8

77 10 0
                                    

Di sisi lain sri Devi sedang berada di kamarnya ia sedang merenung dan berpikir dia wanita yang begitu sangat serius dengan apa yang ia inginkan dia juga bukan wanita yang manja ataupun hanya mementingkan dirinya sendiri melainkan ia adalah wanita yang memikirkan semuanya dan mengambil keputusan dari hatinya bukan semata-mata untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain

"Mau gak mau gua harus ambil keputusan kalau gue gak ambil keputusan sendiri kabar lagi gue ambil keputusan kayak gini gue nggak mau perjodohan ini terjadi tapi gue juga nggak mau orang tua gue ngerasa terbebani"

"Gue harus berusaha untuk menerima semuanya walaupun itu semuanya nggak mungkin tapi gue harap bisa semuanya jadi lebih baik walaupun gue sendiri sama sekali gak menerima itu semua"

Rasa-rasanya itu berat bagi Sridevi sendiri karena di usianya yang masih cukup muda ia harus menerima perjodohan yang sama sekali tidak ia tahu tentang apa perjanjian itu dan kenapa semua itu terjadi tapi lepas dari itu sebuah walaupun di sisi lain ia sama sekali tidak menerima itu semua karena terlalu

"Devi apa mamah bisa masuk ke kamar kamu"

"Masuk aja mah kamarnya nggak dikunci"

"Mau minta maaf sama kamu karena mama terlalu maksain kamu menerima perjodohan ini tapi ini semua demi kamu kalau perjodohan ini batal semuanya pasti akan lebih buruk daripada ini mama harap kamu bisa menerima itu semua Mama nggak mau semuanya hancur di waktu yang bersamaan"

"Kenapa mama takut dengan harta yang nggak kekal ini walaupun masa depan aku terjamin kalau semua yang aku rasakan nggak sepenuhnya aku mau buat apa ini semua terjadi"

"Aku nggak menerima perjodohan ini karena perjodohannya terlalu cepat mah gimana setelah kelulusan aku harus menyandang status sebagai istri orang lain tanpa aku harus mengenal siapa dia"

"Mungkin pernikahan diinginkan semua orang tapi jika situasinya baik mah bukan karena paksaan bukan karena ingin mendapatkan kerjasama dari perusahaan yang besar tapi dari hati dan dari keinginan kita sendiri"

Setelah mendapatkan tiket masing-masing Mereka pun langsung masuk ke dalam Dufan setelah itu melihat beberapa Wahana dan juga beberapa permainan mereka sama sekali tidak naik ataupun bermain dengan wahana-wahana tersebut melainkan hanya melihat afan dan Sri Devi juga tidak berbicara apapun mereka hanya diam dan tidak berbicara apapun Sampai akhirnya afan menarik sri Devi untuk keluar dari keramaian dan menjauh dari keluarga mereka

" lo apa-apaan sih ngajak gue ke sini kita ini bukan siapa-siapa dan kita nggak punya hubungan apa-apa"

" Siapa bilang kita ini siapa-siapa dan siapa bilang kita punya hubungan gue di sini cuma mau ngobrol sama lo Sebentar Dari kemarin malam ada hal yang mengganggu pikiran gue makanya gue mau ngobrol sama lo Di Sini"

" lo mau bahas apa kalau lu mau cuman mau bahas Perjodohan mending gue pergi dari sini daripada lu Terus aja nekan gue buat bisa menerima Perjodohan ini"

" Nggak kok cuman mau ngobrol aja sama lo gue nggak akan bahas tentang Perjodohan Ini aku cuman mau ngobrol sebentar sama lo"

" Ya udah cepetan kalau lu mau ngomong sesuatu gue nggak ada banyak waktu buat bisa ladenin lo dan tentunya menahan emosi gue karena semua tingkah laku lu"

Afan menceritakan semuanya kepada Sridevi walaupun dengan terbata-bata hanya mendengarkan semua curhatan Afan tersebut yang sangat mengganggu dirinya walaupun sriDevi juga merasa kaget ketika Afan membicarakan hal itu kepada dirinya apalagi saat ini Afan belum juga move on dari pasangan di masa lalu dan hanya bisa menerima karena statusnya Bukan siapa-siapa tapi kalau nanti mereka mempunyai status yang lain mungkin sri Devi akan melakukan sesuatu

Melawan RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang