Hari demi hari berlalu, kehidupan phuwin memang sepertinya begitu-begitu saja, hari ini phuwin pergi ke bar untuk bekerja dengan minuman botol di tangannya yang belum ia minum sama sekali, entah sudah berapa botol yang ia beli sampai lama-lama terasa bosan juga.
" gw liat liat lo tiap hari belakangan bawa minuman ijo itu terus " komen fourth melihat phuwin baru saja memasuki area bar.
" mau? " tawar phuwin pada fourth tapi fourth menggelengkan kepalanya.
" rasa rumput"
Phuwin malas berdebat dengan komentar fourth hari ini, entahlah phuwin sudah menuruti apa yang chimon katakan dan ini hari ke lima, sepertinya usahanya sia sia saja. Phuwin jadi pusing memikirkan nya, kerjaannya hari ini jadi banyak melamun.
" phuwin dipanggil joong " entah sejak kapan perth ada di area bar.
Mendengar itu phuwin hanya diam, bukan karena tak dengar tapi dirinya ingin menunggu perth.
" loh masih disini? " tanya perth pada phuwin.
" ayo " ucap phuwin membuat perth bingung.
" gw mau bikin minum dulu, kan lo yang dipanggil kenapa nungguin gw " phuwin tidak mauu berdua dengan joong di ruangan itu mengingat kejadian tempo lalu.
"yauda iya iya " ucap perth final setelah tak mendapatkan jawaban apapun dari pria cantik itu.
Perth membawa minuman yang ia racik di tangannya, di belakang nya ada phuwin yang mengekori langkah dirinya.
Joong menatap ke arah pintu ketika mendengar pintu ruangannya terbuka, ada perth dan phuwin di belakang badan perth.
" ketemu lo aja minta di temenin " ucap perth melangkah ke arah joong, lebih tepatnya ke arah kamar di dalam ruangan sana.
" pinjem kamar mandi " ucapnya lagi lalu memasuki ruangan tersebut menyisakan phuwin dan joong di ruang kerja joong.
Phuwin menatap kepergian perth membuat wajahnya kembali lesu, dia kira perth benar benar akan menemaninya.
" kenapa? Mau ikut mandi juga? " tanya joong pada phuwin yang masih berdiri menatap pintu kamar yang sudah tertutup itu.
Joong itu cukup pemain bukan seperti phuwin, jadi tak butuh waktu lama untuk move on dari kejadian tempo lalu meskipun jujur saja joong sudah lama tak berciuman. Sedangkan phuwin dadanya masih sedikit tak karuan jika melihat joong, terkadang sedikit salting sebab kejadian tempo lalu itu, bukan apa apa phuwin juga sudah lama tak merasakan kecupan setelah cinta pertamanya.
" duduk lah "
" apa aku membuat kesalahan? " tanya phuwin pada boss nya.
" tidak hanya saja "
" maaf " potong phuwin membuat joong heran.
"maaf kenapa? "
" soal pond naravit, aku belum mendapatkan satu hal kecil pun " ucapnya sendu.
" phuwin " panggilan itu membuat kepala phuwin mendongak dari tatapan pada kedua tangannya di atas paha kini menatap joong di sebrang meja kerja nya, wajahnya cukup serius mengapa terlihat begitu menawan sih.
" phuwin, kau tak perlu terlalu memikirkannya. Bukan hal mendesak untuk kita mengetahui mengenai pemuda itu, perth menyuruh mu menjalankam ini lebih awal karena dia juga paham atas kesulitan yang akan kau alami seperti sekarang, tak perlu di pikir berlebih phuwin, kau bisa bebas melakukannya dengan caramu sendiri ".
Phuwin diam masih menatap joong di depannya, mendengar ucapan joong barusan ada benarnya jika phuwin terlalu memikirkan hal tersebut hingga menjadi seperti ini, setidaknya phuwin sedikit merasa lega sekarang.
" lalu kenapa kau memanggilku tuan? "
" sudah kubilang tak perlu memanggilku tuan "
" jika di bar khususnya di ruangan ini cukup sulit memanggilmu dengan sebutan phi "
" huffttt terserah lah "
" oh iya, kau membuatku lupa. Besok malam tolong temani aku ke salah satu pesta "" aku??? " tanya nya terkejut.
" iya, perth ada tugas lain dari ayahku dan aku membutuhkan partner disana "
---
Esoknya phuwin berjalan malas ke arah super market, bukan karena pemuda bernama pond itu namun dirinya harus mengisi perut di sore hari karena malam nanti phuwin harus pergi ke pesta dengan joong, entah kenapa harus dirinya yang menggantikan perth sebagai asisten. Dan lagi semenjak ucapan joong kala itu phuwin juga tak ingin ambil pusing dengan bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan pond itu.Phuwin berjalan ke area minuman untuk menjadi minuman berenergi, namun matanya menatap salah satu minuman botol dengan dengan warna hijau itu tiba-tiba merasa enek, sudah hampir satu minggu dirinya meminum itu dan bolak balik ke mini market ini, jika dipikir mungkin pegawai disini juga akan sangat muak dengan barang yang sama yang di beli phuwin di jam yang hampir sama selama hampir seminggu.
Phuwin mengambil minuman dan salah satu roti, sengaja karena di pesta pasti dirinya akan makan bukan, lebih baik mengganjal perut dengan roti.
" total nya 65 bath "
Tangan phuwin mencari-cari uang di sakunya namun tak satu benda pun ia temukan disana.
" kau bisa membayarnya dengan debit atau scan barkot tuan " ucap kasir minimarket itu.
Phuwin tak bawa ponsel apalagi dompetnya yang hilang, astaga bikin malu saja pikirnya.
" hitung dengan punya saya phi " seseorang meletakkan belanjaannya di meja kasir, posisi orang tersebut berada di belakang badan phuwin sehingga phuwin memutar balikkan badannya dan menatap orang yang lebih tinggi darinya itu.
" terimakasih " ucap orang tersebut membawa minuman yang ia beli barusan lalu melangkah keluar mini market meninggalkan phuwin yang masih berdiri mematung di depan meja mini market.
" ehh tunggu " ucap phuwin setelah sadar, segera mengambil barang belanjaannya lalu menusul keluar.
" tunggu tungguu " ucap phuwin setelah berlari mencoba menghalangi orang tersebut membuat sang empu nya menatap phuwin bingung, meski langkah kakinya berhenti akibat ulah phuwin namun dirinya tak menanyakan apapun pada phuwin.
" emm makasih " ucap phuwin agak sedikit bingung, orang tersebut menatap phuwin cukup heran, mengangguk singkat lalu kembali melanjutkan langkah nya.
" waitt " langkah kaki phuwin kembali menghentikan pergerkan pemuda itu.
" nanti gw ganti uang nya "
" gausah " jawab pemuda itu singkat dan dingin, langkah kakinya ia lanjutkan kembali menuju kuda besi nya itu.
" sebentarr " lagi-lagi langkah kaki pemuda itu berhenti.
Phuwin diam saja tak mengeluarkan kata apapun, hanya gerakan singkat dari tangannya, ekspresi wajahnya yang terlihat sedikit bingung ingin bicara apa dan sialnya terlihat cukup aneh di mata pemuda itu.
" ada apa? Lo buang-buang waktu " ucap pemuda itu lalu melangkah lagi mendahului phuwin.
" gw suka sama lo! " ucap phuwin sedikit keras membuat langkah pemuda itu berhenti lalu berbalik. Aneh nya pemuda itu justru melihat phuwin yang berlari menjauh dari arah dirinya setelah mengungcapkan hal seperti itu.
" kenapa phi? " tanya seseorang melalui kaca jendela mobil.
" gapapa ayo pulang, ini minumnya pegang "
" thank you phi pond " ucap dunk tersenyum karena kakak nya itu membelikan minuman favoritnya.
Phuwin menenggelamkan badannya di kasur miliknya, rasanya ingin sekali memaki diri sendiri.
" bodohh bodohh bodoh phuwin bodohhh "
" huaaaaa gimana dongg "
" tolonggggggg "
Ruangan kecil itu dipenuhi suaranya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/366985612-288-k969687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION (JOYLADA)
De TodoTentang kehidupan phuwin dan misi rahasianya. Siapa sangka pilihannya untuk keluar dari keluarga nya membuat phuwin memasuki lubang yang serupa.