12. Khawatir

20 1 0
                                    

     "Kok belum tidur? " tanya maya saat melihat putri kesayangannya belum juga tidur.

      Keyara tersenyum. "Belum ngantuk, ma."

     "Jangan di biasain, inget pesen dokter. "

    Keyara tersenyum sendu. Keyara memandang kearah luar jendela, malam ini turun hujan.

     Maya menarik kursi dan duduk disebelah keyara.

     "Kenapa, hm? " tanya naya dengan menyelipkan anak rambut putrinya ke belakang telinga.

      Keyara menunduk untuk menumpahkan air mata. "Key takut ma. " lirih keyara.

     Maya yg melihat keyara menangis pun memilih mengusap air mata putri kecilnya itu. "Takut apa? Nggak ada yg perlu key takutin. "

     Menjadi penderitaan gagal ginjal, membuat keyara menakutkan banyak hal, terutama tentang kennan. Keyara takut mengingkari janjinya pada kennan. Tapi hari ini dia sedang mendapat kabar baik tentang kondisinya. Hal itu memberikan harapan besar keluarga Pradipta untuk mencari pendonor yg cocok untuk putri satu-satu nya dikeluarga pradipta.

     "Key bisa sembuh kan, ma? " tanya keyara dengan menunduk dalam.

    Maya tersenyum hangat. "Pasti bisa, kan key denger kata dokter tadi. "

     "Key takut, mama. Key takut ingkar janji sama kennan. "

     Maya tersenyum dan langsung memeluk keyara. "Nggak papa, pasti semua baik-baik aja. "

     Keyara mengangguk.

     Setelah keyara tenang, Maya mengurai pelukan mereka dan mengajak keyara untuk tidur.

     "O iya, gimana kabar Kennan? Dia masih sering sakit? " tanya Maya mengalihkan pembicaraan.

      Keyara mengangguk. "Tadi kata vian asam lambung yang kambuh lagi. "

      Maya langsung menatap putrinya. "Kok bisa? "

     "MaMa nggak lupa kan sama kelakuan om dimas sama anak angkatnya itu? Terlebih sekarang kennan jauh sama bang Dirga dan kak kania. " jawab keyara dengan tangan yang memainkan ujung piana ibunya.

     "Emang mereka kemana? "

     "Kak kania di pindahin ke London sama om dimas, karena sering manjain kennan. " jawab keyara menceritakan informasi yang dia dapat dari salsa, sepupu kennan dari pihak ayah, yg kebetulan dekat dengan keyara.

      "Coba ajak main, dek. Mana mau ketemu sama dia. "

     Keyara tersenyum. "Iya, besok kalau dia nggak sibuk key ajak kerumah. "

                                           ***
     Jreng!!

    Vino memetik gitarnya dengan tiba-tiba, membuat teman-temanya belum siap untuk menyanyikan lagu apa.

    "nyanyi  apa cok! " ucap viko dengan mengumpat.

    Seolah tidak mengindahkan ucapan viko, vino masih tetap melanjutkan petikan gitarnya.

    "Aaa." Ujar vino memulai lagunya.

    "Awalnya teman biasa. " sahut bagas, yg kebetulan hafal lagu itu.

    Viko dan vian melongo. Bahkan mereka tidak mengenal lagu itu.

    "Bbb."  Ujar vino lagi.

𝐾𝐸𝑁𝑁𝐴𝑁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang