Pendekatan

190 35 13
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






⚠️ Kissing






"Suka coklat gak?"

"Suka aja sih, emang kenapa? Mau ngasih?"

Haruto malah ketawa pelan, "kalo mau, bisa kok"

Sekarang orang di sampingnya yang ketawa, "gak usah lah"

"Kenapa?"

"Kamu masih pelajar, jangan sia-siain uang saku cuma buat nyenengin orang lain, kamu kan gak tau sesusah apa orang tua buat dapetin uang itu"

Haruto diam, tapi dia ngulurin tangannya buat ngusap keringat yang siap jatuh. Mereka baru selesai main basket berdua, iya sambil nungguin latihan di mulai juga.

Udah mau sebulan nih Haruto gabung dan sejauh inisih semuanya masih baik-baik aja, kebetulan hari ini satu kelas terakhirnya kosong dan berakhir dipulangkan, makanya sekarang Haruto milih nunggu di lapangan belakang aja.

"Oh iya"

"Hm?" Doyoung natap Haruto

"Kamu sering liat hantu-hantu Belanda gak di sini?"

"Emang kenapa?"

"Gakpapa sih, cuma pas awal aku masuk sinituh mereka kayak pada nyamperin terus tapi sekarang malah gak keliatan"

"Udah bosen kali gangguin kamu"

"Bisa jadi sih"

Keduanya kembali hening, Doyoung sih fokus liatin arah depan nya, sedangkan Haruto lebih asik ngeliatin wajah Doyoung.

Sebenernya akhir-akhir inituh Haruto ngerasain nyaman, dia sebenernya belum yakin banget sih tapi gak salah juga kan kalo dia nunjukin niat buat pendekatan.

Apalagi selama dia kenal sosok di sampingnya ini, kayaknya sih gak punya pacar atau gak lagi deket sama orang lain juga.

Mungkin karena mereka terbiasa barengan juga, makanya rasa nyaman itu ada dengan sendirinya.

"Mau lanjut gak?"

Haruto ngerjap, "hm? Emang udah gak capek?"

"Justru mumpung masih capek"

Dengan senyum lembutnya, Haruto ngangguk dan ikutan berdiri.

"Oke deh, yuk"

Mereka balik merebutkan benda bundar itu, saling kejar sambil sesekali diselingi tawa riang keduanya.

Saat Doyoung siap mencetak poin, dengan gerakan cepat Haruto merangkul pinggang sosok yang lebih kecil darinya itu.

"Ahahaha gelii"

Doyoung lepas bola ditangannya, terus dia berbalik dan menahan tubuh Haruto yang sekarang sudah full memeluk pinggang rampingnya.

Mata keduanya bertaut, saling menyelami binar masing-masing.

Antara ada dan tiada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang