02.✧Serpihan Kecil

265 100 115
                                    

Jakarta 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jakarta 07.22.2018

Flashback on

Pagi ini banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang demi sampai pada tujuannya, banyak juga dari mereka yang bergegas untuk berangkat kerja dengan kendaraan umum, juga beberapa dari mereka yang mulai membuka kedai-kedainya. Berbagai macam nasib manusia ditemukan, sepanjang jalan menjadi saksi bisu untuk mereka yang terus berusaha tetap hidup meski sering kali takdirnya dipermainkan.

Keadaan di ALMUIN SCHOOL sudah ramai, banyak yang berlalu lalang dan ada beberapa dari mereka yang baru saja datang memasuki gerbang sekolah, belum ada yang jaga maka beruntunglah mereka yang tidak telat dan disiplin.

''Rain,'' panggil seorang pria dengan larian kecilnya agar sejajar dengan sosok gadis di hadapannya.

''Ada apa?''

Keduanya berjalan di sepanjang koridor tanpa memperdulikan beberapa dari mereka yang tengah memperhatikan keduanya.

''Nyapa doang, btw nanti ke taman belakang ya,'' ujar Samudra.

Aqraina memberhentikan langkahnya, menatap heran ke arah Samudra yang tepat berada di sampingnya.

''Kak Aya gimana? Nanti dia mikir macem-macem,'' balas Aqraina.

''No problem. Lo cuma adik gue nggak ada yang salah.''

''Tapi dia pacar kakak, dia bisa kapan aja sakit hati kak,'' balas Aqraina kembali melangkah, di ikuti dengan Samudra yang masih di sampingnya.

''Aya paham ko, lo gausa khawatir gitu dong,'' jelas Samudra namun tetap saja tidak membuat hati Aqraina sedikit tenang.

''Kak? Jangan berlebihan, aku nggak mau jadi perusak hubungan kalian. Jauhin aku ya?'' putus Aqraina kembali melangkah ke depan sana menuju kelasnya.

''Temuin gue!'' teriak Samudra berjarak beberapa langkah.

Dua mata pelajaran sudah mereka lewati dengan berbagai macam kantuk, lapar, dan haus, meskipun mengeluh di sepanjang pelajarannya, tapi tetap saja jika waktu istirahat belum tiba itu akan sia-sia. Namun percayalah mau selelah apapun bersekolah, nantinya sekolah akan menjadi hal yang paling dirindukan

Bel istirahat yang mereka tunggu-tunggu kini berbunyi di sepanjang penjuru sekolah, membuat seluruh murid merasa tenang dan lega karena selepas ini mereka akan melampiaskan rasa laparnya pada kantin. Kini seluruh murid tengah kesana kemari mencari yang dituju, sudah pasti kantin lah yang paling ramai karena mengisi perut adalah solusi paling baik untuk mengatasi kepala yang pusing akibat pelajaran.

Berbeda dengan Aqraina yang memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah untuk menepati janjinya. Meskipun takut dan ragu namun Aqraina masih menghargai Samudra sebagai abang kelasnya.

 Meskipun takut dan ragu namun Aqraina masih menghargai Samudra sebagai abang kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not Me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang