🌹Confusion🌹

236 21 0
                                    

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚.*・。゚

Kedua tangan Nami memegang kedua sisi wajah Luffy. Dia sedikit menikmati ciuman panjang mereka kali ini. Kaki seksinya membelit kaki Luffy di bawah sana. Dia merasakan milik Luffy semakin mengeras dan itu mengenai pahanya.

Suara kecup basah terdengar, mereka menghentikan ciuman panas itu dengan pandangan mata penuh nafsu pada keduanya.

"Kau menikmatinya, Nami?" tanya Luffy sedikit menggodanya.

Akhir-akhir ini Nami seringkali membalas ciumannya, tidak seragu saat mereka pertama kali melakukannya.

"Itu kemauanmu kan?" Nami mencoba membela diri.

"Jadi kau terpaksa melakukan itu?" Luffy tersenyum sedikit menggoda.

"Tentu saja! Itu bukan sesuatu yang perlu kau tanyakan lagi," jawab Nami kesal.

Baiklah, itu bohong. Sebenarnya aku sangat suka saat dia menciumku. Itu terasa sangat nikmat, lanjutnya dalam batin.

NAMI! KAU SUDAH GILA. OTAKMU PASTI SUDAH DICUCI OLEH LAKI-LAKI BAJINGAN INI!

Luffy tersenyum lagi. "Baiklah kalau begitu," ucapnya.

Dia menyingkir dari atas Nami dan berbaring di sampingnya, namun tatapannya tetap tertuju pada gadis itu.

Entah apa yang membuat Nami tiba-tiba merasa kecewa. Dia ingin Luffy menyentuhnya lagi seperti biasa. Dia mabuk akan sentuhan itu, dan tidak bisa dipungkiri kalau dirinya sangat menginginkannya.

Luffy bisa menangkap raut wajahnya itu. Raut wajah kecewa. Dia seakan tertawa dalam hati. Kau benar-benar menginginkannya, Nami. Kenapa kau harus berbohong? batinnya.

Nami sibuk sendiri dengan pikirannya. Ada apa dengan dirinya sebenarnya. Dia tidak mungkin menginginkan hal itu. Itu pasti hanya nafsu semata, dan tidak ada kaitannya dengan hal lain. Lalu kalau itu memang hanya nafsu, kenapa dia menolak Law menyentuhnya.

Gadis itu membalas tatapan lembut Luffy dari balik kacamata hitamnya. Hatinya luluh lagi. Tatapan itu selalu mampu melemahkan hatinya, namun menambah kecepatan detak jantungnya.

Kau bukan pelacur, Nami! Berpikirlah dengan benar. Orang ini hanya memperlakukanmu sebagai pemuas nafsunya saja, batinnya lagi.

Luffy melirik ke bawah. Miliknya menegang lagi. Maklum, ada wanita cantik yang sedang telanjang di depannya. Memangnya siapa laki-laki yang tidak tergiur?

"Nami, dia butuh bantuanmu," Luffy menarik tangan Nami ke bagian bawahnya.

Nami memperhatikan sesuatu di antara selangkangan Luffy. Aku bukan pelacur! lagi-lagi itu yang terlintas di pikirannya.

Gadis itu bergeser sedikit, lalu menarik tangannya dari genggaman Luffy dan berbalik memunggunginya. Dia mengabaikan permintaan Luffy barusan tanpa ada rasa takut. Sebenarnya dia takut, hanya saja hal itu tertutupi sesuatu yang tiba-tiba membuat hatinya terasa sakit.

Blind [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang