Sri Devi membuka notifikasi tersebut namun ia sadar bahwa ada seseorang yang begitu sangat memperhatikannya memperhatikan apa yang semua ia lakukan dengan ekspresi yang begitu sangat mencurigakan namun begitu sangat menebak bahwa orang yang ada di depannya itu begitu sangat cemburu dengan seseorang namun ia kan hanya sekedar masa lalu saja apa haknya untuk cemburu dengan orang yang yang sudah meninggalkan semua kenangan itu dan hanya masa lalu
"Lo kenapa Cantika muka lo gitu banget kayak ditekuk"
"Gak papa"
Hanya kata tidak apa-apa yang bisa diucapkan karena sejujurnya walaupun ia bilang bahwa dirinya cemburu sekalipun itu tidak bisa merubah apapun karena Afan bukan miliknya lagi sri Devi menatap Affan dia menengok dan Afan dan atapnya begitu juga dengan Afan
"Buka handphone lo"sambil menunjuk ke arah handphone yang ia pegang
Sridevi memang geleng menandakan ia tidak mau namun terus saja dipaksa untuk bisa membuka handphonenya itu bukannya ia tidak mau membuka handphonenya tapi ya malas untuk membalas WhatsApp Afan yang hanya berisi gombalan dan rayuan saja
Setelah pesanan datang mereka pun memakan makanan pesanan tersebut meminum dan menikmati makanan yang sudah disediakan dan yang sudah dipesan Sridevi begitu sangat menikmati makanannya sampai akhirnya Alfan datang dan duduk di sampingnya mungkin karena Afan gemas dan kesal dengan Sridevi karena WhatsAppnya sama sekali tidak dibalas
"Lu ngapain sih ke sini sana balik ke tempat lo"
"Emang kenapa ini kan tempat umum lagi pula gue bebas mau duduk di manapun termasuk duduk di sini"
"Eh lo berdua nggak bisa apa kalau lo nggak bertengkar lagian orang satu bawaannya cuman bikin emosi aja kamu mau jadi banci di sini"
"Kenapa sih kok sewot banget basmalah lagian kan gue bisa duduk di mana aja"
"Ya emang lu bisa duduk di mana aja tapi di sini itu khusus cewek sana duduk sama kau bawa sana jadi orang kok sering dempet-dempetan bukan muhrim lo berdua"
Afan pun duduk lagi ke tempatnya dan sri Devi bisa bernafas lega rasa-rasanya setelah makan di cafe ia ingin berjalan-jalan ya belum mau untuk pulang terlebih dahulu karena ketika ia pulang pastinya dia tidak akan bisa leluasa untuk bisa keluar lagi
"Guys kayaknya gue harus duluan deh soalnya gue mau ke tempat yang udah gue booking sebelumnya dan gue ada pertemuan di sana"
"Oh ya udah kalau gitu nggak papa"
Afan pun keluar duluan setelah itu tak lama akan mengikuti Sridevi dari belakang entah apa yang pria itu inginkan sampai ia harus membuntuti kemanapun Sridevi
"Mau ke mana lo"
"Emang harus banget gue bilang sama lo"
"Ya emang seharusnya kayak gitu kan"
"Tinggal ngomong aja mau ke mana apa susahnya sih"
"Gue mau ke taman kota lo mau ikut juga"
"Ya kalau lo nggak keberatan gue juga ikut"
"Iya tapi sayangnya gue keberatan kalau lu ikut jadi nggak usah ikut"
Sri Devi pun langsung meninggalkan Afan begitu saja bukan Afan namanya jika ia mematuhi perintah dan bukan Afan juga kalau ia menuruti semua apa kemauan sridevi tentunya ia akan terus membuntuti Sridevi sampai ia kemanapun hah sampai ke taman kota pun ia juga harus ikut
Sridevi ke taman kota menggunakan taksi dan Afan mengikutinya dari belakang maka dari itu Sridevi tidak tahu bahwa Afan mengikutinya sampainya di taman kota sriDevi langsung masuk dan melihat beberapa bunga
"Rame banget di taman kota dan ternyata udah ada bunga yang mekar cantik banget bunganya"
Dengan rasa iseng Afan pun langsung me WhatsApp Sri Devi walaupun ia tahu whatsapp-nya tidak akan digubris oleh Sridevi tapi ya yang mencoba siapa tahu wanita itu bisa merespon WhatsAppnya
mau tidak mau Sri Devi pun harus membalas WhatsApp tersebut walaupun di sisi lain dia begitu sangat malas tapi ketika ia tidak dibalas nanti pasti manusia tersebut me-whatsap dirinya terus ya sudah Sridevi bilang saja bahwa dia hanya ke taman kota untuk beberapa waktu dan belum tahu mau pulang jam berapa terlepas dari itu Sridevi tidak tahu bahwa Afan mengikutinya dari belakang
Setelah membalas WhatsApp tersebut ia bisa bernafas lega dan bisa menikmati bunga-bunga yang bermekaran tidak lupa Sridevi juga membeli bibit bunga untuk ditanam di rumahnya dan beberapa bunga kering untuk hiasan rumah
"Raka lu ngapain di sini lo sama basmalah di sini"
"Enggak gue sendirian gue cuman mau beli bunga di sini soalnya nyokap gue mau tanam bunga di sebelah rumah"
"Oh gitu"
Setelah berbincang-bincang mereka pun langsung melanjutkan memilih-milih bunga akhirnya Sridevi membeli bunga berwarna merah dan sekalian bibit bunga tersebut setelah selesai berbelanja bibit bunga dan bunga kering ia pun langsung kembali ke rumah dengan memesan taksi online
Sampainya di rumah ia pun langsung menaruh bibit bunga tersebut di taman rumah dan menanamnya di sana sedangkan bunga kering ia taruh di vas bunga yang sudah ia siapkan
"Devi di depan ada Afan kayaknya dia mau ngomong sesuatu deh sama kamu"
"Ya mah bentar dulu lagi nanam bunga"
Setelah selesai menanam bunga ia pun langsung keluar dan menghampiri Afan yang sedang duduk di ruang tamu sambil bermain handphone
"Lu ngapain ke sini"
"Ya tentunya mainlah mau ngapain lagi gue ke sini"
"Tumben lu main ke sini emang rumah temen lu nggak terima lo untuk main ke sana"
"Ya males aja buat apa aku ke sana kalau rumah calon istri gue aja bisa buat gue main"
Sridevi langsung melemparkan tatapan yang bombastis kepada Afan dan akhirnya Afan tersenyum ia membawa sebuah Lego yang belum dirakit Afan meminta Sridevi untuk membantunya untuk bisa bermain Lego dan membantunya merakit Lego tersebut
"Udah nggak usah marah-marah mending lo bantu gue buat main Lego"
"Ngapain lu beli lego segala boros banget"
"Ya nggak papa lah daripada gue hambur-hamburin uang buat main sama orang lain"
"Maksud lo"
"Nggak nggak"
Afan dan Sridevi pun langsungnya membuka bungkus Lego tersebut tak lama asisten rumah tangga memberikan minuman dan juga makanan cemilan untuk menemani mereka sambil menonton sebuah sinetron di TV
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Restu
RomanceMenceritakan tentang seseorang yang telah berjuang mempertahankan cintanya namun pada akhirnya memilih untuk menyerah karena sang kekasih memutuskan untuk berhenti berjuang