Sang ayah sangat marah melihat jeno yang sudah mulai berani melawan nya, sampai akhirnya plak plak plak, ditampar nya jeno. Jeno mematung beberapa saat dia tidak percaya dengan yang ayah nya lakukan, untuk pertama dalam hidup jeno menerima kekerasan seperti ini.

'Kenapa tidak bunuh saja sekalian appa, jika jeno hidup hanya untuk jadi boneka mainan appa lebih baik jeno mati'

'Sudah sudah kenapa jadi seperti ini bisa di bicara kan baik baik tak perlu seperti ini' ujar sang ibu

'Ini lah hasil didikan mu, lihat anak mu sudah berani membantah ku'

'Jangan salah pernah salahkan eoma, appa pun salah karna yang paling buat sakit adalah appa yang buat jeno memberontak adalah appa'

'Berani berani nya kamu menyalahkan ku, tanpa appa kamu bisa appa jeno, tanpa appa kamu sudah jadi gelandangan di luar sana'

'Lebih baik aku berdua saja dengan eoma, tanpa appa aku pun bisa, kenapa harus aku yang hidup dengan appa kenapa tidak dia saja anak kebanggaan dan kesayangan mu saja, aku sudah cukup memendam ini sendirian, kenapa appa tidak meninggalakan kami berdua saja, dan appa pergi saja ke keluarga appa dia lebih membutuhkan appa dari pada aku, aku tidak ingin lagi terus berada di bawah kaki appa, lepaskan saja kami appa, kembalilah ke keluarga mu, biar jeno yang mengurus eoma'

'LEE JENO ANAK KURANG AJAR KAU'

      Setelah meluapkan emosi nya jeno pergi meninggalkan kedua orang tua nya, jeno lelah jeno butuh waktu sendiri, dia segera mandi mengganti pakaian dan mengambil kunci motor nya kemudian pergi entah kemana.

       Di sisi lain nana sedang tertidur pulas, dia sangat kelelahan. Sampai sampai dia mengabaikan pesan dan panggilan telepon dari jaehyun.

       Jeno melajukan motor nya dengan kecepatan penuh, dia pergi ke salah satu villa milik keluarga ibu nya, dia ingin menenangkan pikiran nya untuk beberapa hari dia terlalu lelah jika berurusan dengan sang ayah. Kalo jeno bisa memilih dia lebih ingin hidup berdua dengan sang ibu, walau hanya berdua mereka tak akan jatuh miskin, karna ibu nya pun bukan orang biasa, sang ibu sama sama orang kaya punya perusahaan sendiri, hanya saja dia memilih menjadi ibu rumah tangga dan mengurus jeno.

      Jeno sayang kedua orang tua nya, namun sikap sang ayah yang selalu mengatur membuat nya lelah. Jeno bukan anak kecil lagi, dia sudah mengerti dengan semua hal yang terjadi di keluarga nya. Na aku sedang bimbang apa aku harus mengikuti kata hatiku untuk tetap disini agar bisa terus bersama mu, dengan resiko aku akan bermusuhan dengan ayah ku sendiri mungkin aku akan di usir dari keluarga. Atau aku pergi menuruti keinganan appa dengan resiko aku kehilangan mu, jika aku pergi aku sudah kalah dari jaehyun, aku mau kau na hanya kamu, namun mengapa harus se sakit ini hanya untuk tetap berada disisi mu saja. Aku takut na ketika aku tidak di sisi mu jaehyun berhasil menguasai diri mu, aku takut na sangat takut, karna jaehyun selalu mendapatkan semua yang dia inginkan. Jeno terus berbicara dengan diri nya sendiri, dia sangat mencintai nana nya dia ingin bersama nana nya.














#bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunga Tanpa Akar (nomin Gs ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang