🌹Love🌹

223 21 4
                                    

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ଘ(੭ ᐛ )━☆゚.*・。゚

"Kau ingin menyeretku kembali ke dalam permainan gilamu itu?" tanya Law lagi.

Luffy pindah tempat duduk menjadi di sebelahnya, lalu menatapnya sedikit malas. "Sudah kubilang aku jijik denganmu. Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi. Dan sesuai perjanjian, jika Nami tidak membuangmu, aku akan melepaskanmu. Benar kan?"

"Jadi kenapa kau ada di sini?"

"Tidak tahu. Kau yang sedang apa di sini?"

"Aku serius, Mugiwara-ya! Kalau kau ingin membicarakan tentang Nami-ya, aku tidak keberatan sama sekali."

Luffy menaikkan sebelah alisnya. "Kupikir kau ingin balas dendam padaku."

"Nami-ya sudah menceritakan semuanya. Lebih baik aku berpura-pura tidak pernah bertemu denganmu daripada mencari masalah baru yang hanya akan merugikanku," ucap Law.

"Oh jadi kau juga sudah tahu kalau aku seorang bajingan ya?" Luffy mengangguk-angguk.

"Ada yang ingin kau sampaikan pada Nami-ya?" Law mengalihkan pembicaraan.

"Kalau boleh, aku ingin mengambilnya lagi," jawab Luffy.

"Jangan mentang-mentang kau bisa melakukan segala sesuatu dengan mudah, kau dengan seenaknya ingin mengambilnya kembali. Kau belum puas juga menyiksanya?" Law sedikit marah.

"Aku pernah memberimu kesempatan kedua, dan sepertinya kau sudah berubah sekarang. Itu artinya aku berhasil mengubahmu. Dan sekarang, aku juga berharap seseorang melakukan hal yang sama padaku," Luffy memasang wajah murung.

"Kau mencintainya?" Law kaget.

Luffy menatapnya serius. "Kau pikir apa yang membuatku hancur seperti sekarang ini? Aku benar-benar merasa kosong dan bertindak layaknya orang bodoh yang tidak punya masa depan sama sekali."

Law menarik kerah kemeja Luffy dengan wajah marah. "Kalau kau mencintainya, kenapa kau melakukan 'itu' padanya waktu itu?"

"Seharusnya kau melihat dirimu sendiri. Setidaknya aku melakukan 'itu' hanya padanya, bukan sepertimu yang sudah melakukannya dengan banyak wanita," Luffy tidak mau kalah.

Law melepaskan kerahnya dan kembali memikirkan kata-kata Luffy barusan. Memang benar kalau sebenarnya yang lebih bajingan di sini adalah dirinya.

"Aku tidak akan memberitahu Nami tentang hal bejatmu selama ini. Aku tidak ingin menyakitinya lagi," lanjut Luffy.

"Temuilah dia," ucap Law akhirnya.

"Hah?"

"Aku tahu dia juga mencintaimu."

"Aku tidak mengerti," Luffy bingung.

"Kau sudah lihat novel terbarunya? Aku yakin dia menulis itu karena tidak ingin melupakanmu. Dia selalu berbicara agar aku dan dia tidak pernah membicarakan tentangmu lagi. Tapi ucapannya itu tidak pernah sesuai dengan kenyataannya. Dia selalu melarangku menciumnya, menyentuhnya, bahkan selama dia mengerjakan novel itu, dia tidak pernah memperbolehkanku melihatnya sama sekali," jelas Law.

Blind [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang