Phuwin berjalan seperti orang linglung menuju meja bar nya, tak jarang menatap kosong seperti orang yang melamun membuat fourth bingung.
" lo sakit? " tanya fourth pada phuwin, phuwin hanya menggeleng ringan.
" lo ga mood kerja? " phuwin menggeleng lagi
" jangan² lo kesurupan " ucap fourth asal membuat phuwin menatapnya melotot.
" lagian lo kenapa sih dari ruangan tuan muda malah kaya orang kesurupan, lo kesurupan kodam nya boss? "
Phuwin memutar bola matanya malas menanggapi ucapan tidak masuk akal itu.
"ada kejadian apa di ruangan boss? " tanya fourth lagi.
Membayangkannya saja phuwin tak bisa, kejadiannya begitu cepat, lagian dirinya tak sengaja, phuwin menggeleng ribut semakin membuat fourth bingung.
" sinting nih anak " ucap fourth lalu meninggalkan phuwin.
Tak lama phuwin melihat joong meninggalkan ruangannya lalu memasuki salah satu lift di bar tersebut, mungkin joong akan menemui salah satu client yang dimaksud tadi.
"halo tuan archen, senang bisa berjumpa dengan anda " lekaki yang kiranya sudah kepala lima itu berdiri menyambut joong ketika melihat sang pemilik bar memasuki ruangannya.
Meski joong menanggapi uluran tangan lelaki tua itu namun mulutnya tak mengucapkan sepatak kata pun.
" apakah ada keluhan terkait bar ini hingga anda memanggil saya " tanya archen to the point.
" kau begitu serius sekali tuan " ucap lelaki tua itu sambil terkekeh.
" kau tau bukan siapa aku ?" lanjutnya, joong hanya mengangguk dia tahu jika lawan bicaranya adalah salah satu menteri di negeri ini.
" baiklah baiklah sepertinya anda orang yang cukup kaku "
" tuan archen, saya memanggil anda kemari bukan karena keluhan atas bar mewah yang luar biasa ini, lihatlah anda membuatnya begitu sempurna untuk di nikmati ".
Joong hanya diam membiarkan pria tua itu menyelesaikan percakapannya.
" kau lihat di sebelahku tuan "
Joong mengalihkan pandangannya sekilas pada seseorang yang tengah dibicarakan itu.
" perkenalkan dia nanon anak tunggal saya "
Joong belum paham arah pembicaraan pria tua ini ke mana, apakah anaknya itu tertarik padanya.
" kau tau tuan, bahkan tak hanya fasilitas dan minuman terbaik yang kau tawarkan disini, ku lihat juga pegawaimu bukanlah barang murahan, kau benar-benar pintar memilih pria cantik "
Joong menaikan salah satu alisnya heran, apa yang sebenarnya pria tua ini inginkan, dia hanya menatap pria tua yang sedang duduk dengan angkuh itu.
" kau tau untuk seorang anak menteri yang terhormat tak mungkin bersanding dengan pria maupun wanita sembarangan, namun sayangnya putra semata wayangku ini sunggu mengaggumi salah satu milik anda "
" apa maksud ucapan anda? " joong bertanya begitu dingin.
" bisakah kau memberikannya padaku, ah tidakk tidakk maksudku memberikannya pada anakku. Ayolahh tuan archen kau tak akan rugi dengan memberikan satu dari banyak karyawanmu lagi pula aku bisa membayar berapapun yang kau sebutkan hahahha ".
Tangan joong mengepal kuat atas ucapan tidak sopan dari orang tua di depannya itu, bahkan dia mengucapkan nya sembari tertawa. Seharusnya dia tak pantas menjadi seorang meteri, sangat sampahhh.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION (JOYLADA)
RandomTentang kehidupan phuwin dan misi rahasianya. Siapa sangka pilihannya untuk keluar dari keluarga nya membuat phuwin memasuki lubang yang serupa.