🌹I've Promised🌹

259 23 4
                                    

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚.*・。゚

Warning: Adult content 🔞!!

Nami kembali memucat mendengar penuturannya. "Apa yang ingin kau lakukan, Luffy?" tanyanya takut.

Lagi-lagi Law berusaha melihat mereka. Dia hanya bisa melihat punggung Luffy dan tidak bisa melihat Nami karena Luffy menghalanginya. Jika saja tubuhnya bisa bergerak, mungkin dia sudah ikut bergabung dengan mereka.

Bangunlah, Law! Jangan terus bermimpi!

Luffy tersenyum mendengar pertanyaan Nami. Dia menunduk lagi dan mencium lembut bagian intim gadis itu.

Nami menggeliat pelan. Luffy menjilatnya lagi dengan sangat lembut, terus ke atas hingga mencapai dadanya. Dia memberikan beberapa kecupan di sana dan meninggalkan bekas merah di beberapa tempat.

Nami bergerak tidak nyaman. Tubuhnya menyukai perlakuan Luffy itu, hanya saja dia tidak bisa bergerak bebas karena terikat seperti ini.

"Ahh! Jangan menggigitnya, Luffy. Itu akan membekas," Nami mendesah pelan saat Luffy ingin memberi kiss mark di lehernya.

Luffy menurut. Dia membuat kiss mark di tempat lain kecuali lehernya yang putih mulus itu.

Kedua dadanya kembali digenggam, lalu diremas lembut karena ketagihan. Bibir mereka kembali menyatu, dengan lidah yang berperang cukup panas.

"Ngghhh! Mnnhh!" Nami kembali mendesah saat jari Luffy memainkan miliknya itu. Menggeseknya pelan, memutar jarinya, dan mengaduknya perlahan.

"Ahh! Ahh!" Nami tidak bisa menahan desahannya.

Luffy kembali menciumnya untuk meredam suara desahan itu. Law masih di sini. Dia masih punya rasa kasihan padanya sebagai sesama laki-laki. Mungkin saja dia akan sangat horny di sana karena mendengar suara renyah Nami.

"Luffy!" Nami menggigit bibir bawahnya.

Tangan Luffy semakin lihay bekerja di bawah sana. Tatapan matanya menunjukkan seberapa bernafsunya dia.

Mata Nami tertutup erat, dengan suara desahan yang menjadi-jadi.

Luffy tidak peduli lagi dengan Law. Dia ingin mendengar suara desahan manis itu lebih banyak lagi.

"Ahh! Ngghhh! Arghhh!♡" Nami orgasme untuk kedua kalinya. Nafasnya semakin terdengar berat.

Luffy menjilat jari-jarinya yang sudah basah itu. Miliknya sudah sangat menegang sejak tadi. Dia kembali menahan kedua paha Nami, memposisikan miliknya itu tepat di depan milik si gadis yang masih begitu basah.

Nami menatapnya waswas, masih dengan nafas yang tidak beraturan. "Tunggu! Luffy, kau tidak akan melakukannya kan? Kau pasti hanya bercanda."

Luffy tersenyum, sadis bercampur nafsu. "Jangan terlalu naif, Nami. Sebelumnya kau pernah bilang kalau aku ini adalah seorang bajingan. Apa kau berpikir seorang bajingan tidak akan melakukan ini?"

Blind [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang