Akhirnya

164 44 17
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Sudah sampai dititik akhir Haruto menjadi siswa di SMA ini, hari terakhir ujian membuat dia semakin sadar akan banyak hal.

Dimulai dari berakhirnya kehidupan remaja dengan seragam putih abu, dan awal dia menjadi sosok yang memasuki fase dewasa muda.

Dan setelah dia meninggalkan sekolah ini, dia juga harus bisa menanggalkan segala kenangan yang masih dia simpan.

Iya dia tau kok kalo seharusnya emang dilupain aja, toh semuanya berakhir saat si jiwa tanpa raga itu hilang satu tahun yang lalu--ah, satu tahun lebih beberapa bulan tepatnya.

Tapi seolah baru kemarin bagi Haruto, karena semuanya masih terbesit jelas dalam benak dia.

"Kalem to, kita cari kesenangan sebelum perpisahan"

Haruto ngelirik Junghwan, sebelum akhirnya ngangguk setuju.

"Hepi hepi to" ujar Jeongwoo berusaha membakar semangat teman nya

"Iya iya, cuma lagi capek aja"

Karena baru saja selesai melakukan ujian hari terakhir, jadinya rasa capek masih menguasai.

Tapi dengan ide dari Jeongwoo yang tentunya disetujui Junghwan dan jadinya suara mereka terbanyak, akhirnya Haruto cuma bisa ngikut aja

Mereka pergi kepasar malam, kata Jeongwoo mah di ke korsel ceunah. Karena emang udah berencana dari kemarin, jadinya mereka bawa baju ganti dari rumah.

Jadi sebelum keluar sekolah, mereka ganti dulu dan akhirnya bisa main dengan bebas. Tentunya sudah izin yah sobat, kalo belum mereka bisa disabet pas pulang nanti.

Perpisahan memang selalu diadakan di dalam sekolah, hajatan gitu jadinya. Tapikan ini pengalaman pertama Haruto lulus sekolah di Indonesia, jadinya dia cukup excited sih.

"Nyari makan dulu lah" ajak Junghwan

"Gas! Mau apa?" Tanya Jeongwoo, berasa pemandu arah dia sekarang

"Maneh mau apa to?"

"Ikut ajalah gue, asal enak"

Jeongwoo ngangguk, "kalem, aya urang"(tenang, ada gue) ucapnya sombong

Tapi Junghwan melipir kedeket Haruto, sebelum akhirnya dia bisik-bisik.

"Tapi maneh harus liat, penjualnya pake acay gak"(pake ludah)

Haruto ngangguk paham, "oke, nanti gue kasih kode"

"Sip sip" ujar Junghwan tenang

Mereka lanjut jalan dan masuk ke area pasar malam yang emang udah rame itu, didominasi oleh keluarga yang masih punya anak kecil sih tapi remaja juga banyak.

Setelah muterin satu arah, akhirnya Junghwan ngajak makan bakso aja dan Jeongwoo dengan otomatis setuju.

Haruto tuh kadang bingung sama dua orang ini, mereka kalo disuruh pacaran suka nolak mentah-mentah, tapi tanpa sadar sikap keduanya malah lebih dari orang yang pacaran.

Antara ada dan tiada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang