kutukan! [9]

606 95 35
                                    

=happy reading=

~
~
~


"Gak bisa di biarin nih! Berpikir cepat bodoh!!!"

Ara masih saja dalam kungkungan Yessica, bergerak tak bisa apalagi memberontak. Ara hanya bisa pasrah dan mengikuti permainan yang sedang wanita di atasnya itu mainkan.

"Itu dia! Ikutin lalu pergi!"

Dan sepertinya Ara barusaja mendapatkan pencerahan dalam dirinya. Kedua kelopak mata Ara mulai memejam menetralkan penarikan nafas yang sejak tadi memburu, mulai membalas sentuhan sentuhan lembut Yessica. Yap! Ara akan membuat wanita mesum itu terlena dan foila..! Ara akan terlepas darinya.

" Entahlah ini keuntungan atau justru sebuah kerugian! "

"Maafkan anak mu yang polos ini bunda"

Tangan Ara yang sejak tadi menahan tubuh jenjang di atasnya perlahan mengendur, bibir tipis ara yang sejak tadi hanya berdiam mulai bergerak membalas apa yang Yessica lakukan, kepalanya ikut memiring memudahkan aksi Yessica yang semakin terasa menuntut. Tangan Ara tak yang tinggal diam entah sadar atau tidak yang jelas kini kedua tangan Ara tengah mengular di seluruh tubuh Yessica.

"Ssshh... Arasshh" desisan lembut keluar dari mulut Yessica, rasa hangat dari tangan milik Ara membuat Yessica terasa terbakar sejujurnya ia hanya sekedar menakuti gadis kecil itu, tapi godaan bibir tipis ranum miliknya membuat Yessica tak tahan. "Hummppp"

Perlahan namun pasti Ara mulai berpindah posisi, rasa aneh dan kenyal di bibir Ara perlahan terasa nyaman dan manis sesekali juga Ara merasakan gemas alhasil ia tak sengaja mengigit bibir merah nan lembut milik Yessica, oh jangan lupakan tangan milik Ara yang seolah enggan melepas dari kulit putih Yessica, rasa halus dan hangat membuat telapak tangan Ara merasa betah!

Kini posisi Ara benar benar sudah berganti, saat ini dirinya lah yang mengurung tubuh panjang milik Yessica, saat matanya membuka keduanya saling bertatapan, mata cokelat bersinar tampak memukau bagi Ara, binar di mata Ara sangat terlihat menganggumi netra cokelat itu. Detik berikutnya saat mata Yessica kembali terpejam cahaya putih masuk kedalam mata Ara, seolah terseret untuk semakin masuk kedalamnya.

Seperti menjadi camera kembali Ara bisa melihat sesuatu di dalam sana, namun bedanya penglihatan kali ini terasa sangat cepat hanya berbentuk seperti siluet siluet tubuh. Dua anak kecil yang menangis dan saling memeluk. Seroang gadis kecil yang terkena tamparan kuat. Dan sepertinya ara juga sempat melihat Fiony di sana.

Ara berusaha untuk tidak berkedip sedikitpun, ia yakin ini adalah sebuah petunjuk baginya tapi rasa sesak seolah melilit jantung Ara. Ara masih berusaha untuk terus melihat gambar gambar yang berputar cepat itu, hingga ia menyadari seseorang menembus tubuhnya dan berjalan didepannya seolah tak melihat kehadiran Ara. Itu adalah Yessica

"Hei, hei.. t-tunggu!" Ara di dalam sana berteriak memanggil Yessica

Tapi sayangnya panggilan itu tak terdengar oleh Yessica yang berjalan, tak ada pilihan lain selain mengikuti Yessica Ara berjalan dengan tangan yang terus meremas dada kirinya. Yessica menerobos layar yang menampilkan gambaran cepat itu sedikit pun ia tak menoleh kebelakang. Ara yang semakin merasa rasa sakit tak kuat untuk melangkah setiap kaki nya beranjak denyutan di kepala dan dadanya semakin menyiksa, hingga satu kedipan berlalu cahaya kembali mengisi kedua mata Ara.

Lemas, bak kehabisan tenaga Ara jatuh di atas tubuh Yessica dengan mata terpejam nafasnya memburu meraup asal oksigen untuk masuk kedalam dadanya yang terasa begitu terlilit. Erangan nyaring Keluar dari bibir tipis Ara tangan Ara juga ikut meremas rambutnya dengan kuat.

kutukan !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang