9 Juli 2024
"HALO SEMUAAA!! " teriak bagas yg memenuhi ruangan kelas 12 IPA 4.
"WOOYY, BERISIKKK! " sahut semua penghuni kelas yg membuat bagas hanya menyengir.
Seperti biasa 5 orang sejoli itu baru datang setelah jam pelajaran pertama. Yaa, mau heran tapi itu mereka, toh sekolahan juga punya keluarnya vian.
Mereka memasuki kelas dan menuju bangku pojok tempat mereka duduk.
"Lo nggak pengap, ken? " tanya vino, yang merasa pengap melihat kennan terus menggunakan masker tanpa melepasnya.
Kennan menggeleng dan memilih memainkan ponselnya.
Hari ini pakaian kennan sangat tertutup, mulai dari hoodie hitam yg tidak dia lepas, topi hitam yg senantiasa dia pakai dan masker hitam yg tidak dia lepas setelah keluar dari mobil.
"Lo baik-baik aja kan? " tanya vino yg merasa khawatir dengan kennan.
Kennan kembali mengangguk.
"Sariawan lo ken, diem mulu. Nggak seru kalau lo mager ngomong. " gerutu bagas yang disetujui yg lain.
"Kalau ada apa-apa cerita ken, jangan dipendem sendiri. Lo bisa sakit terus nanti kalau semuanya lo simpen sendiri. " ucap viko yang diangguki oleh vian.
"Hati gue masih kuat. " jawab kennan dengan melepas maskernya.
Mereka yang melihat wajah kennan penuh lembam itu pun langsung bungkam. Mereka kenal kennan, kennan tidak suka main kekerasan, mereka yakin kalau kennan habis dipukuli.
"Muka lo ken, lo kenapa lagi? " tanya bagas yg merasa ngilu melihat kennan seperti ini.
"Lo dipukuli lagi? Ini ulah bokap lo lagi? " tanya viko beruntun.
Kennan mengangguk, Tanpa ekspresi.
"Hoodie lo buka ken, gue yakin luka lo itu pasti banyak, apalagi di badan. " ucap vian.
"Banyak orang, nanti mereka tau kalau gue anak brokenhome. Cukup kalian aja yg ngasihani gue mereka jangan. "
Mereka hanya bisa bungkam.
"Lo kuat banget sih ken, kalau gue diposisi lo udah lama gue mati. " ucap bagas yg begitu salut dengan kennan.
Kennan tersenyum miris. Kuat? Dia rapuh, berulang kali dia mencari cara agar bisa bebas, berulang kali rasa ingin bunuh diri itu muncul, bahkan berulang kali kennan lepas dari yg namanya kematian.
"Ke UKS, yok. " ajak vian dengan menarik lengan kennan yg terbalut kasa.
Kennan merasakan nyeri yg luar biasa saat vian menariknya kuat. Namun kennan yg pandai menyembunyikan rasa sakit membuat mereka tidak curiga.
"Ngapain? " tanya kennan dengan santai.
"Ngewe! ayok, nggak tahan gue. " rengek vian dengan bercanda.
Sontak semua pasang mata tertuju padanya, bagaimana tidak, percakapan mereka saja lumayan keras.
Kennan menepis pelan tangan vian. "Gue masih waras, vi. Gue masih suka keyara, gue masih suka donat. " ucap kennan dngan menidurkan kepala nya diatas meja. "Kalau mau begituan sama viko aja yg udah pernah nonton, jangan sama gue, gue nggak tau hal begituan. "
"Kennan! Wah, bocor rahasia gue!! " ucap viko yg merasa malu sendiri.
Yaa, viko memang suka menonton film-film dewasa didekat kennan, dan hanya kennan yg tau kelakuan viko. Tapi sedikitpun kennan tidak pernah menonton nya.
"Wahh! Lo vik, diem-diem menghanyutkan. Nonton nggak ngajak gue lagi. " gerutu Vino sok kesal.
"Nggak boleh nonton kayak gitu, dosa. " cletuk kennan dengan tergerak membuka hoodie nya. Entah lah, kennan hari ini banyak sekali bicara. Tapi hal itu justru membuat teman-temanya senang, sebab suara kennan yg sangat candu itu. Tinggal senyuman dan tawa kennan yg belum ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐾𝐸𝑁𝑁𝐴𝑁
Teen FictionDia kennan Frizhtan Atarrazkha, sosok remaja yg menginginkan apa itu bahagia dan tertawa. Dia ingin merasa kan cinta dan kasih sayang dari ayah dan abangnya. Namun entah mengapa keinginan yg terdengar sederhana itu sangat sulit ia dapatkan. Di...