Part 5 [Osaka Feelings]

4.8K 370 9
                                    

Happy Reading, sorry for typo

Satu-satunya bidang industri Prama group yang sudah memiliki cabang internasional adalah industri makanan, produk makanan Prama sudah bisa di dapatkan hampir semua toko seluruh dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya bidang industri Prama group yang sudah memiliki cabang internasional adalah industri makanan, produk makanan Prama sudah bisa di dapatkan hampir semua toko seluruh dunia.

Orang yang berhasil meningkatkan Prama group sampai ke tahap internasional adalah Papa dan Sakha, karena alasan itu pula Eyang mempercayakan Papa memegang Prama group dan Sakha memegang kuasa di industri makanan.

Sementara Eyang, meskipun beliau sudah pensiun dari pekerjaannya, Eyang masih tercatat sebagai pemilik sah dengan pemilik saham yang paling besar pertama sebelum Papa dan Sakha.

Sebagai direktur utama, Sakha kerap melakukan perjalanan bisnis untuk memeriksa cabang perusahaan di setiap negara.

Kali ini Sakha juga memiliki tugas perjalanan bisnis ke Jepang, kabarnya cabang Jepang sedang memiliki masalah di bagian produksi sehingga Eyang memberikan Sakha hukuman untuk terjun langsung membereskan masalah yang sebenarnya bukan tugas Sakha.

Untuk pertama kalinya juga aku ikut ke perjalanan bisnis Sakha, biasanya aku hanya membantu Sakha menyiapkan barang keperluannya ke dalam koper, namun kali ini aku harus ikut menggantikan peran sekretaris dan asisten Sakha yang tidak ikut.

Aku ikut bukan sekedar ikut saja, tapi aku harus menggantikan peran sekretaris dan asisten Sakha sebagai hukuman yang Eyang berikan. Mengingat itu, aku yakin Eyang hanya ingin aku ikut menemani Sakha berkedok hukuman. Eyang tak benar-benar marah soal kejadian kemarin.

Waktu kedatangan kami di Osaka bertepatan dengan musim semi, aku tak mampu menahan rasa senangku melihat bunga sakura di musim semi yang sangat indah dan memanjakan mata. Meski suhu udaranya dingin, aku tak masalah selagi bisa melihat bunga bermekaran.

"Seneng banget kelihatannya," ucap Sakha yang membuatku langsung mengalihkan pandangan dari pemandangan pohon berbunga di pinggir jalan, beralih pada Sakha.

"Aku suka musim semi."

"Take your time, sebelum kita harus sibuk sama pekerjaan," ucap Sakha memintaku untuk kembali melakukan aktifitasku, menatap pemandangan pinggir jalan dari balik jendela mobil taksi.

"Kira-kira kita ada waktu buat jalan-jalan gak nanti?"

"Batas waktunya satu minggu, kayaknya aku sempat bawa kamu jalan-jalan nanti. Tapi semuanya tergantung kinerja sekretaris sekaligus asisten pribadi aku."

"Kamu gak perlu khawatir, aku udah serap ilmunya Tika. Aku pasti bisa gantiin peran dia buat Bapak direktur utama."

"Oke, aku percaya sama Bu sekretaris ini," Sakha terkekeh, mengacak puncak rambutku yang juga mengacak isi hatiku.

Mobil taksi yang kami tumpangi tiba di hotel tempat kami menginap, aku hendak melakukan check in karena itu tugas seorang sekretaris tapi Sakha lebih dulu melakukannya. 

Flawless Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang