bab 3

196 16 0
                                    

       Jam pelajaran telah usai, lagi lagi nana di datangi haechan dan kawan kawan nya yang sangat berisik

Haechan 'nana bolehkah aku meminta nomor ponsel mu, agar kita lebih dekat'

Nana merenung beberapa saat, apakah harus memberikan nya atau tidak, namun di sela lamunan nya tiba tiba

Renjun 'kalo tidak boleh tidak apa apa ko, kita belum cukup akrab hehehe'

Nana 'ehhh bukan begitu, boleh ko mana ponsel mu'

Haechan pun memberikan ponselnya, dia sungguh senang bisa sedikit sedikit mendekati nana.

Chenle 'nanti kirim kan juga no nana pada kami haechanie'

Haechan 'tidak mauuu wleeeee'

Renjun 'yakkk seo haechan, beraninya kau' sambil memukul kepala haechan

Haechan 'aishhhhh kau ini aku hanya bercanda bisa bisa nya tangan mu itu sangat ringan dalam memukul orang' jawab nya sambil mengelus kepalanya

Chenle 'kau itu sudah tau renjun kesabarannya sangat tipis masih saja cari perkara, rasakan itu'

       Sementara nana hanya meringis melihat kelakuan mereka, dalam batin nya berkata apakah aku bisa berteman dengan orang orang ini, membayangkan nya saja sudah sangat melelahkan yahhh nana orang nya lemah lembut makanya dia merasa kurang cocok kalo harus berteman dengan mereka yang emosian berisik dan ringan tangan.

Haechan 'kau pulang dengan siapa? '

Nana 'dijemput kaka ku biasa'

Chenle 'kalo begitu kami pulang dulu yah, bye'

Renjun 'dadah nana sampai ketemu besok'

       Nana hanya tersenyum menanggapi mereka, sampai akhirnya ponsel nya berbunyi 'hallo nana oppa akan sedikit terlambat jalanan nya macet, tunggu di pos security saja yah jangan kemana mana sebelum oppa datang' nana menarik nafas nya dalam dalam sungguh dia benci harus menunggu, namun dia juga tidak berani pulang sendiri 'baiklah oppa' sambungan telepon dimatikan.

       Nana berjalan menuju pos security dengan langkah gontai, sungguh cuaca kali ini sangat panas, nana haus namun air minum nya habis. Sedang duduk sambil memaikan ponselnya tiba tiba seseorang memberikan nya minuman dingin, nana yang sedang fokus pada hp nya pun mendongak dan menatap siapa yang memberinya minum tersebut, dan yah itu jeno.

Jeno 'nihhh minum aku tau kamu haus, jangan khawatir ini aman ko'

Dengan ragu ragu nana mengambilnya karna memang benar dia sangat haus

Nana 'terimakasih jeno' jawab nya sambil tersenyum

Jeno 'sama sama, sedang menunggu jemputan'

Nana 'iyah'

Jeno 'aku temani yah gapapa kan'

Nana 'boleh ko, kamu belum pulang'

Jeno 'karna aku disini bersama mu artinya aku belum pulang'

Nana 'kalo kamu mau pulang gapapa ko, kasian disini panas'

Jeno 'gapapa santai, kalo jemputan kamu ga datang aku antar saja'

Nana 'tidak perlu merepotkan, kakakku sebentar lagi juga sampai'

Dan yah tak berselang lama mobil kakak nya pun tiba

Nana 'aku pulang dulu yah, dan makasih minuman nya, bye'

Jeno 'oke, hati hati'

Dalam batin jeno penasaran siapa nana ini kenapa tidak di ketahui asal usulnya namun melihat dari semua yang nana gunakan sampai mobil yang menjemputnya nana bukan orang sembarangan. Rasa penasaran jeno sangat besar namun dia tidak berani bertanya karna dia cukup menghargai privasi orang, akhinya jeno pulang menaiki motor sport nya.

Bunga Tanpa Akar (nomin Gs ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang