10.✧Seperti Apa Sayangnya?

170 50 7
                                    

FOLLOW DULU DONG SEBELUM LANJUT 🔥

JUJUR RAGU BUAT NAMATIN, HUFT..

SEMOGA SUKAA, AMIIN❤️❤️

    Untuk cinta dan sayang yang tak pernah menyentuh batinku, lihat aku sedang berjuang agar tetap hidup seperti manusia di sekitarku tanpa bantuan darimu.

                                      ~Not Me

Tadi malam hujan turun sangat deras membuat siapa saja akan terlelap dalam tidurnya, namun tidak bagi Reza. Pria itu terjaga sepanjang malam sampai-sampai mengantuk saat di sekolah dan tertidur di jam pelajaran untung saja guru tidak terlalu memperhatikan karena posisi duduknya di belakang.

''Lepasin saya!''

Nina wanita mudah yang sudah melahirkan dua anak dalam rumah tangganya kini memutuskan untuk meninggalkan rumah tanpa membawa anak-anaknya.

Reyhan-suaminya sudah lebih dulu pergi bersama kekasih barunya, tak kuat menahan batin dan tidak mau mencari nafkah sendiri ditambah untuk kedua anaknya, Nina memutuskan untuk pergi saja bersama kekasihnya juga yang kebetulan akan terbang ke Inggris besok.

''Anak nakal, saya cape merawat kamu, dasar pembangkang!!''

''Mamah jangan pergi, Eza nggak mau sendiri. Eza mau ikut mamah,'' ujar bocah kecil berusia 5 tahun, dengan air mata yang sudah memenuhi pipinya.

''Eza sayang mamah, Eza gak akan nakal janji!''

Sedangkan jauh dari sana gadis kecil dengan rambut bermodel mangkok tengah menatap bingung. Ia berjalan menghampiri wanita yang ia panggil sebagai mamah itu.

''Mamah mawu pelgi ya? Eca titip et klim ya,'' ujar bocah berusia 4 tahun dengan cadel. Dia Gesya adik Reza.

Nina hanya menatap putrinya, ada sedikit rasa tidak tega namun jika dirinya hanya membawa Gesya bagaimana dengan Reza?

''Ah diam, kalian diam di sini sama bibi dan paman. Mamah gak akan kembali lagi, paham?!''

Nina melangkah keluar dengan beberapa barangnya, tangisan Reza semakin kencang. Anak itu berusaha terus memanggil sang mamah tapi sepertinya Nina sudah tidak begitu peduli, ya wanita itu tidak akan pernah mau tahu lagi bagaimana kehidupan anak-anaknya nanti.

''Mamah!''

''Mah!''

''MAMAH!!''

Di sana, dalam mimpinya yang cukup terbilang lama bel istirahat berhasil membangunkan tidurnya. Suara bising mulai memenuhi telinganya, dan dengan kelas yang perlahan-lahan kosong karena kebanyakan dari mereka pergi ke kantin mengisi perut laparnya.

''Gila nyenyak banget lo,'' suara pertama, dari Rony.

Reza mengangkat kepalanya, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Mimpi buruk yang sejak dulu slalu sama tanpa berniat pergi dari pikirannya rasa sakit kecewa dan sedihnya masih sama. Masih menjadi hal yang paling Reza benci dan berharap kejadian itu seharusnya tidak pernah terjadi.

''Kantin lah,'' ajak Marcel.

''Gue mau ketemu Rain,'' tiba-tiba saja Reza jadi kepikiran dengan gadis itu.

''Dia nggak masuk hari ini,'' sambung Marcel.

''Aneh banget dia kemaren pulang padahal jam pertama aja belum mulai,'' ujar Rony jadi teringat kemarin saat di warung.

Not Me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang