18

45 7 0
                                    

Setelah hari mulai malam Afan pun berpamitan kepada keluarga Sridevi untuk pulang karena hari sudah menjelang malam dan tidak mungkin ia terlalu lama di di rumah Sri Devi karena ia tidak mau ada seseorang yang mengira bahwa afan melakukan hal yang tidak-tidak maka dari itu ia memilih untuk pulang dan sebelum pulang ia mampir terlebih dahulu ke sebuah cafe yang tidak jauh dari rumah Sridevi untuk memesan kopi kesukaannya

"Tante Om Afan pulang dulu ya soalnya hari udah mulai malam dan aku takut nanti mama cariin"

"Iya hati-hati ya oh ya kapan-kapan kamu main ke sini aja daripada kamu keluyuran kemana-mana kan"

"Ya om tante oh iya makasih ya buat hidangannya"

Setelah beranjak dari rumah Sridevi ia masuk ke dalam cafe di mana ia langsung memesan minuman kopi kesukaannya dan langsung duduk di tempat yang kosong sebelum ia duduk ia melihat Cantika yang sedang sibuk bermain handphone dengan kopi yang ada di depannya awalnya ia cuek aja tapi lama-kelamaan ia jadi penasaran ya pun langsung menghampiri Cantikasetelah beranjak dari rumah Sridevi ia masuk ke dalam cafe di mana ia langsung memesan minuman kopi kesukaannya dan langsung duduk di tempat yang kosong sebelum ia duduk ia melihat Cantika yang sedang sibuk bermain handphone dengan kopi yang ada di depannya awalnya ia cuek aja tapi lama-kelamaan ia jadi penasaran ya pun langsung menghampiri Cantika

"Sorry apa gue bisa duduk di sini"

Cantika pun langsung menengok ke arah depan ia pun kaget ketika ada Afan di depannya awalnya ia hanya mengangguk tapi Cantika tahu bahwa ia harus menjaga jarak dengan Afan karena yang ia tahu apa sudah tidak menjadi miliknya lagi

"Silakan"

"Kenapa lo pergi dan hindarin gue"

"Karena gue udah bukan siapa-siapa lo lagi kan"

"Buat apa lu cerita semuanya ke Devi"

"Karena itu hak dia dia berhak tahu untuk semuanya"

Entah kenapa Afan merasa bahwa Cantika yang ia kenal dulu sekarang berubah entah sikapnya dan apa yang ia lakukan seakan-akan ia seperti kehilangan Cantika yang dulu yang ia kenal pertama kali sekarang Cantika memilih untuk menjauh dan menghindari semuanya entah apa alasannya pun Afan dan yang lain juga tidak tahu

"Gue nggak tahu kenapa lo sering hindarin gue dan gue juga nggak tahu kenapa lo hindarin semua teman-teman lo"

"Karena menurut gue walaupun gue ada di sekitar kalian pun gue tetap jadi seorang anak biasa yang hanya bisa nyusahin kalian aja gue hanya rakyat jelata dan nggak punya apa-apa sedangkan kalian seorang yang kecukupan dan mempunyai banyak hal"

"Kenapa lo selalu berpikiran kayak gitu sih padahal kita nggak pernah memandang lo kayak gitu kita kan berteman status sebagai mantan nggak ada salahnya kan untuk berteman"

Cantika hanya diam saja tidak menjawab ataupun menanggapi pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu ia pun langsung pergi meninggalkan Afan begitu saja seakan-akan ia ingin menghindari Afan

"Kenapa lo sekarang berubah seakan-akan semua yang kulakukan di masa lalu semuanya menurut lu nggak penting"

"Seandainya lo tahu bahwa derajat dan kekayaan itu nggak penting bagi gue seandainya lo tahu bahwa apa yang lo pikirin itu salah seandainya lo tahu betapa terusnya gue buat bisa menjalin sebuah hubungan yang tulus tanpa adanya pandangan kekayaan ataupun harta"

Ada rasa menyesal dan juga rasa di mana di situasi ini akan benar-benar tidak bisa melupakan seseorang yang cukup berarti baginya dari awal Afan sudah menanamkan niat di lubuk hatinya apapun yang terjadi ia tidak mau menghirup hubungannya bersama Cantika tapi pada kenyataannya iya kalah atas apa yang ia ucapkan dulu

Melawan RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang