9. kembali terluka

25 0 0
                                    

"Tidak adakah kebahagian secuil pun untuk ku, tuhan?
Padahal aku hanya ingin diakui. "

"Kennan frizhtan Atarrazkha. "

"Mikirin apa sih, cantiknya mama ini, hm? " tanya seorang wanita cantik yg sudah berkepala empat itu.

Keyara menoleh, ternyata itu mamanya yg sudah membawakanya segelas susu untuk keyara.

Wanita yg diketahui bu maya itu, meletakkan segelas susu itu di hadapan keyara. Entahlah tiba-tiba anak bungsunya memilih pulang ke rumah daripada ke apartemen, biasanya anak itu sangat susah untuk disuruh pulang. Tapi sekarang, dia malah memilih pulang dan tidak mau kembali ke apartemen lagi.

Keyara tersenyum kearah sangat ibu yang duduk disebelahnya.

"Papa belum pulang? " tanya keyara dengan tersenyum.

Bu maya ikut tersenyum. "Hari ini papa nggak pulang. "

"Nggak pulang lagi? " tanya keyara dengan tatapan sendu. Pasalnya, dari kemarin ayahnya itu belum pulang, apalagi orang tuanya habis bertengkar sebelum ayahnya pergi. "Kalian kenapa? "

Bu maya menunduk, dia tidak sanggup menatap mata kelam anaknya yg sudah menggenang air mata.

"Jangan nangis, kenapa nangis? Tugas key itu cuman sekolah. Ini masalah papa sama mama, key sama abang nggak perlu mikirin ini. " ucap maya dengan menghapus air mata putri kesayangannya ini.

Sebenarnya bukan hanya masalah ini keyara menangis, tapi entah mengapa dia sangat ingin menangis, hatinya gelisah dan batinnya menjerit minta tolong. Keyara tidak tau mengapa tiba-tiba dia seperti ini.
Bahkan hanya nama seseorang yg selalu dia ingat. Yaitu kennan.

'Dia lagi apa? Dia udah minum susu belum? Dia udah makan belum, ya? Ken kamu kenapa? '

"Key, kenapa nak? " tanya maya saat kennan meremas piama dibagian dadanya.

"Ma, apa kita bisa merasakan sakit kalau orang yg memiliki ikatan batin sama kita sedang sakit? " tanya keyara dengan mengusap air matanya.

"Bisa, kalau ikatan batin mereka kuat. Emang kenapa, hm? Key punya ikatan batin sama seseorang? Key merasakan sakit yg orang itu rasakan? "

Keyara menggeleng. "Key nggak tau. Tapi hati key bilang, kalau dia lagi nggak baik-baik aja."

"Siapa, hm? " tanya maya dengan memeluk putrinya.

"Kennan ma, mama inget kan?" Tanya keyara dengan mengurai pelukan mereka.

Maya terdiam. Dia ingat, mana mungkin dia lupa dengan putra sahabatnya yg sangat baik itu. Bertahun-tahun lamanya maya kehilangan kabar tentang anak itu setelah kematian sang ibundanya.

Dulu kennan sangat sering dititipkan kepadanya sebab kalau dirumah, anak itu selalu dipukuli sama anak angkat suaminya. Maya sangat menyayangi kennan layaknya anaknya sendiri. Dulu keyara dan Bima, kakak nya keyara, selalu memperlakukan kennan seperti adik kecil mereka,

Kennan yg sangat diam dan kalem, membuatnya sangat disukai Bima. Bahkan keyara pernah merasa iri dengan kennan, sebab, Bima lebih memanjakan kennan dibanding dirinya yg jelas-jelas adik kandungnya.

"Sekarang gimana kabar dia, nak? Dia baik-baik aja, kan? " tanya maya pada putrinya.

Keyara menggeleng. "Key nggak tau, ma. Sejauh ini kennan sangat tertutup. " lirih keyara dengan sedih.

"Ajak kerumah ya? Siapa tau dia mau cerita kalau sama mama atau bang Bima. "

Keyara menggangguk dengan tersenyum. "Iya, nanti key coba ajak kesini."

𝐾𝐸𝑁𝑁𝐴𝑁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang