ଘ(੭ ᐛ )━☆゚.*・。゚
"Franky sudah memperbaiki pintunya sebelumnya. Tapi 'orang itu' datang dan mendobraknya lagi hingga rusak," jawab Zoro dari teleponnya.
"Orang itu?" ulang Luffy. "Siapa?"
"Sebenarnya kau menyuruhku menyelidikinya sebelumnya. Orang tinggi berjenggot itu. Dan sering memakai topi putih dengan bintik-bintik hitam."
"Aku lupa namanya. Siapa ya?" Luffy mencoba mengingat.
"Trafalgar Law. Setidaknya itu yang aku tahu."
"Torao..."
"Trafa!" ucap Zoro sedikit menekan.
Bisa-bisanya lidah Luffy malah terpeleset seperti itu.
"Torao!" Luffy bersikukuh tidak ingin disalahkan.
"Terserah! Aku juga tidak peduli dengan namanya sama sekali," Zoro pasrah.
"Kau sudah menyelidikinya?"
"Ya. Hampir setiap hari dia pergi ke klub malam dan bersenang-senang dengan para pelacur, mabuk-mabukan, dan memperalat Nami sebagai sumber uangnya. Kau sempat bilang kalau Nami bekerja sebagai orang buta, itu juga suruhannya. Aku merasa sedikit kasihan pada gadis itu. Dia terlalu mencintai pacar bajingannya tanpa tahu apa saja yang dilakukannya di luar sana. Dan malah percaya kalau semua uang yang diberikannya itu digunakan dengan baik. Orang itu juga sudah dibuang oleh keluarganya karena dia membunuh ayahnya saat tidak bisa memenuhi permintaannya agar dibelikan mobil," jelas Zoro panjang lebar.
Tangan Luffy sudah terkepal kuat. Jiwa kesetanannya sepertinya sudah kembali.
"Jadi, apa yang terjadi kemarin malam?" tanya Luffy lagi.
"Dia datang dalam keadaan mabuk, lalu memanggil-manggil Nami. Mungkin karena tidak ada respon, dia mendobrak pintunya lagi. Dia sepertinya makin kesal saat mengetahui kalau Nami tidak ada di sana, jadi dia menghancurkan seisi ruangan itu," jelas Zoro.
"Dan kau hanya diam saja?"
"Hei, aku malas meladeni orang mabuk. Lagipula kau bisa menyuruh Franky bersama keluarga gilanya memperbaiki tempat itu. Dan sebenarnya aku ingin melihatmu lebih sadis lagi saat menyiksanya nanti," Zoro tertawa di akhir kata-katanya.
"Kau tahu dimana orang itu sekarang?" wajah Luffy terlihat lebih marah daripada sebelumnya.
"Kau ingin menangkapnya sekarang?"
"Pisauku rindu pada darah!" jawab Luffy dingin.
👒🕶️🍊
"Hai! Kau menunggu lama?" Luffy menemui Nami di bangku taman yang tidak terlalu jauh dari apartemen tempatnya tinggal. Dia baru saja selesai berbicara dengan Zoro, dan terlihat Nami menggigiti kukunya dengan wajah gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind [✓]
Fiksi PenggemarLuffy x Nami Love Story ❤️🧡 21++ "Kalau kepalanya putus, pasti akan ada banyak tumpahan darah." - Nico Robin (One Piece) ˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙ Sinopsis: Kesalahan kecil yang Nami lakukan membuatnya harus berurusan dengan seorang mafia berj...