Pond tengah duduk di ruangan praktek daddy nya, melihat sang daddy menyiapkan obat. Pond naravit adalah anak tunggal dari keluarga naravit yaitu Jimmy naravit juga Sea tawinan.
Pond hidup di keluarga yang cukup terpandang, bagaimana tidak daddy nya adalah dokter terkenal di negara nya dan papa nya seorang detektif di daerah bangkok.
" berikan pada dunk " jimmy meletakkan beberapa obat di hadapan anak tunggal nya itu.
" terkadang dunk mengeluh pusing apakah itu efek dari obatnya dad? " jimmy nengangguk.
" dalam jangka panjang obat itu akan merusak otak dunk meskipun aku memberikan obat lain juga untuk mengurangi resiko nya tetap saja itu akan menimbulkan hal buruk bagi dunk ".
" apa kau merasa bersalah? " tanya jimmy.
" tentu, apakah langkah ku itu benar atau tidak tapi aku terlalu takut untuk membiarkannya sembuh ".
" sudahlah jalani saja seperti biasanya ".
" apa kau akan pergi lagi? " jimmy mengangguk.
" tak heran mengapa keluarga ku kaya " ucap pond final sebelum pergi dari ruangan itu.
Pond naravit adalah mahasiswa S2 di kampus terkenal di thailand, umurnya 26 tahun. Sejak menempati umur dua puluhan dirinya belajar banyak hal dari kedua orang tua nya, meski pond tau tak segala hal yang ia dapati adalah hasil dari kerja keras yang nyata namun tetap saja setiap hal memiliki resiko nya sendiri.
Pond belajar di hukum menekuni keahlian papa nya yang mungkin menurun padanya, lagi pula hal itu akan menguntungkan dirinya kelak ketika meneruskan bisnis orang tuanya.
" kau ingin adu menembak? " tanya sea pada anaknya yang baru memasuki area tembak di rumah.
" lihatlah papaku ahli menembak dan daddyku ahli mengobati nya " ucap pond melihat sea.
" dia tak hanya mengobati luka tembak pond " ucapan itu membuat pond terkekeh.
" aku harus belajar banyak dari mu pah " pond bersiap siap untuk ikut menembak di sebelah sea.
" siap? " pond mangangguk.
Dorr
Dorr dorr
Dorr dorr dorrSuara lompatan peluru memenuri ruang tembak yang tak besar itu.
" bagaimana? " tanya pond pada sea.
" cukup bagus, kau harus banyak berlatih ".
" tentu karena papa.. "
" AAAAKKKKKKK "
Keduanya sontak kaget mendengar teriakan itu.
" suara dunk, liatlah pond " ucap sea
Dengan cepat pond melepaskan alat alat pelindung di sebagian badannya dan meletakkan pistol kembali ke tempatnya.
Langkah kakinya berlari ke lantai dua dimana kamar dunk dan dirinya berada, pond membuka pintu kamar dunk cukup kasar, melihat dunk meringkuk di atas kasur memegangi kepala nya.
" are you okay? " tanya pond khawatir.
" sakit hiksss kepala ku sakitt " ujar dunk dengan isakannya.
Pond segera mengambil air putih dan obat yang baru saja ia ambil dari daddy nya, memberikan beberapa butir obat pada dunk untuk diminum.
" minumlah pelan pelan " tangan nya dengan telaten membantu dunk untuk menelan obat tersebut.
" sebaiknya kau rebahan saja " dunk dibawa tangan pond untuk merubah posisi badannya menjadi rebahan.
" apakah masih sakit? " dunk menggeleng ringan dengan pertanyaan pond.
" aku mengantuk " ujar dunk lemah
" tidur lah, aku akan menemanimu ".
Pond mengambil posisi untuk merebahkan badanya disamping dunk, tanganya mengelus pelan surai hitam dunk membiarkan dunk tidur dekat dengan dekapannya.
" tidurlah, maafkan aku "
Pond keluar dari kamar dunk satu jam setelahnya, hampir saja dirinya ikut terlelap.
" apa dunk baik baik saja? " tanya sea melihat anak semata wayang nya turun ke lantai satu.
" dia baik pah, apa daddy sudah pergi ?" sea mengangguk.
" lain kali kau harus ikut daddy mu ".
" aku sudah mencoba nya tapi tak tahan ".
" tidak ada hal gampang untuk uang yang besar pond ".
" aku tahu itu ".
" tidurlah, daddy akan pulang pagi aku juga lelah " sea bangkit dari duduk nya hendak masuk ke kamarnya dan jimmy.
Pond masuk ke dalam ruangan, bukan kamarnya namun ruang kerja sea. Banyak buku berkaitan dengan hukum disana, pond memgambil salah satu diantaranya mulai membaca buku itu di sofa ruangan tersebut.
" aku harus mempelajarinya karena aku akan melanggarnya itu lucu sekali " ucap nya monolog.
Mata pond membaca barisan barisan huruf disana, tanpa lelah menghabiskan berjam jam lamanya.
" sedang belajar? " pond mendongak melihat daddy nya pulang lalu beralih ke arah jam dinding, pukul empat pagi.
" apakah lancar? " tanya pond.
" tentu, bisa bantu daddy untuk menyimpan ini? " pond bangkit melangkah ke arah daddy nya mengambil tas besar yang jimmy bawa.
" daddy akan tidur setelah mandi, jika sudah selesai membantu daddy tidurlah pond " ucap jimmy sebelum meninggalkan pond.
Langkah pond menuju ruangan yang tak begitu terlihat di bagian rumahnya, memasuki rungan yang hanya diketahui keluarga nya. Kotak kotak brangkas ada di dalam nya, pond berjalan ke arah salah satunya membuka kotak itu tanpa susah, memindahkan uang uang yang berada dalam tas ke dalam berangkas sebelum kembali mengunci nya.
Sementara langkah kakinya kembali ke kamar nya yang berada di samping kamar dunk, membuka pintu kamar dunk terlebih dahulu dengan perlahan hanya ingin memastikan jika dunk tetap tidur nyenyak sebelum kembali ke kamar nya sendiri.
Dunk itu tanggungjawab nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION (JOYLADA)
RastgeleTentang kehidupan phuwin dan misi rahasianya. Siapa sangka pilihannya untuk keluar dari keluarga nya membuat phuwin memasuki lubang yang serupa.