Selesai untuk merakit Lego mereka pun langsung meminum dan memakan hidangan yang asisten rumah tangga sediakan setelah itu mereka mengobrol untuk beberapa waktu dan Sridevi bertanya apakah Lego tersebut akan ditaruh di rumahnya atau dibawa oleh Afan
"Lo mau bawa Lego ini atau lu mau taruh di sini"
"Ya kalau lu mau sih ambil aja"
"Ya kali gue ambil semuanya kan lu juga ikut merakitnya"
"Ke masih ada Lego di rumah jadi lo ambil aja lah itunya"
Devi pun mengangguk setelah itu sri Devi melihat Afan yang sedang sibuk dengan handphonenya dia tidak menanyakan apapun karena itu bukan haknya jadi ia hanya dia menikmati TV yang sedang menyala dan menyiarkan sinetron
"Lu mau nggak ikut gue ke studio foto besok setelah pulang sekolah"
"Emang kita mau ngapain di sana"
"Ya foto dong mau ngapain lagi"
"Iya gue tahu maksud gue itu kita ke studio foto itu buat apa kan nggak ada acara apa-apa"
"Ya nggak papa Raka sama basmalah ngajak kita buat ke studio foto besok kau mau kan"
"Gue pikir-pikir dulu deh besok gue bilang kalau kalau gue mau ke sana"
Setelah mengobrol karena jam sudah menunjukkan pukul 03.00 sore Afan pun langsung pulang ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadinya seperti biasa sedangkan Sridevi membereskan makanan dan minuman sekaligus Lego yang ditinggalkan akan di rumahnya
"Saya ke atas dulu ya soalnya saya mau mandi nanti kalau mama sama papa udah pulang tolong panggil saya di atas"
"Ya non"
Sri Devi mandi terlebih dahulu setelah itu skincare dan memakai pakaian rumah karena hari ini ia tidak kemana-mana ya pun akhirnya hanya menyibukkan diri dengan bermain handphone karena tidak ada kegiatan apapun di rumah dan tidak ada tugas dari sekolah jadi ia hanya menyibukkan dirinya dengan bermain HP aja
"Enaknya gue cek apa dulu ya Instagram lah"
"Nanti dulu deh mending cek WhatsApp dulu siapa tahu kan ada orang yang buat story di WhatsApp"
Ya pun melihat beberapa story dari teman-temannya beberapa orang yang sudah membuat sebuah tren di tik tok yang mewajibkannya untuk bisa foto di studio foto tapi beberapa yang lain juga membuat story kegiatannya di luar
"Ih kok seru banget kayaknya"
Setelah melihat beberapa story ia pun langsung melihat story yang lain termasuk story basmalah dan juga Afan Afan yang sedang menyibukkan diri di luar sedang menongkrong dengan teman-temannya dan sepertinya sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya karena beberapa teman-temannya juga membuat story yang sama dengan iseng si Devi pun langsung mengecat Afan hanya sekedar gabut dan iseng saja maka dari itu ia mengajak duluan kalau tidak begitu pasti afan tidak akan chat duluan sebelum ia pulang dari tongkrongannya
"WhatsApp Afan aja kali ya cabut-ngebut gini kan enaknya ngerjain orang tapi nanti dulu deh gue mau buat status di WhatsApp dulu"
Di sisi lain afan sedang sibuk mengobrol dengan teman-temannya mereka membahas kegiatan sekolah yang akan datang maka dari itu Afan tidak memegang HP ataupun melihat story teman-temannya sampai akhirnya ia membuka aplikasi WhatsApp dan melihat Sridevi yang sedang membuat status WhatsApp
Dengan iseng kapanpun berkomentar di kolom komentar status WhatsApp tersebut awalnya niasri Devi ingin membuat Afan baper tapi malah kebalikannya malah Sri Devi yang baper karena tingkah laku apan dan juga gombalan maut Afan yang membuat ia menjadi baper dan salting
Nggak sampai situ saja akan memberikan gombalan-gombalan maut untuk Sridevi di sisi lain Sridevi sedang senyum sendirian sedangkan Afan masih mengirimkan sebuah pesan chat yang isinya gombalan mautnya sampai ketika kamar sri Devi sudah diketuk sampai 10 kali Sridevi sama sekali tidak mendengar ketukan tersebut sampai akhirnya orang tua dari Sridevi memanggil nama Sridevi setelah itu Sri Devi langsung membuka pintu
"Devi"
"Kamu di kamar kan"
"Iya mah"
"Aku di kamar"
"Cepet keluar kita makan malam dulu mama udah masakin makanan kesukaan kamu"
"Ya mas sebentar lagi"
"Ya udah Mamah tunggu di bawah ya"
Setelah mematikan handphone dan menaruhnya di atas meja belajar sri Devi pun langsung ke ruangan makan untuk makan bersama dengan keluarga besar mereka mengobrol dan bersenda gurau sampai akhirnya orang tua Sridevi bertanya tentang dirinya dan juga Afan apakah mereka sekarang sudah dekat atau belum
"Gimana hubungan kamu sama"
"Hubungan kita baik-baik aja ya seperti pertemanan pada umumnya"
"Papah liat-liat kamu sekarang lebih akrab ya sama dia nggak kayak sebelumnya"
"Yah nggak juga sih pah"
Setelah mengobrol dan makan bersama Sridevi langsung membantu orang tuanya untuk membersihkan piring kotor setelah itu ia menonton TV sederhana dan beristirahat karena hari juga sudah malam
Keesokan harinya Sridevi berangkat lebih awal dari sebelumnya karena ia ada kegiatan di sekolah ya piket sekolah dan jadwal yang padat di sekolah sudah menjadi rutinitas sehari-hari makanya kerja Evi sudah terbiasa
"Tumben lo berangkat lebih awal biasanya lo nggak berangkat lebih awal lebih tepatnya lo sering telat"
"Iya memang gue sering telat sih tapi gue tadi bang lebih awal kalau dibangunin orang tua gue makanya gue berangkat lebih awal"
"Ya udah kalau gitu mending kita ke kantin karena Bu kantin ada menu baru hari ini"
Mereka pergi ke kantin bersama sampai akhirnya Sridevi melihat Afan dan juga teman-temannya menongkrong bersama di suatu warung yang tidak jauh dari kantin tersebut ingin menghampiri tapi juga malas jadi ia hanya melihat dan memperhatikannya saja sampai akhirnya notifikasi WhatsApp di hp-nya berbunyi sudah tidak menghiraukannya sampai pria itu datang dan duduk di sampingnya tidak berbicara apa-apa ia hanya diam sampai akhirnya Raka datang dan menyuruh basmalah untuk menemaninya ke sebuah perpustakaan
"Basmalah kamu bisa nggak temenin aku ke perpustakaan soalnya aku mau pelajarin beberapa hal di"
"Boleh aku juga mau pinjem salah satu buku sekaligus kembaliin bukunya"
Sekarang giliran Sridevi dan juga Afan sendirian tidak ada basmalah atau siapapun hanya mereka berdua ingin pergi namun dengan Sridevi sudah dipegang duluan
"Lo kenapa hindarin gue"
"Ya emang salah kalau gue hindari lo lagi pula kan gue sama lo temen doang nggak lebih"
"Udah ah mending gue ke kelas daripada gue harus ladenin lo"
Sebenarnya bukan hak Devi juga untuk marah karena Afan juga bukan siapa-siapanya dan mereka hanya berteman tapi melihat Afan nongkrong sambil merokok di warung tersebut membuat Devi merasa bahwa semua itu seharusnya tidak dilakukan Afan karena Afan masih cukup mudah untuk melakukan itu semua tapi mau bagaimana lagi ingin melarang tapi tidak mempunyai hak apa-apa
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Restu
RomantizmMenceritakan tentang seseorang yang telah berjuang mempertahankan cintanya namun pada akhirnya memilih untuk menyerah karena sang kekasih memutuskan untuk berhenti berjuang