Hilang

182 42 15
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Haruto sengaja menunggu sampai hari berubah gelap, dia bahkan rela berbohong pada mamanya hanya demi izin pulang telat.

Tapi untungnya dia di izinin sih, kalo enggak Haruto harus nyari alesan lain dan itu susah.

"Kamu belum mau pulang?"

Haruto noleh, natap sosok yang sedari tadi dia genggam tangannya. Entahlah, tapi rasa takut kehilangan masih Haruto bisa rasakan.

"Nanti aja"

"Tapi udah gelap loh, mama kamu gak nyariin?"

"Aku udah izin kok"

"Gimana kalo gerbang sekolah udah dikunci?"

"Ya gakpapa, aku jadinya bisa makin lama deh sama kamu"

Doyoung ngegeleng heran, terus dia berdiri dan menarik tangan Haruto agar ikut berdiri juga.

"Gak boleh! Kamu harus pulang Ruto, ini udah malem, gak takut apa?" Doyoung ngomel dengan raut yang diusahakan galak

Tapi Haruto malah ketawa, terus dia peluk lagi Doyoung yang kali ini sedikit berontak.

"Aku gak takut kalo bareng kamu"

Terus Haruto nunduk, soalnya sekarang Doyoung juga ngedongak dalam pelukannya. Dengan gerakan spontan, Haruto mengecup bibir tipis yang tengah mengerucut sebal itu.

"Ish, kalo gitu aku pergi aja deh, aku tinggalin kamu biar kamu mau pulang"

Gelak Haruto semakin lantang, bagaimana bisa sosok dalam pelukannya semenggemaskan ini?

"Aku sedih lagi dong"

"Ya makanya ayo pulang"

"Ayo pulang? Kamu mau ikut aku pulang?"

"Ih gak gituuu"

"Terus gimana sayanggg?"

Mata Doyoung membulat, tapi pipinya juga ikut menyemu samar. Melihat hal itu Haruto terkekeh, dia kembali ciumi kedua pipi lembut Doyoung.

"Ih Rutooo"

"Apa sayang?"

"Diem ih"

"Loh? Kamu salting kah?"

"Kenapa? Gak boleh hantu salting?"

"Siapa bilang kamu hantu? Kamu itu pacar aku"

"Aaah awas"

"Enggak, aku gak bakal lepasin lagi kamu, selamanyaaa"

Haruto senyum senang dan dia dekap erat lagi sosok yang lebih kecil itu, tapi dia gak tau kalo dibalik punggung nya Doyoung tengah termenung.

Antara ada dan tiada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang