tolong

222 15 0
                                    

Bugh..

Bugh...

Semua orang terkejut dengan apa yang terjadi, bahkan Gibran saja terkejut melihatnya namun dengan cepat ia menghampiri Kenzo.

Kenzo menatap tajam Kevin lalu tersenyum puas "itu belum seberapa"

Kevin merasakan nyeri diperut dan dan wajah sesaat setelah Kenzo melayangkan bogem mentah padanya. Kevin kembali tertegun setelah melihat perubahan remaja itu yang menjauh atau bahkan acuh terhadap keluarga dan sekarang...

Apa emang bener orang didepannya ini adalah adiknya? Walaupun ia tau jika Kenzo suka berkelahi tapi untuk melawannya itu sangat jarang bahkan  nyaris tidak pernah tapi apa ini

Namun dengan cepat Kevin kembali bangkit "bisa gak sih lo jangan bully Caca, gak kapok lo dapat hukuman dari Daddy?"

"Liat, adik gw babak belur pasti Karna anak sialan kaya lo kan" lanjut Kevin

Deg

Kenzo memalingkan wajahnya ke arah lain, ia kembali menatap Kevin dengan senyuman mengejek? Entahlah

"Lo bahkan gak liat kejadian yang sebenarnya, tapi dengan seenaknya lo nuduh gw? Hahaha bahkan wajah dan perut gw jadi korban Karna kesalahan pahaman"

"Coba lo bayangin lo lagi diam tiba-tiba wajah lo dipukul perut lo ditendang tanpa tau apa kesalahan yang Lo buat"

"asal Lo tau ya gw nyentuh dia aja gak Sudi apa lagi bully dia buang buang waktu aja. Kalau Lo gak tau apa apa mending diam atau tanya apa yang terjadi jangan seenaknya lo jadi orang"

"Dan satu lagi" Kenzo menjeda ucapan untuk mengambil nafas "sebenarnya yang adik lo gw apa dia?"

Tiba-tiba saja terdengar suara tawa yang berasal dari Kenzo "ouh iya gw lupa, lo nyebut dia aja adik sedangkan gw anak sialan, hahahaha" Kenzo tertawa mendengar ucapannya sendiri

Mungkin dia tertawa biasa namun beda dengan orang orang di sekitarnya, entah mengapa saat mendengar tawa itu hati mereka sakit, apa lagi saat melihat wajah Kenzo yang sedikit pucat dan jangan lupakan lebam yang membuatnya terlihat lebih jelas membuat mereka sedikit iba apa lagi mereka yang menyaksikan kejadian itu

Dan mereka tau jika Kenzo tidak salah bahkan ia saja baru berdiri dari kursinya mana mungkin kan mendorong perempuan itu

Kenzo memilih untuk pergi dari sana meninggalkan orang-orang yang masih terdiam, namun tak lama setelah kepergiannya Kanti kembali ramai oleh para siswa yang mengata-ngatai Kevin dan Caca

'ish kok jadi gini sih'

.

.

.

.

Kenzo mendudukkan dirinya dibawa pohon dengan beralaskan rumput hijau yang diurus seperti anak sendiri.

Sepi. Satu kata yang mendeskripsikan taman belakang sekolah saat ini, dikarenakan semua orang tengah mengikuti pelajaran. Ya dirinya membolos ia sedang tidak mood untuk belajar

Kenzo menatap langit biru yang dihiasi awan berbentuk abstrak, Kenzo memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya hingga membuat beberapa helai rambutnya berterbangan

Kenzo sempat beberapa kali menghela nafas, tiba-tiba saja ia merasakan pipinya yang basah

"Kok gw nangis sih hiks" ia berusaha menghentikan air matanya namun tidak bisa, air matanya itu turun dengan sendirinya tanpa ia minta

"Kalau Lo hiks nyuruh gw buat gantiin lo hidup hiks setidaknya jangan kirim perasaan ini hiks"

"Gak guna lo nangis orang hiks kaya dia, yanga ada Makin sesak dada gw"

Kenzo [TRANSMIGRASI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang