7. Butterflies in my heart

164 12 1
                                    

...

Sarah malam itu tidak bisa terlelap. Kalimat itu masih mencoba mengusik malamnya. Gadis itu beranjak duduk menyandarkan tubuhnya di headboard kasur. Ponsel dinakas menarik minatnya.

Dia membuka Instagram, beberapa pemberitahuan terkait ia dan mees. Beberapa fans mencoba mengusik hidupnya semenjak itu. Fans berat mees.
Sejak hari itu juga ia malas membuka Instagram. Tapi malam ini, ia ingin memastikan sesuatu.

Sarah menarik nafas panjang, di feed IG Nathan, ada satu foto kebersamaannya dengan jasmine. Disebuah sofa dipojok sebuah club. Jasmine memberikan ciuman begitu manis dipipi Nathan.

"Mereka pasangan yang manis" Sarah tidak ingin peduli dengan bualan Nathan didepan rumahnya tadi. Kenapa dia harus sibuk tidak menyukai Sarah dekat dengan Mees.

"Bolehkah jika aku melarangmu untuk menemui mees lagi?"

Bahkan kalimat Nathan masih begitu menjengkelkan dibenak Sarah. Siapa dia? Kenapa tiba-tiba saja suka melarang Sarah. Dan tatapan apa itu tadi. Sarah memejamkan matanya, bayangan bagaimana Nathan membelenggunya di retina hazelnya.

Sarah tidak bisa tidur. Ketenangannya terusik. Dia harus tahu? Apa alasan Nathan melarangnya menemui mees. Dihidupkan kembali lampu kamar. Gadis itu beranjak memakai outer satinnya. Dia membuka tirai kamar dan membuka jendela kacanya.

Pria itu disana, seolah menunggu Sarah keluar. Ponsel ditangannya menyala dengan cepat.

Kak Noel memanggil.. Sarah tidak menganggkatnya. Dia menatap bingung pada pria itu.

"There is nothing to talk about" Sarah memelankan suaranya.

"But we need to clarify?" Alis Sarah menyatu. Siapa? Dia bilang kita?? Sarah menggeleng tidak setuju. Sarah tidak melakukan apapun hingga ia perlu mengklarifikasinya.

Terpaksa Sarah menerima panggilan dari Noel.

"I don't need to clarify anything" Sarah marah untuk pertama kalinya pada seorang Noel. Dan ini kesempatan Sarah untuk marah yang tertunda terkait pria itu pergi tanpa berpamitan padanya.

"I do" dan amarah Sarah padam ketika ia melihat Nathan begitu frustasi berdiri dibalkon kamarnya.

"Keluarlah, kita bicara diluar" Nathan bersuara dengan sangat lirih, dia pandai merayu Sarah.
....

Entah apa yang ada dipikiran Sarah, kenapa ia menurut sekali pada seorang Nathan. Bahkan ia tanpa berpikir panjang sudah berada diluar rumahnya bahkan sebelum Nathan datang.

Nathan datang setelah beberapa saat, dia nampak sangat frustasi. Rencana marah yang hendak Sarah lakukan hilang. Pria itu tertunduk bingung,

"Maaf Sarah, ini diluar kendaliku" ujarnya dia menatap Sarah sendu, dia menyesal mungkin?

"Oke fine, aku maafkan" Sarah hanya tidak ingin memperpanjangnya.

"Mees orang baik, tenanglah. Jangan terlalu khawatir, aku sudah dewasa dan aku tau mana yang baik untukku" Nathan mengangguk, dia sadar dia sudah terlalu jauh.

"Oh ya bagaimana kabar jasmine?" Dan tiba-tiba saja entah kenapa Sarah mengambil topik tentang jasmine begitu berani

"Kalian berdua terlihat serasi" Sarah hanya menghibur dirinya,

"Eoh, ya begitulah kami. Jika libur kita biasanya berlibur bersama ke Pantai atau pergi makan"

Jangan bilang menyesal, dia yang mengambil topic maka dia harus bersiap dengan seluruh jawaban meski itu memuakkan.

"Kak Noel pasti sangat merindukannya" ada helaan panjang, tapi yang Sarah tangkap adalah Nathan merindukan jasmine.

"Yah tidak begitu" Sarah menyatukan alisnya lucu,

-NATHANTJEO- Desire you in SummertimeWhere stories live. Discover now