Alkan yang melihat kenzo sedikit kesulitan ia membantunya,Kenzo membuka bajunya menampilkan tubuhnya yang dipenuhi lebam
Suasana seketika hening,mereka menatap tak percaya pada Kenzo,darimana ia mendapatkan lebam sebanyak ini
Bukan hanya lebam namun ada beberapa goresan di punggung seperti bekas cambukan?
Kenzo menatap mereka yang tengah menatapnya "kenapa kalian liatin gw"
"Dari mana" pertanyaan itu terlontar dari mulut Radja
"Hah,dari mana? Apanya" Kenzo tak mengerti apa yang dimaksud Radja
"Luka"
Kenzo diam sejenak ia mencerna terlebih dahulu "oh luka ini" Kenzo menunjuk lebam di badannya mereka hanya menjawabnya dengan anggukan
"Oh ini Karna..." Kenzo berpikir sejenak namun kepalanya kembali berdenyut nyeri dan kembali mimisan
Dengan cepat ia menahannya dengan baju yang sedang ia pegang,Kenzo menjambak rambutnya keras
"Jangan dad sa-kit"
"Kamu harus Daddy hukum"
"Maaf...ma-af Ken gak bakal na-kal lagi ...ja-jangan pukul Ken"
Ingatan tentang dirinya dipukuli dicambuk terus berputar di kepalanya
"Jangan.... Ken gak nakal lagi ampun" racauan Kenzo menyadarkan mereka dari keterkejutannya
"Hey jangan diginiin nanti sakit" Alkan berusaha melepaskan cengkraman tangan Kenzo dari rambutnya
Kenzo terusan bergumam jangan dan maaf hingga akhirnya Kenzo kehilangan kesadarannya,ia pingsan
"Sebenarnya apa yang terjadi"
* * *
Perlahan mata yang sedari tadi tertutup kini kembali terbuka dengan malu-malu membuat atensi orangnya yang ada di sana tertuju padanya
Kenzo, menatap langit-langit dengan tatapan kosong 'anjir apa-apaan tu pak tua mainnya pukul pukul orangnya, sekarang gw tau kenapa Kenzo bisa koma sampai sebulan'
"Kamu minum dulu ya" Alkan menyodorkan segelas air putih,Kenzo mendudukkan dirinya dibantu Gibran dan meminum habis air yang diberi Alkan
"Sekarang jam berapa" gumam Kenzo namun masih dapat didengar oleh mereka
"Sekarang waktunya pulang gw udah bawain tas lo tuh cil" kafka menunjuk tas yang tergeletak di sofa
Kanzo mengangguk "makasih" kafka hanya mengangguk kepalanya dan mengacungkan jempolnya tanda tak masalah
Mereka menatap Kenzo yang melamun "kenapa" tanya Gibran Dengan nada lembut sambil mengusap pelan rambut Kenzo
Mereka yang memiliki itu tertegun mendengar ucapan Gibran begitupun dengan Kenzo
Seorang Gibran yang dikenal cuek tak peduli dengan sekitar bahkan dengan keluarganya sekalipun ternyata bisa ngomong selembut ini
Termasuk Alkan,ia sudah berteman dengan Gibran saat mereka masih kecil,ia sudah tak pernah mendengar suara itu lagi semenjak Gibran ditinggal oleh neneknya dulu,dan sekarang ia kembali mendengar suara lembut milik Gibran lagi setelah sekian lama hanya Karna Kenzo
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo [TRANSMIGRASI]
Randomtentang erland yang bertransmigrasi ke tubuh kenzo "Bawa El dari sini Bun El gak mau di sini" "Mau pulang disini semua orang seenaknya Bun" Cerita pertama jadi maklum kalau gak jelas