Si bungsu sakit

1.4K 77 0
                                    

Gracia pov

Jam sudah menunjukkan pukul 11:30.

Hari ini aku sudah rapih, aku berniatan untuk memeriksa anak bungsuku itu, kemarin ia merasa tak enak badan sampai sekarang belum juga ada perubahan.

Christy sekarang sedang bersandar di headboard kasur ia Masih terasa lemas.

Terlihat lah suamiku yang baru saja memasuki kamar.

"Mau periksa sekarang?" Tanya suamiku.

"Iya sekarang aja, kasihan kalau ga di obatin" Ucap ku dan Shean mengambil kunci mobil nya itu.

"Dede pake jaket aja apa mau ganti baju lengan panjang" Tanyaku.

"Jaket aja bunda" Jawab Christy dan aku segera mengambil kan nya jaket.

"Udah, yu" Ajak Shean kepada ku dan Christy. Aku pun hanya mengangguk kan kepala.

Sebelum aku berangkat ke rumah sakit aku akan memberitahu kan nya kepada 3 anakku terlebih dahulu.

Aku pun turun dari tangga terdapat Zean, Chika dan Zizi yang sibuk bermain handphone nya itu.

"Bunda mau periksa adik kalian dulu, jangan kemana mana tetap dirumah" Perintah ku tegas dan mereka hanya mengancungkan jempol nya barengan.

Saat ini kami sudah berada di dalam mobil dan aku duduk di belakang dengan Christy.

"Aku di belakang gapapa?" Tanyaku kepada suami ku yang ingin mengendarai mobil.

"Gapapa" Jawab nya.

30 menit kemudian tak butuh lama kami sampai di rumah sakit dan kami menunggu giliran untuk di periksa.

"Ananda Cloena Christy Adhitama" panggil seseorang lewat speaker administrasi.

"Iya" Jawab ku.

"Sekarang boleh keruangan yang berada di sana ya Bu" Ucap nya menyuruh Gracia.

"Baik makasih dok" Jawab ku.

Kini aku dan Christy memasuki ruangannya itu, Shean hanya menunggu nya di luar.

"Permisi dok" Ucapku kepada dokter yang di dalam.

"Mari" Jawab nya.

"Siapa yang sakit Bu?" Tanya nya dokter itu.

"Ini anak saya dok" Jawabku.

"Keluhan nya apa sebelum nya?" Tanya nya dokter.

"Pusing sama perut nya sakit melilit dok" Jawab ku.

"Kita periksa dulu yu" Ajak dokter itu kepada Christy. Christy pun menanggapi nya dan ia segera berbaring.

Dokter pun sudah selesai memeriksa nya.

"Jangan suka telat makan sama makanan pedas ya Bu, lambung nya lagi ga menerima" Ucap dokter itu. Christy pun hanya diam tak berkutik.

"Darah rendah juga ya Bu, Saya kasih resep obat nya dulu ya" Ucap dokter itu lanjut.

"Nih Bu sudah, silahkan tebus di farmasi ya Bu" Ucap dokter itu.

"Makasih ya dok, permisi" Ucap Ku keluar sembari menggandeng kan tangan anak bungsu ku itu.

"Gimana hasilnya?" Tanya suamiku.

"Jangan suka telat makan sama makanan pedas, dia darah rendah juga" Jawab ku.

"Kapan makan pedas? perasaan kita selama liburan ga liat Christy makan pedas" Tanya suamiku.

"Ntahlah" Jawab ku dan aku akan segera menebus nya di tempat farmasi.

Tak butuh waktu lama kini aku sudah selesai menebus obatnya.

"Udah yu pulang" Ucapku kepada Shean. Shean pun hanya mengangguk.

Di dalam mobil aku ingin sekali menanyakan kapan anak itu memakan pedas, pikir ku dia memakan nya diam diam.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk bertanya.

"De" Ucapku sambil merangkulnya.

"Hm" gumam Christy.

"Kapan Dede makan pedas? apa Dede makan diam diam tanpa sepengetahuan bunda?" Tanya ku selembut mungkin.

"Maaf bunda, Dede makan diam diam tanpa bunda ketahui" Jawab nya lirih.

Huh!! dugaan ku benar dia memakan nya tanpa sepengetahuan ku.

"Makan apa?" Tanyaku kembali.

"Gatau, intinya pedas" Jawabnya.

"Dede habisin?" Tanyaku sekali lagi dan Christy pun hanya mengangguk.

"Kalau tau pedas kenapa dihabisin si de" Ucapku.

"Maaf bunda, lagian makanannya terlihat enak" Jawab nya.

"Lain kali izin sama bunda dulu okey? kalau bunda udah izinin baru boleh makan, kalau kaya gini siapa juga yang ngerasain, Dede juga kan" Ucapku menasihati.

"Iya bunda maaf" lirih Christy dengan ia yang meminta maaf berkali kali.

"it's okey, kali ini bunda maafin" Ucapku sembari mencium pucuk kepalanya.

"Dengerin bunda jangan bandel kalau di bilangin!" Ucap Shean tegas.

"Iya papah" Jawab Christy.

Kini kami sudah sampai di depan rumah dan akan masuk ke dalam.

"Makan dulu abis itu minum obat ya de" Perintah ku kepada Christy.

"Gamau" Jawab Christy merengek.

"Harus mau, kalau gamau tanggung sendiri sakitnya, bunda sama papah Gamau bantu!" Ucap Shean tegas kepada anak bungsu ku.

Chika pov

Aku terasa haus sekali dan lalu aku memutuskan untuk turun ke bawah untuk minum.

Terlihat lah bunda ku yang sedang menyiapkan makan siang dan Christy yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv bersama papah ku itu.

"Dede sakit apa bunda?" Tanya ku kepada bunda ku.

"Gara gara telat makan sama makan pedas darah rendah juga" Ucap bundaku.

"Kamu tau kapan Dede makan pedas?" Tanya nya bundaku.

"Tau, pas 2 hari sebelum pulang ke sini" Jawabku.

"Makan apa?" Tanya bunda ku kembali.

"Kaka kurang tau" Jawab ku.

"Kenapa ga di larang adik nya?" Tanya bundaku sekali lagi.

"Dia diam diam makan pedas tanpa sepengetahuan bunda" Ucapnya lanjut.

"Kaka mana tau sih bunda" Jawab ku.

"Kaka kira bunda tau makanya Chika biasa aja" Jawab ku dan bunda ku hanya mengangguk.

"Sekarang Zean sama Zizi kemana?" Tanya bunda ku kembali.

"Zean pergi keluar gatau kemana, Zizi di kamar seperti nya tidur" Jawab ku.

"Panggil adiknya suruh ke bawah" Perintah bunda ku itu.

Dan kini aku memasuki kamar Zee terlihat lah ia yang memang sedang tertidur.

"Zee bangun" Ucapku.

"Zee bangun, Kaka itung sampe tiga ga bangun Kaka seret!" Ucapku menekan nada bicaranya itu.

Dan akhirnya pun ia terbangun dari tidurnya.

"Kenapa si ka?" Tanya nya.

"Turun sekarang! makan, semua nya sudah di bawah!" Ucapku tegas kepada Zee.

Aku pun turun kebawah bersama Zee dan sudah terlihat lah papah bunda dan adik bungsu ku itu.

Makan siang pun telah selesai kini aku akan balik ke kamar ku Dan di ikuti oleh Zee sedangkan bunda ku harus mengurusi adik bungsu ku itu dulu Untuk meminum obat.

Happy reading!!

semoga sukaa(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)























Sheandra Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang