Aku punya mimpi, tidak adil rasanya kalau aku
sampai tidak bisa meraihnya di kehidupan yang hanya
punya periode sekali ini.~Not Me
Gadis cantik dengan surai sebahu baru saja pulang memarkirkan sepedanya dengan benar. Senyuman manis terukir diwajahnya, rasanya Ia sangat bahagia bisa melepas luka dengan tempat yang baru saja dirinya kunjungi.
Pandangan pertama yang dirinya lihat adalah Aditha yang tengah menatapnya dengan tajam, juga dengan Tari di sampingnya. Aqraina mencoba biasa saja dengan kehadiran kedua orangtuanya toh peduli apa mereka, namun langkahnya harus terhenti saat mendengar panggilan Aditha yang penuh amarah.
''RAINA!''
Aqraina menoleh, kepalanya menunduk takut dengan kemarahan sang Ayah.
''Darimana Rain?'' tanya Tari menatap tajam ke arah putrinya.
Tari mengangkat dagu Aqraina yang sejak tadi hanya diam, memaksa agar gadis di hadapannya mau untuk menatapnya.
''JAWAB!'' melihat Aqraina yang terus saja diam membuat Aditha semakin geram dengan putrinya itu.
''Pulang les, ayah,'' balas Aqraina dengan cengkraman Tari pada dagunya.
''Les? LES MTK ADA NYA PAGI!'' sambung Tari semakin menguatkan cengkraman nya. Aqraina memejamkan mata, takut dengan nada tinggi yang kedua orangtuanya lontarkan meskipun ini bukan kali pertama.
''Rain les musik bun,'' ujar Aqraina.
''Sejak kapan kamu berani seperti ini? ayah sudah melarang bukan? JANGAN MENGIKUTI JEJAK IBUMU!''Aditha mengeluarkan segala emosinya, putrinya benar-benar nakal. Mungkin seperti itulah yang ada dipikirannya sekarang.
''Lihat anakmu Tari, dia berani melawan saya!''
Merasa tidak terima justru Tari memilih untuk menjambak rambut putrinya, menatapnya penuh amarah. Sedangkan Aqraina hanya mampu memejamkan matanya menahan rasa sakit pada bagian kulit rambutnya.
''Kamu liat? Pria brengsek itu malah menyalahkan saya atas kesalahanmu,'' ujar Tari menahan emosinya
''SEHARUSNYA KAMU MATI! Tidak perlu repot-repot mengikuti jejak saya,'' lanjutnya semakin menguatkan jambakannya.
Dulu Tari memang seorang musisi yang terkenal pada masanya. Tentang seni semuanya berhasil ia kuasai namun percaya atau tidak semenjak sosok Aditha datang dihidupnya semuanya menjadi berubah, Aditha benci dengan musik, Aditha tidak bisa menerima melihat calon istrinyadigemari banyak orang. Tari yang berpikir saat itu hidupnya akan terjamin jika menikah dengan Adtiha, maka dari situ juga Tari rela melepas dunianya dan lebih memilih fokus menjadi ibu rumah tangga saja untuk keluarga kecilnya.
Namun laki-laki tetap pada hakikatnya yang suka bermain wanita. Mungkin hanya beberapa dari mereka yang seperti itu, tapi pecayalah di dunia ini hampir rata-rata semua pria seperti itu. Tidak suka istrinya digoda tapi dirinya sendiri masih suka tergoda dengan perempuan lain diluar sana. Lantas cinta itu seperti apa?
''Suara indahmu seharusnya tidak perlu kamu bawa terlalu jauh, berhenti atau saya tidak akan pernah menyekolahkanmu lagi!'' putus Aditha.
Aqraina yang mendengar justru tertawa renyah, menatap tak percaya ke arah kedua orangtuanya.
''Peduli apa kalian tentang hidup Rain? Kenapa tentang mimpi kalian ikut campur? Bukan selama ini kalian terliha acuh? BUKAN KALIAN MEMBENCI RAIN?!'' Perlahan air matanya mulai berjatuhan, tak sanggup harus mengingat perihal mengapa kedua orangtuanya menjauhinya? Membencinya? Ada, namun terlihat mati dimata kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Me [REVISI]
Teen FictionSeorang gadis cantik yang mengidap penyakit bipolar disorder, akibat keadaan keluarga dan bullying dari teman-teman sekolahnya. Baginya bertahan hidup jauh lebih sulit, di bandingkan dengan membuat luka baru pada dirinya. ''Luka yang mereka goreskan...