Perth merebahkan badannya di kasur apartment nya, setelah melihat keadaan rumah markas keluarga aydin perth memutuskan untuk kembali ke kota, pasalnya ia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.
" badan gw remuk rasanya " gerutu perth pada ruangan kosong tersebut.
Berjalan perlahan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri, entahlah perth merasa dirinya sangat begitu kotor sekarang.
Semetara itu di bar dengan gugup phuwin mulai menyapa tamu tamu kelas atas sesuai perintah joong, ternyata apa yang chimon ajarkan sebelumnya sangat membantu phuwin saat ini, hanya saja phuwin terlalu gugup karena berada di sekeliling orang orang yang memiliki uang dengan jumlah fantastis.
" Hufftt "
Fourth ttersenyum melihat phuwin yang terlihat setress.
" capek ya? " phuwin menggeleng atas pertanyaan fourth barusan.
" deg degan gw " ucapnya lemas membuat fourth tertawa.
" nanti juga biasa " tepuk fourth pada pundak phuwin.
" lo istirahat aja dulu " lanjutnya membiarkan phuwin duduk di lantai bawah dibalik meja bar tempat keduanya bekerja.
Fourth melanjutkan pekerjaannya melayani tamu tamu yang membutuhkan minuman.
" emm bisakah saya bertanya? " seseorang menghampiri fourth membuat sang empunya itu menatap orang di depannya seksama.
Seorang pemuda tampan dengan hidung mancung berbicara dengannya, jangan lupa pakaian yang terlihat mewah itu.
" ekhemm " orang tersebut berdeham membuat fourth sadar dari salah fokusnya.
" iya tuan silahkan " jawab fourth dengan senyum manisnya, jangan salah senyum manis ini juga salah satu pesona fourth.
" saya ingin mencari pegawai yang melayani ruang vvip " alis fourth mengerut apakah dia mencari phuwin pikirnya, jangan jangan yang di depannya ini adalah salah satu tamu kelas atas bar ini.
" emm jika saya boleh tau apakah ada kesalahan yang diperbuat tuan? ".
" tidak tidak, saya hanya ingin mengobrol dengan nya saja " jawab orang itu cepat.
Fourth diam saja tak langsung menjawab lalu dengan perlahan tatapannya beralih ke arah kakinya, disamping kakinya phuwin memang duduk disana.
Menatap phuwin sekilas karena ia yakin phuwin mendengar itu, melihat phuwin yang menggeleng lemah fourth kembali meneganggak kepalanya, kembali menatap lelaki tampan di depannya dengan senyum merekah.
" maaf tuan tapi pegawai yang menangani anda di ruang vvip baru saja menyelesaikan jam kerja nya sebelum anda kesini, jika ada hal yang perlu diperbaiki silahkan tuan sampaikan dan pegawai lain akan memperbaikinya " ucap fourth panjang.
Dapat fourth lihat jika seseorang di depannya itu tampak berfikir sejenak sebelum mencoba mencari sesuatu di saku jas nya.
" tolong beri dia ini jika dia kembali " selembar kertas kecil di dorong ke hadapan fourth membuat fourth menatap benda itu.
" baik tuan ".
Selepas kepergian pemuda tampan itu fourth mengambil kertas kecil yang tadi diberikan padanya, sebuah kartu nama.
Phuwin mulai berdiri menatap sekitar meski tak tau siapa yang datang sebelumnya namun melihat fourth menatap benda di tangannya membuat phuwin menatap fourth bingung.
" kenapa? " tanya phuwin.
" gila lo baru ketemu pejabat sekali udah nyantol aja anaknya " ucap fourth dengan senyum merekah memberikan kertas itu pada phuwin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION (JOYLADA)
AcakTentang kehidupan phuwin dan misi rahasianya. Siapa sangka pilihannya untuk keluar dari keluarga nya membuat phuwin memasuki lubang yang serupa.