Joong dan perth memasuki kantor polisi, salah satu pegawai di sana mengarahkan keduanya untuk menunggu sebelum memasuki salah satu ruangan.
" phuwin? " ucapan perth membuat sang pemilik nama dan juga joong menoleh.
" phi perth " ucap phuwin lalu menoleh ke arah joong namun langsung ia putuskan kontak mata tersebut.
Perth sedikit tersenyum melihatnya.
" lo ngapain disini? " tanya perth pada phuwin.
" kehilangan dompet phi " jawab phuwin sambil tersenyum.
" di copet? " phuwin langsung menggeleng mendengar itu.
" kayanya jatoh beberapa hari lalu waktu gw pergi ke luar cuma ga sadar aja " perth mengangguk paham.
" phi sendiri kenapa ke sini? "
" ohh ini nih boss lo bikin ulah " jawab perth santai membuat phuwin menatap joong namun hanya sekilas, kenapa sih jadi bayangan kejadian itu yang ada di pikirannya kalau lihat joong.
" maksudnya phi? "
" ini orang nonjok pelanggan karena mahmppttt "
Ucapan perth terpotong karena tangan joong yang menutupi mulut dirinya. Phuwin hanya menatap keduanya heran.
" gapapa ko gausa dengerin " ucap joong pada phuwin yang hanya diangguki pelan oleh phuwin.
Untungnya proses yang dilakukan perth dan joong tak begitu panjang karena pada dasarnya memang joong tidak sepenuhnya salah, sehingga masalah tersebut tak berakhir salah satu dari keduanya harus mendekam di penjara.
" lain kali kalo suka bilang aja gausa emosi " ucap perth keluar dari kantor polisi dengan joong.
" suka? " tanya joong heran.
" lo suka phuwin ".
" ngaco lo " jawab joong santai lalu berjalan lebih cepat dari perth.
" ga suka tapi salting " perth berjalan lebih cepat untuk mengejar joong.
" kenapa? " tanya perth karena joong berhenti tiba-tiba.
" itu " tunjuk joong pada phuwin yang tengah menengok ke arah kanan dan kiri hendak menyebrang.
---
" lo mau makan apa phuwin? " ucapan perth menyadarkan lamunan phuwin.
" ehh ngikut lo aja phi " jawab phuwin seadannya.
Setelah joong melihat phuwin di jalan itu perth langsung mengajak joong untuk menghampiri pria manis itu lalu mengajaknya makan siang bersama, alasannya ada hal yang harus mereka bicarakan bertiga. Perbuatan perth ini menumbuhkan kecanggungan antara keduanya.
Mereka bertiga makan dengan tenang meski sesekali phuwin merasa tidak nyaman karena belum melupakan kejadian tempo lalu.
" hal penting apa yang lo mau sampein " ucapan joong memecahkan keheningan mereka.
" phuwin " panggil perth membuat phuwin menatap perth.
" iya phi "
" lo inget kontrak kerja khusus lo sama joong? " phuwin mengangguk.
" lo bisa mulai tugas khusus lo itu mulai hari ini "
" kenapa? " itu pertanyaan joong.
" hanya antisipasi, gw yakin ini tidak mudah joong. Nanti gw jelasin "
" lihat, ini orang yang harus kau cari informasi nya " perth menyodorkan tab dengan informasi terkait orang yang mereka maksud.
" pond naravit " ucap phuwin membaca kalimat disana.
" betul, dia satu kampus sama lo mungkin beda jurusan juga tahun ajaran "
Phuwin menatap lekat foto yang bernama kan pond naravit itu, sepertinya tidak asing namun phuwin juga tak mengakui ini salah satu temannya namun dirinya pernah lihat dimana pikir phuwin.
Makan siang itu berakhir sudah, phuwin sedang berjalan menuju gedung condo nya sambil menatap layar ponsel yang berisi informasi terkait pond yang perth berikan sebelumnya.
" dimana ya " ucap phuwin sambil memikirkan dimana ia pernah bertemu dengan orang bernama pond itu.
----
Di kediaman naravit jika hari minggu tak beda hal nya dengan kebanyakan orang lainnya, sesekali pergi ke luar dengan jadwal masing², terkadang bekerja atau bersantai seperti yang dilakukan oleh pond dan dunk saat ini. Menonton film di ruang keluarga.Dunk bangkit dari posisi duduknya di samping pond untuk pergi ke dapur mengisi ulang minuman yang sudah hampir habis itu.
" phi pond, ini punya siapa? " tanya dunk pada pond dengan mengarahkan dompet berwarna navy di tangannya.
" gatau " jawab pond singkat.
Dunk duduk kembali sambil menatap benda tersebut, tangannya lalu membuka dompet navy itu, hal pertama yang ia lihat adalah foto lalaki muda yang terlihat cukup manis dan cantik.
" phi pond, bukannya ini lelaki yang kita temui di mini market waktu itu? Yang bicara soal salad itu "
Mata pond menatap foto pada dompet tersebut, memang benar yang dunk bilang. Pond mengetahui hal itu karena itu dia memungutnya, dompet itu sepertinya tak sengaja jatuh ketika lelaki manis itu mengoceh soal salad di depan pond dan dunk.
" sini biar phi simpan "
---
Phuwin berjalan ke mini market malam ini, niatnya membeli makanan karena malas masak atau pergi ke restoran. Sepanjang jalan bahkan sepanjang hari setelah makan siang dengan perth dan joong, pokiran phuwin hanya dipenuhi dengan ' dimana ia pernah bertemu lelaki yang menjadi targetnya itu ', kakinya berhenti acak di depan rak mini market. Mata phuwin melihat salad sayur disana, tanpa pikir panjang ia mengambil makanan itu, namun tiba-tiba langkahnya berhenti." IYA BENER COWO SALAD WAKTU ITU " ucap phuwin pada dirinya sindiri.
" pantas ga asing " lanjutnya.
Phuwin duduk di salah satu meja di depan mini market setelah membyar makanan yang ia pilih, menyantap salad sambil memikirkan strategi apa yang bisa ia gunakan untuk mendekati targetnya, pertama phuwin tak mengenal pond, kedua pertemuan pertama mereka sangat buruk, lalu bagaimana phuwin mengatasinya, jika dipikir² kenapa juga dirinya menerima kontrak kerja itu.
seperti nya phuwin harus menanyakan hal tersebut pada chimon, phuwin memutuskan untuk menghubungi chimon agar lelaki itu menghampirinya ke mini market.
Setelah tiga puluh menit chimon datang ke tempat duduk phuwin.
" jadi kenapa tiba-tiba lo nelfon gw suruh kesini? " tanya chimon pada phuwin.
Phuwin langsung menceritakan tentang dirinya yang diberi tugas khusus juga pertemuan nya dengan pond di mini market itu. Chimon mendengarkan cerita phuwin dengan seksama sembari berfikir langkah apa yang tepat untuk phuwin agar bisa dekat dengan targetnya itu.
" lo tau jurusan kuliah pond?" tanya chimon namun phuwin menggeleng.
" ga mungkin juga lo tanya satu-satu atau nongkrong di seluruh penjuru kampus, terlalu buang² waktu " ucap chimon sambil berpikir kembali.
" eemmm gimana kalo lo sering mampir ke sini " usul chimon setelahnya.
" ke mini market ini? " chimon mengangguk atas pertanyaan phuwin.
" lo ketemu dia disini kan? Artinya ada kemungkinan dia juga sering kesini, jadi untuk sekarang sebaiknya lo sering-sering deh kesini "jelas chimon.
" kalo waktu itu cuma kebetulan doang gimana chi? "
" mini market ini letaknya strategis phu, ga jauh dari tempat tinggal lo, ga jauh juga dari kampus kita, kemungkinan dia kesini lagi itu pasti ada, lo coba dulu seminggu kalo gagal kita cari cara lain " phuwin mengangguk paham atas penjelasan chimon yang cukup masuk akal itu.
" nanti jangan lupa gajinya bagi dua " ucap chimon lagi.
" peritungan ya lo chi " jawab phuwin membuat chimon tertawa ringan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION (JOYLADA)
RandomTentang kehidupan phuwin dan misi rahasianya. Siapa sangka pilihannya untuk keluar dari keluarga nya membuat phuwin memasuki lubang yang serupa.