Kembali

124 17 4
                                    

Langkah kaki phuwin memasuki salah satu bangunan disana, phuwin yakin yang ia lihat tadi adalah perth.

" kemana sih " gurutu phuwin kesal dia kehilangan perth.

" bodo ah mau pulang " phuwin memutar balik kan badannya memilih kembali ke kediamannya.

" selamat pagi tuan, silahkan duduk " pemuda dengan setelan jas hitam menyambut kedangan perth yang baru saja memasuki salah satu restoran italia itu.

" bisa dijelaskan bagaimana situasi nya? " tanya perth to the point setelah duduk di kursi seberang pemuda tersebut.

" segelas wine di pagi hari bukan masalah kan tuan " pemuda tersebut justru memberikan segelas wine merah kehadapan perth, menyebalkan sekali pikir perth.

" saya tidak punya banyak waktu "

" benarkah? Bukan kah kau dulu sangat suka bersamaku, terlebih lagi jika sedang.. "

" diamlah " pemuda tersebut terkekeh ringan dengan sanggahan perth.

" kau suka warna hitam bukan, sengaja aku memakai warna hitam karena bertemu dengan mu "

" aku tak suka ucapanmu " perth menyesap sedikit wine di tangannya.

" benar tuan, yang kau suka itu tubuhku dan suara ku bukan "

Uhukkk

Perth mengelap mulutnya perlahan, dirinya tersedak karena ucapan pemuda di depannya itu. 

" mukamu merah, apa kau tersipu? "

" aku tersedak bodoh "

Pemuda dihadapan perth tertawa ringan, lalu tangannya menyerahkan map coklat yang sedari tadi ia bawa.

" informasi tuan besar ada disana, saat ini mereka masih baik-baik saja. Rumah itu sengaja di kosongkan karena salah satu dari pihak lawan sempat mencurigai daerah tersebut meski belum sempat menemukan rumah itu tetap saja harus tetap waspada "

" lalu kenapa tuan besar tidak bisa dihubungi ? " tanya perth menatap pemuda di depannya itu.

" entahlah aku juga tidak tahu ".

Perth menghela nafasnya kasar mengambil map coklat tersebut lalu berdiri hendak pergi dari restoran mewah itu.

" kenapa buru-buru? " tangan nya digenggam membuat lahkahnya turut berhenti.

" aku sibuk "

" tak ingin membawaku? "

" masih pagi santa, jangan memancing emosiku "

" aku tidak melakukannya, aku hanya sedikit memancing gairah mu ".

" aku sibuk "

" baiklah, sibuk bukan berarti tidak mau kan " genggaman tangan itu di lepas oleh santa.

" kenapa diam saja katanya sibuk, atau...  "

Perth melangkah mejauh dari meja itu dengan gerakan cepat meninggalkan santa dengan wajah yang masih setia menatap tubuh belakang perth dengan senyum manis.

Santa adalah salah satu anak buah tuan besar seperti perth, santa berada di rumah yang sama dengan tuannya dan seperti sekarang santa tak disana karena memang tuan nya pun belum kembali ke rumah tersebut. Perihal hubungan santa dan perth itu, entahlah mungkun terjadi satu dua hal di rumah itu sebelumnya hanya mereka yang tahu. 

Ngomong-ngomong soal perth, dia itu bisex. Pacarnya memang perempuan tapi kehidupannya selama bekerja dengan keluarga aydin yang dilingkupi oleh laki-laki membuatnya tak menolak gairah seorang lelaki.

SECRET MISSION (JOYLADA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang