Hilang nya perth

427 33 3
                                    

Sudah hampir satu minggu phuwin bekerja di bar, keuangannya meningkat pesat membuat kehidupannya semakin stabil. Kerja di bar tak buruk juga lagian phuwin hanya berada di balik meja bar bukan berada di sekitar table untuk menggoda, meskipun tak sedikit juga yang menggoda nya setidaknya phuwin tak mendapatkan perlakuan perlakuan yang kurang menyenangkan. 

Hampir seminggu juga joong pusing dibalik ruangannya, perth pergi tak ada kabar entah apa yang ia lakukan tak bisa joong hubungi bahkan pacarnya pun tak tau keberadaan perth.

Joong mengecek sekitar sesekali menyapa tamu kelas atas di area bar nya, harusnya ini tugas perth bukan tugas nya namun joong harus mengerjakan itu sendiri beberapa hari terakhir.

" lihatlah tuan muda sedang sibuk " ucap fourth membuat phuwin menatap lelaki kekar yang tak jauh dari pandangannya dan fourth itu. 

" memang kenapa? " tanya phuwin heran.

" ahh iya kau anak baru, tuan muda tak keluar untuk menyapa pengunjung kelas atas seperti itu jika ada phi perth ".

" perth? " heran phuwin membuat fourth mengangguk.

" phuwin masuk lah ke ruanganku " ucap joong entah sejak kapan sudah di depan meja bar fourth dan phuwin, mengucapkan kalimat itu lalu masuk ke dalam ruangannya begitu saja.

" tunggu apa lagi, pergilah " phuwin mengangguk lalu meninggalkan area tempat kerja nya. 

Tok tok tok

" masuk lah "

Phuwin melangkah masuk, terlihat joong tengah duduk di kursi nya sedikit memijat pelipisnya sendiri. Jas dan dasi nya bahkan sudah terlepas menyisakan kemeja dengan kancing atas yang terbuka begitu saja. 

" duduklah "

Phuwin menurut untuk duduk di sebrang joong, melihat joong apakah boss nya itu sedang dalam suasana hati yang buruk?.

" kau ingat apa yang kubilang di kontrak khusus kita? " pertanyaan joong membuat phuwin mengangguk. 

" ku rasa kau perlu melakukannya mulai sekarang ".

" maksudnya? " tatap phuwin bingung.

" perth tidak ada disini entah dia akan kembali atau tidak, aku bahkan tak tahu kemana dia pergi " ucap joong panjang.

" perth adalah orang pertama yang kau temui di bar " lanjut joong melihat wajah bingung phuwin membuat phuwin mengangguk paham.

" temui beberapa tamu kelas atas untukku hingga perth kembali ".

" aku? " tanya phuwin menunjuk dirinya sendiri.

" berikan handphone mu " ujar joong.

Phuwin merogoh sakunya lalu memberikan benda pipih itu pada joong.

Entah apa yang joong perbuat dengan ponsel nya itu, tak lama setelah nya ponsel itu kembali pada phuwin.

Tringg

Satu pesan masuk pada line nya, phuwin melihat itu.

" itu daftar tamu dengan identitas dan foto yang ku kirim, di beberapa hari kamu harus menyapa mereka dengan baik " phuwin menatap dokumen yang joong berikan.

" itu tugas kontrak khusus pertamamu phuwin "

Phuwin keluar ruangan joong dengan wajah yang cukup bingung,  informasi yang joong berikan dalam bentuk dokumen memang jelas namun menyapa pelanggan kelas atas di bar itu seperti apa?  Bahkan phuwin belum pernah melihatnya.

" kenapa? " tanya fourth pada phuwin yang telah kembali ke area kerja nya.

" mendapatkan tugas khusus mu? " phuwin mengangguk membuat fourth tersenyum.

" apakah itu membingungkan? ".

" bagaimana caranya menyapa pelanggan kelas atas ?" tanya phuwin.

" apakah itu tugas khusus mu? "
" astaga aku iri sekali " ucap fourth.

" kenapa? ".

" kau bisa bertemu dengan kalangan atas di negara ini bahkan manca negara, kau bisa memanfaatkan itu " alis phuwin mengerut semakin bingung.

" seperti menggoda nya mungkin saja mereka mau membawa mu pulang " ucap fourth terkekeh membuat phuwin memutar matanya malas.

" aku bercanda, dengan mengenal mereka mungkin kau akan bernasib baik kedepannya " ucap fourth.

" aku kira tugas khusus mu mengerikan, kau perlu menikmati itu sebelum benar benar merasakan tugas khusus sebenarnya " lanjut fourth.

Setelah pulang dari bar bahkan besok nya phuwin sesekali melihat daftar nama dan foto dari dokumen yang joong kirim, mungkin phuwin akan dipecat jika melakukan kesalahan sedikit apapun.

" melihat apa serius sekali " tanya chimon.
" woww kau bahkan menghafal nama nama konglomerat " lanjut chimon melihat layar ponsel phuwin.

" kau tahu chi? " chimon mengangguk.

" dulu sebelum aku masuk kampus daddy pernah membawaku ke pertemuan dengan rekan kerjanya yang berisi konglomerat negara " ucap chimon santai.

" daddy mu keren juga " timpal phuwin.

" apanya yang keren, dari situ aku tahu dia bukan memiliki bisnis sembarangan. Kau juga harus berhati hati dengan boss mu ".

" kau membuatku semakin pusing chi " ucap phuwin nyalang.

" lalu apa hubunganmu dengan konglomerat konglomerat itu phu? ". Phuwin menggeleng dirinya juga tidak tahu.

" tugas khususku menyapa mereka ketika mereka datang ke bar ".

" pantas saja kau tak lagi kekurangan uang, bar tempat kerjamu didatangi orang orang seperti mereka " ucap chimon.

" tapi aku tak paham bagaimana harus melakukannya ".

" biar ku bantu ".

" hah " phuwin menatap chimon bingung.

" mungkin saja ilmu kecilku ini bisa membantumu,  beberapa manner yang dapat ku lihat ketika daddy bertemu dengan client nya mungkin bisa membantumu " phuwin mengangguk paham.

" sebelum itu mari masuk kelas dulu phu,  bahaya jika kita mengobrol terus hingga melewatkan kelas " astaga phuwin sampai lupa dengan kelas keduanya.

Baik phuwin dan chimon segera membenahi diri untuk memulai kelas mereka yang lainnya.

---
Sementara itu perth sedang menuju bagian paling timur negara ini, lebih tepatnya di hutan yang tak tersentuh manusia. 

Di dalan sana ada bangunan yang cukup besar bahkan sangat besar untuk dibilang tempat persembunyian, bangunan rumah besar itu adalah salah satu markas dari keluarga aydin. Meski tampak besar namun mitos yang beredar akan tak tersentuhnya hutan itu membuat bangunann itu aman hingga saat ini.

Bukan tanpa alasan perth pergi ke sana, pasalnya ketika dirinya pergi ke dermaga untuk melihat kiriman dari boss besarnya itu perth sungguh terkejut jika yang dikirim tuan nya itu adalah dua puluh tahanan budak yang siap diperjual belikan. Hal itu sangat aneh dipikiran perth, untuk itu perth diam diam pergi dari joong untuk memastikan keadaan tuan besarnya itu baik baik saja. 

Langkah kaki perth mulai mendekati bangunan besar tersebut, namun anehnya bangunan itu tampak sepi dari biasanya. Seharusnya ada beberapa penjaga di gerbang depan dan sisi sisi dari rumah besar itu, namun hari ini perth tak menemukan satupun diantara mereka.

Tubuh perth bersembunyi dibalik salah satu pohon besar, ia tak tahu apa yang terjadi pada tuan aydin karena perth juga tak mendapatkan petunjuk apapun.

Kepalanya menengok ke kanan dan kiri, badannya dengan hati hati pindah ke sisi sisi lain seperti bersembunyi, perth tak menemukan tanda tanda kehidupan di rumah itu, sebenarnya apa yang terjadi di keluarga aydin?

SECRET MISSION (JOYLADA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang