Bab 5

134 14 1
                                    

       Hari yang nana tunggu tiba, nana sedang di rias oleh ibu nya. Dia terlihat semakin cantik dengan riasan tipis nya. Setelah selesai nana pun melanjutkan sarapan seperti biasa. Namun di tengah keheningan

Ayah 'jangan gugup sayang percaya lah dengan bakat mu, papah yakin nana bisa'

Nana 'papa tau saja kalau nana merasa gugup sekarang bagaimana kalo penampilan nana jelek'

Ibu 'mama yakin penampilan nana pasti sempurna ko, semangat oke' sambil mengelus surai sang anak

Nana 'rasa nya ingin mengundurkan diri saja' rengek nya.

Minho 'masa kalah sebelum berperang sih, sia sia dong sudah dandan secantik itu kalo harus mengundurkan diri, lagi pula nana sudah bermain piano sejak kecil, apa yang harus nana takutkan? Cukup bermain dengan hati saja rasakan dan nikmati'

Nana 'tapi oppa aku sangat takut' cicitnya

Ayah 'dengarkan papah sayang, cukup nikmati saja dan percaya pada bakat mu, urusan menang atau kalah itu bonus, mengerti'

Nana 'nee papa'

       Nana berangkat di antar supir nya sebenar nya dia sangat ingin berangkat bersama keluarga nya namun dia sadar kalo dia turun dari mobil beserta orang tua nya akan jadi berita panas. Di dalam mobil nana terus merapalkan doa dan tak henti henti nya meyakinkan diri semua nya akan baik baik saja 'its oke nana percaya dengan bakat mu dan bermain dengan hati'.

      Setelah sampai di lokasi nana langsung menghampiri guru nya yang sudah menunggu 'akhirnya kamu sampai juga, kamu sangat cantik jasmine, semangat yah pasti bisa' ujar sang guru memuji nana dan tak lupa memberi semangat 'nee seongsangnim' jawab nana.

      Nana duduk di belakang panggung dengan terus bergumam menyemangati diri nya sendiri. Sekarang giliran nana tampil, sebelum naik ke panggung tak lupa nana ber doa terlebih dahulu, nana berjalan dengan anggun nya dilihat di bangku penonton keluarga nya sedang tersenyum simpul dan tak lupa ada gurunya juga 'oke nana semangat' nana mulai menekan tuts piano dan memainkan kan nya, semua penonton terhipnotis dengan permainan nana, bahkan dewan juri pun di buat takjub dengan permainan nana, nada nada yang sangat indah terdengar begitu memanjakan telinga. Sampai akhirnya permainan nana selesai terdengar riuh tepuk tangan penonton, dilihat orang tua nya sangat semangat memberikan tepuk tangan nana sangat bangga pada diri nya.

       Setelah istirahat beberapa saat, akhinya pengumuman juara nya akan di umumkan, sejujur nya nana tidak terlalu berharap karna melihat peserta lain pun permainan nya sangat bagus, sudah bisa tampil dan menyelesaikan pertujukan nya nana sudah sangat bersukur. Namun tiba tiba terdengar 'setelah para juri berdiskusi dan dilihat dari respon penonton serta ditinjau dari segala aspek juara kali ini meraih nilai nyaris sempurna, oke juara kempetisi bermain piano tingkat nasional kali ini adalah Airin Jasmine dari Neo Culture Tecnology' suara riuh kembali terdengar. Nana sungguh tak menyangka dia akan juara, nana berjalan ke atas panggung sungguh dia terharu sampai menitikan air mata. Dilihat orang tua kaka dan guru nya di bawah sana nana sunggu ingin memeluk mereka.

       Setelah acara selesai nana bersiap pulang sang guru menghampiri 'selamat yah sayang, ibu bangga pada mu, setelah ini apa kamu mau bergabung dengan eskul musik' sang guru memeluk nana dia sungguh bangga dengan nana dia memang bukan anak didik nya di eskul musik namun melihat penampilan nana hari ini dia yakin nana sangat berbakat dan dia ingin lebih mengembangkan bakat nana dan menjadikan nya anak murid nya 'trimakasih saem, aku ingin bergabung dengan eksul musik, tapi izin dulu orang tua saya' sang guru pun mengerti dan tersenyum. Tapi dalam benak nya kalo sampai tidak di beri izin dia akan datang ke rumah nana dan meminta izin secara langsung dia bersungguh sunggu ingin menjadikan nana jadi anak didik nya.

Bunga Tanpa Akar (nomin Gs ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang