9

54 10 0
                                    

Keesokan harinya di hari Minggu Sridevi sudah bangun lebih awal pukul 07.00 pagi di mana Devi ada sebuah jadwal yang harus ia isi di sekolahnya ya latihan drama musikal di sekolahnya kenapa latihan dramanya di hari Minggu karena di hari Senin mereka sudah melakukan pentas di sekolah dan acara itu diisi oleh beberapa anggota dari sekolah itu juga

Dengan outfit yang simpel dan tidak terlalu mencolok ia pun berusaha untuk berpenampilan tetap layaknya seorang siswa di sekolah tersebut tidak memakai pakaian yang terlalu terbuka ataupun terlalu berlebihan dan tidak memakai make up yang terlalu mencolok melainkan ia hanya memakai make up yang natural saja

"Tumben hari ini kamu bangun lebih awal biasanya kamu bangunnya lebih pagi daripada ini"

"Ya mah soalnya aku disuruh berangkat jam 07.00 karena yang lain itu berangkatnya lebih pagi daripada aku jadi mau nggak mau aku harus stand by di sana"

"Ya udah kamu mau Mamah bawain bekel atau makan di rumah"

"Aku makan di rumah aja deh mah tolong buatin Devi roti bakar kayak biasa aja ya soalnya Devi nggak punya banyak waktu"

Mama dari Sri Devi itu pun langsung membuatkan roti bakar kesukaan Sri Devi setelah makan pagi ia pun langsung pergi ke sekolah sampainya di sekolah di sana sudah ada afan dan beberapa temannya yang lain

"Gue pergi dulu ya nanti gue nyusul ke dalam kalian duluan aja"

"Ya udah gue duluan ya"

Afan pun menghampiri Sridevi dia tidak basa-basi kepada Sridevi ya pun langsung mengajak Sridevi ke dalam sekolah tersebut dengan menggandeng tangan Sridevi Cantika yang melihat itu pun merasa aneh apa mungkin yang dijodohkan dengan Afan itu Sridevi kalau memang iya kenapa hati Cantika seperti tidak rela

"Tuh liat pacar lo udah ada pacar baru lagi oh nggak cemburu atau nggak sakit hati gitu"

"Buat apa gue sakit hati dia berhak buat bahagia dan milih kehidupannya lagi pula gue udah putus sama dia buat apa aku ngurusin dia"

Emangnya di tempat untuk gladi bersih atau latihan drama musikal yang berada di ruang kesenian Sridevi berlatih terlebih dahulu karena ia sudah mendapatkan kertas untuk dirinya menghafal dialog yang sudah ditulis oleh gurunya dan ia berperan sebagai seorang yang lebih dibilang iconic karena cerita ini mengangkat tema tentang kebudayaan nusantara dan dengan dialog yang ada peran Sridevi sebagai seorang warga yang memiliki darah keturunan yang berbeda dengan tokoh-tokoh yang lain ia mendalami karakter itu dengan begitu apik dan juga dengan dipenuhi oleh penghayatan

"Ini lo minum dulu"

"Thanks nanti gue ganti uangnya"

"Gak usah buat apa lo ganti uang gue kan nanti juga uang gue juga akan jadi milik lo"

"Ya itu kan nanti bukan sekarang"

Cantika melihat itu Dan ia merasa sedikit aneh namun pada kenyataannya dia juga tidak bisa ngapa-ngapain karena statusnya hanya sebagai mantan walaupun sebenarnya afan sendiri juga belum bisa move on

"Denger ya kalau lo lupa gue akan ingatin kembali gue belum menerima perjodohan ini dan gue belum ambil keputusan apapun jadi bisa aja perjodohan ini batal dan pernikahan yang orang tua gue ataupun orang tua lo inginkan bisa aja nggak terjadi"

"Ya emang gue menerima hubungan kita sebagai hubungan pertemanan tapi lo juga nggak boleh lupa kalau gue juga belum ambil keputusan"

Setelah mengobrol ia pun langsung pergi meninggalkan Afan dan bergabung dengan pemain yang lain ia beradu akting dengan Cantika basmalah Kimberly dan juga Afan

"Kalau udah hafal siapa dialognya kan"

"Udah ini Kimberly kita coba yuk lu udah nggak sabar buat nyoba dialog ini tapi gue takut kalau gue nanti lupa dialognya"

Melawan RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang