24. What a surprise holiday?

209 16 1
                                    

...

"You are older than her, you should interrupt her" Shayne sensitive terkait sarah. Dia sangat menyayanginya lebih dari apapun. Sejak sarah masih bayi, Shayne paling bisa diandalkan menjaga sarah. Bahkan Dia yang memaksa ibunya untuk hamil lagi dan harus anak perempuan. Dan ketika sarah lahir, Shayne luar biasa senang. Ia akan marah jika terjadi hal buruk pada sarah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya dia jika sarah ada pada masalah apapun.

Saat Shayne Tau sarah mabuk hingga pingsan. Pikirannya kacau? Bagaimana Jika tidak ada mees tadi disana? Apakah sarah akan pulang dengan keadaan baik? Hey ini negara orang. Itu masalah besar jika seandainya saja terjadi. Shayne tidak akan memaafkan dirinya. Shayne mengusap wajahnya kasar.

Hingga ia menyadari banyak hal setelah Mina memilih diam. Shayne berbalik melihat Mina menunduk dengan pelupuk mata mengambang penuh air Mata. Pria itu menggeleng, dia tidak bermaksud demikian.

"Yah, sorry it was my mistake"

Mina mengalah, dia duduk lemah dikursi tepi kolam. Ada isakan pelan setelahnya.

"So.. sorry babe. Aku hanya.." Shayne mendekat mengambil duduk disebalah Mina dengan wajah menyesalnya.

"Aku sangat menyayanginya" mina mengangguk, dia paham.

"I truly sorry"

Tidak seharusnya Shayne yang meminta maaf. Bukan mina.

"Tidak, aku yang harusnya minta maaf" Shayne mencium punggung tangan mina. Tatapannya melemah, dia sungguh menyesal.

Disana Rafael begitu muak marah kesal pada sarah. Apa yang tengah terjadi didepannya. Pertengkaran mina dan Shayne adalah ulah sarah.

"Sarah, kenapa kau selalu membuat hidup semua orang tidak tenang" bisiknya lirih kemudian pergi.

Rafael butuh udara segar, dia memilih untuk berjalan disekitar Pantai dibalik villanya. Deru ombak riuh mengalihkan Rafael dari peliknya masalah yang ditimbulkan sarah akhir-akhir ini. Jujur ia merasa bersalah pada mees. Dia korban pertama sarah.

"Hii" Rafael menoleh saat seseorang menyapanya

"Mees" Rafael terkejut, dia menatap mees dengan mata menyipit menerka hal gila apa yang sedang ada dibenaknya. Kenapa tiba-tiba saja membuat penafsiran gila. Pria itu menggeleng tidak mungkin mees menguntit sarah hingga ke bali.

"Kau di bali jug aaa?" Mees tersenyum, ia menyadari cepat kecurigaan Rafael.

"Aku tidak tau kalian disini" jelas mees meski itu tidak semerta dapat meyakinkan Rafael.

"Aku mengunjungi keluarga ibuku di indonesia dan mampir kemari" lanjutnya,

Hingga Rafael mengangguk lucu, dia berlebihan bukan. Sarah tidak secantik itu untuk membuat seorang pria menguntitnya. Apalagi pria itu mees hilgers bukan.

"Mees, aku meminta maaf atas nama sarah pada keluargamu"

Sungguh, Rafael tidak ingin membuka luka itu kembali. Tapi sebagai seorang kakak dari sarah dia bertanggung jawab atas apa yang telah sarah perbuat pada mees. Yah, Sarah berlaku kejam mempermainkan perasaan mees dan keluarganya. Itu sedikit akh tidak itu adalah hal yang sangat memalukan bukan?

"Jujur aku tidak baik-baik saja setelahnya" ada helaan berat disana, Rafael semakin merasa bersalah.

"Tapi ini sarah, entah aku selalu punya kata maaf atas segalanya yang ia perbuat padaku"

Tidak, ya tuhan. Mees begitu sangat tulus mencintai sarah.

"Aku berharap kau menemukan wanita yang lebih baik, lebih cantik dan lebih berharga dari sarah" mees tersenyum penuh luka,

-NATHANTJEO- Desire you in SummertimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang