Maaf sudah membuat mu menunggu wahai manusia, terimakasih sudah donate ke author bodoh dan ceroboh ini.
Kalian yang menyukai cerita author juga boleh pencet link di profil author.
-Butterfly effect-
Ara mendengus sebal, perubahan sikap dari para character semakin menyulitkan dirinya. Entah harus apa yang harus dirinya lakukan kali ini! Semuanya terasa menyebalkan bagi dirinya.
Malam hari ini Ara tengkurap di atas kasur kecilnya, buku kosong terbuka pada tengah halamannya, sebuah pensil kini berputar di anatara jari-jari lentiknya. Tangan kirinya menahan beban kepalanya sendiri, isi kepala gadis itu menerawang jauh untuk menemukan alur yang pas dan menulisnya.
Lalu kenapa Ara tidak langsung menuliskan di laptopnya? Justru karena laptop murahan miliknya itulah yang membuat Ara kini berkutat pada pensil dan buku.
"Bagaiman kalau kita tipu wanita sialan itu..."
Seutas ide cemerlang hadir pada kepala Ara, dengan cepat dan cerdik dirinya mengulang sebuah ide di dalam benaknya dan menuliskan pada kertas putih itu.
"Yessica menyelamatkan Aran atas insiden kecelakaan, kemudian takdir Tuhan mengatakan jika Yessica mati. Lalu Aran dan Fiony hidup bahagia selamanya... "
"Tamat"
Ara tersenyum merekah, ide luar biasa yang akan langsung mengeluarkan diringa dari tempat terkutuk ini! Sudah hampir tiga bulan diringa berada pada tempat antah berantah ini. Maka dari itu lebih cepat maka akan lebih baik, Ara sudah merindukan kehidupan aslinya... Bunda Shaninya tersayang juga para member jeketi yang menawan pasti rindu dengannya.
Karena selain anggota fanbase ternama, Ara juga adalah fans ofc yang kerap kali datang ke theater untuk berjumpa dengan oshi kesayangannya. Ah... Tapi Ara juga kerap kali oleng, lagi pula mereka terlalu cantik untuk di lewatkan whehehe.
"Mari kita ketik dan publish langsung, tidak perlu drama hilang lagi"
"Dan laptop sialan! Sebelum aku memutilasimu lebih baik kau bersikap sopan!!"
Ara yang sudah duduk di meja dan berhadapan dengan laptop lusuhnya sedikit merenggangkan jari-jarinya, bunyii khas dari para jari terdengar nyaring. Rasa percaya diri untuk menamatkan cerita begitu menguasai Ara, siap untuk keluar dan kembali pada dunia nyata.
"Persetan dunia sialan! Marilah tokoh utama biadab!!!"
Ara membatin begitu semangat, kini tulisannya telah selesai untuk satu bab baru yang mengatakan bahwa ending sesungguhnya telah hadir.
Bahkan tanpa membaca bab sebelumnya Ara dengan rasa percaya diri menelan tombol publish!
Saat ceritanya berhasil di publish, gelombang tak terlihat yang berpusat pada laptopnya menyebar, Ara yang terkena gelombang itu terjatuh dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kutukan !!
Genel KurguAkan kah Ara bisa menyelesaikan apa yang telah dirinya mulai..?