Not Me [REVISI]

14✧ Indah Paling Menarik

                               Kamu objek yang nyata
                             namun terasa fatamorgana

          
                                      ~Not Me

Bruk!

''Punya mata nggak si lo?''

Ayunda mengomel pasalnya ia sedang terburu-buru agar cepat sampai kelas sebelum guru datang.

''Hm, maaf gue gak sengaja,'' balas Marcel membawa badan Ayunda ke kanan ke kiri untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.

Toh hanya ketabrak tidak mungkin sampai memar.

Pandangan Ayunda tegak sempurna sekarang sehingga ia bisa melihat jelas siapa yang baru saja menabraknya. Tidak, jantungnya berdetak sangat kencang, gugup dan keringat dingin di sekujur tubuhnya. Matanya pun tak berkedip sedikitpun karena katanya sesuatu yang indah tidak datang berkali-kali.

''Demi ape, sumpah lo!'' batinnya.

Marcel bingung, tangannya ia gerakan untuk menyadarkan Ayunda dari lamunannya.

''Lo gak papa 'kan? gue liat gak ada yang luka.''

''Sorry sekali lagi gue gak sengaja, besok-besok gua bakal lebih fokus lagi kalo jalan,'' ujar Marcel, merasa sudah tidak ada lagi yang penting pria bertubuh gede tinggi itu pergi meninggalkan Ayunda.

Ayunda menoleh-menatap belakang punggung Marcel masih dengan tatapan tidak percaya.

''AWW, SEKALI DALAM SEUMUR HIDUP DI TABRAK MAS CRUSH!''

Gadis itu berteriak mengeluarkan isi hatinya yang tadi sempat tertahan karena masih speechless, tidak peduli ada yang mendengar atau tidak yang terpenting ia sudah mengeluarkan kegirangannya. Toh lapangan juga sudah sepi, semua murid sudah memulai pelajarannya.

''OH IYA, KELAS! GUE TELAT!''

''Misi, pak.''

Ayunda langsung berniat akan pergi ke tempat duduknya namun tertahan.

''Darimana Ayunda? kenapa baru masuk?'' Pak Santoso berhenti menerangkan materi kepada murid karena kedatangan Ayunda.

Ayunda menoleh tersenyum kikuk sembari berpikir alasan apa yang tepat agar tidak kena sanksi.

''Anu pak saya diare kayaknya, jadi pup nya lama dan makan waktu banyak hehe,'' jawab Ayunda.

''Bodo deh kalo gak percaya terus dapet sanksi, yang penting gue tabrakan sama Marcel.''

Pak Santoso ini guru killer mata pelajaran astronomi yang kebanyakan murid tidak suka. Sebenarnya bukan karena pelajarannya tapi karena pak Santoso lah yang mengajarinya, tidak boleh lengah dikit dan harus slalu memperhatikan sampai benar-benar paham.