ଘ(੭ ᐛ )━☆゚.*・。゚
"Silakan dinikmati, Mademoiselle!" Sanji menunduk sopan di depan Nami setelah dia menuangkan wine untuknya.
Nami tersenyum manis, yang seketika mengubah mata Sanji menjadi hati. Dia kembali memberikan wine pada yang lainnya, namun khusus untuk Zoro, dia menendang segentong sake untuknya.
"Rumahmu sangat menyenangkan, Luffy," Nami menatap kekasihnya yang duduk di sebelahnya itu di bangku ayunan. Mereka mengadakan pesta barbeque di halaman rumah mewah itu, kejutan untuk keduanya yang mulai menjalin suatu hubungan.
Mereka juga tidak tahu kalau Ace dan yang lain sudah merencanakan hal ini. Teman-teman Luffy sangat ramah padanya, begitu juga dengan kedua kakak Luffy serta kakeknya. Mereka sama sekali tidak memandang rendah pada gadis itu.
Luffy mengecup pelipisnya sekilas. "Sudah kubilang kan? Mereka pasti akan menyukaimu. Sayangnya ayah sedang bertugas sekarang. Jadi kalian bertemu di hari lain saja."
Nami mengangguk. Dia kembali menikmati wine di tangannya.
Kening Luffy sedikit mengerut. "Bukankah dulu kau sempat mengatakan kalau kau tidak bisa minum alkohol?"
Nami menyengir. "Jangan terlalu polos. Kau pikir dulu aku tidak waswas saat menerima sesuatu darimu? Aku tidak ingin dimutilasi."
"Sanji melarangku menaruh racun di makanan atau minuman. Jadi wine yang kutawarkan waktu itu aman."
"Tetap saja itu membuatku takut, Luffy. Aku belum pernah bertemu seorang psikopat sebelumnya," Nami menaikkan sebelah alisnya.
Luffy menyengir. "Maaf kalau aku sedikit keterlaluan, Sayang," dia mengecup pipi Nami lembut.
Nami tersenyum. Dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu lagi. "Saat aku berpura-pura buta, pelangganku sering mengajakku ke kasino untuk minum. Di sana aku mulai terbiasa dengan alkohol. Aku juga sering melihat mereka memainkan banyak permainan. Sedikit demi sedikit aku mengerti, terutama bermain poker," dia tertawa pelan di akhir ucapannya.
"Huh! Untung saja aku menghapus website sialan itu. Jangan pernah pergi dengan laki-laki lain tanpa seizinku," ucap Luffy menekan.
"Kenapa?" Nami sedikit menggodanya.
"Atau aku akan memutilasi mereka," Luffy balik menggodanya, lebih tepatnya sebuah ancaman.
Nami mengerutkan kening. "Baiklah!" dengusnya sebal.
"Shishishi... Nami, aku serius lho!"
"Aku tahu!" Nami meminum wine-nya lagi.
Luffy menggenggam sebelah tangannya dan menatapnya lembut. "Aku boleh minta wine-nya?"
Nami mengangguk. Dia menyodorkan gelas itu untuknya.
Luffy tersenyum. "Nami, aku ingin wine-nya," dia tersenyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind [✓]
FanfictionLuffy x Nami Love Story ❤️🧡 21++ "Kalau kepalanya putus, pasti akan ada banyak tumpahan darah." - Nico Robin (One Piece) ˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙ Sinopsis: Kesalahan kecil yang Nami lakukan membuatnya harus berurusan dengan seorang mafia berj...