Minato pilih kembali ke apato tua yang dia sewa di distrik Sarutobi. Alasannya sih, mau menimbang soal permintaan Tsunade. Kalau tinggal di tempat ini kan dia bisa menerima permintaan itu tanpa berpikir karena dibujuk setiap hari. Lagipula, Minato tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di konbini begitu saja kan. Satu alasan lagi. Di distrik Sarutobi, Minato bisa minta pertimbangan dari paman Hiruzen.
Begitulah. Senin pagi, Minato sudah kembali bekerja lagi. Dua hari libur pas weekend, pasti bibi Biwako kerepotan. Tapi Biwako bilang tidak ada masalah selain para pelanggan yang mencari Mina onii-tan dan pergi dengan kecewa.
Minato sudah sibuk dari sejak konbini buka. Para emak-emak itu ya. Entah siapa yang memberi info, tapi mereka menyerbu konbini dan menghujani Minato dengan berbagai pertanyaan. Minato kewalahan dan ditertawakan oleh Biwako yang malah keluar untuk nyari angin di meja depan. Ganbatte Mina-kun!
Biwako menikmati teh hangat sambil sesekali melirik adegan fanmeeting di dalam. Tiba-tiba, matanya tertarik pada mobil mewah yang Biwako sadari sudah parkir di dekat konbini dari tadi. Saat melewatinya tadi, Biwako tidak menggubris karena tidak mengira mobil itu akan ngetem disitu. Biwako menyipitkan mata, mencoba membaca plat mobilnya. Kanji Konoha, lalu tidak ada angka melainkan huruf Romawi kapital UC-HA. Eh? Mobil milik Uchiha tua itu kah? Ngapain disitu? Mosok ngawasi Mina-kun?
Biwako yang tidak ingin Minato dimata-matai Uchiha atau siapapun itu yang di dalam mobil, mendekat lalu mengetuk jendela pengemudi.
Yang terbuka malah jendela belakang. Mata Biwako menyipit. Beneran Uchiha tua kayaknya.
"Biwako-san," Fugaku menyapa Biwako.
Biwako langsung siaga macam induk ayam. "Ada perlu Uchiha-sama? Setahu saya, tidak boleh sembarangan parkir di sepanjang jalan ini".
"Saya hanya istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Kurang nyaman kan kalau tidur di dalam kendaraan yang sedang berjalan. Omong-omong, itu konbini keluarga Sarutobi? Pasti punya kopi kan. Saya akan membeli kopi dulu lalu pergi," Fugaku melepas jas dan dasinya, kemudian keluar dari mobil. Penampilannya sekarang mirip karyawan tua yang mendekati usia pensiun, andai saja Biwako tidak tahu kalau harga kemeja Uchiha itu setara gaji sebulan para kaum mendang-mending.
Biwako membiarkan Fugaku masuk konbini. Anggap saja pembeli. Biwako tidak mau ikut campur urusan mereka. Biar Mina-kun juga berusaha untuk menghadapinya bukan menghindarinya.
Fugaku memantapkan hati sebelum masuk konbini lalu menuju rak minuman dingin. Mencari orange juice kesukaan Minato. Merk yang dulu biasa diminum Minato sudah tidak diproduksi lagi. Tapi apapun merk-nya selama orange juice, Fugaku yakin Minato tidak keberatan. Kemudian mengambil americano kalengan. Kasir masih penuh oleh perempuan yang menggoda Minato. Fugaku tersenyum lembut saat mengamati Minato yang terlihat lelah tapi tidak bisa marah. Siapa juga yang tidak emosi ditoel-toel pipinya atapun diberi rayuan genit. Untungnya, dari dulu Minato tipe penyabar yang tidak bisa membentak perempuan. Kalau sudah tidak tahan, Minato biasanya pilih kabur daripada ngamuk.
Perlahan konbini mulai sepi. Minato membungkuk kehabisan energi. Mending ikut marathon deh daripada menghadapi para singa betina itu. Diraihnya botol minum lalu ditenggaknya demi menyegarkan tenggorokan dan sedikit menurunkan suhu di otaknya.
Posisi Minato yang membelakangi meja kasir, membuatnya tidak melihat kedatangan Fugaku. Hingga suara kaleng beradu dengan meja membuatnya menyadari masih ada pembeli. Minato menutup botol lalu membalikkan badan.
Kejutan!
Minato merasa terkena mantra pembeku, saat dia menatap langsung ke dalam netra kelam itu. Mulutnya terbuka namun tidak ada suara yang bisa dikeluarkan. Otak Minato malah memutar rekaman dari bank memorinya. Setiap hal yang pernah mereka lakukan berdua berlalu-lalang di benak Minato seperti film dokumenter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiiroi Senko
FanfictionSurat tawaran beasiswa dari Konoha untuk Naruto, membuat Minato kembali mengingat kenangan menyakitkan yang dia tinggalkan disana. Minato jadi galau. Kalau beasiswa itu diterima, Minato harus balik Konoha, tapi takut dengan masa lalu yang menghantu...