jealous

797 64 4
                                    

Author pov

Saat ini Shean sedang kumpul bersama teman teman nya

Kelompok Shean sedang minum minum dan berbincang di ruang tengah rumah Shean. Mereka sedikit menjauh dari anak anak.

Zee sedang berada di taman belakang ia sedang memainkan kucing miliknya. Sedangkan Gracia di kamar bersama Christy. Begitupun dengan Chika dia masih berada di kampus.

"Jadi bagaimana kehidupan kalian setelah menikah bertahun tahun dengan pasangan mu masing masing?" Tanya Shean menyesap gelas berisi air kopi.

Aran menyesap kopi nya kemudian meletakkannya di meja "Tak ada gimana gimana.. semua sama saja" katanya "Terkadang menyenangkan tetapi terkadang juga sesekali aku suka bingung dengan sikapnya" Kata Aran.

"Kenapa begitu?" Tanya Daniel

"Kupikir istriku tidak sama dengan istri istri kalian.. dia jauh lebih cuek denganku.. dia dengan mudahnya percaya padaku ketika aku meminta izin sesuatu" Katanya.

"Benarkah?" Tanya Shean.

"Kemarin saat aku bilang akan pulang malam karena ada suatu kerjaan yang harus ku kerjakan di malam itu juga dia dengan mudahnya percaya dengan ku padahal yang sebenarnya terjadi aku pergi ke suatu cafe untuk menetralkan energiku" Katanya lagi.

"Kamu harus bersyukur karena istrimu tidak sama seperti istri kami! karena jika ia kau tidak akan aman"  Kata Daniel dan yang lainnya ikut terkekeh bersama menghabisi waktu satu sama lain.

"Lalu bagaimana dengan Freya Kulihat sekarang jauh lebih akrab dengan Zee berbeda dengan yang dulu dan kulihat juga Freya sekarang jauh lebih besar ya.. kau juga cukup baik untuk mendidiknya" Kata Shean.

"Ya seperti itu lah yang kau lihat... dia tumbuh jadi anak yang baik seperti anak kalian" Kata Aran kembali.

Zee telah selesai bermain dengan kucingnya. Dia lapar karena sejak pagi dia belum makan apapun. Dia ingin meminta pada Gracia tapi tentu saja dia masih ngambek dengan Gracia semalam jadi dia tidak akan memintanya.

Dia berjalan menuju dimana Shean berada. Dia akan meminta pada Shean saja.

"Papah!" panggil nya dan Shean menoleh.

"Kenapa Zee?" Tanyanya.

"Papah~~ aku lapar, aku ingin makan" Katanya merengek disamping Shean.

"Minta makan pada bunda sana" Kata Shean.

"Tidak mau... aku sedang malas dengannya" Katanya cemberut yang membuat semuanya terkekeh.

"Dasar" Kata Daniel menggeleng terkekeh.

"Aku ingin makan dengan di suapi sama papah" Katanya dengan manja.

"Sama bunda saja ya" Kata Shean tapi anak itu menggeleng.

"Aku ingin sama papah saja, bunda terlalu sibuk dengan Christy apa mungkin bunda terlalu menyayangi Christy" Katanya memanyunkan bibirnya. Shean terkekeh gemas melihat anaknya itu.

"Kata siapa bunda hanya menyayangi Christy? Dimata papah sama bunda sama semuanya tak ada yang berbeda, kami semua sayang... kalian semua tuh anak anak papah dengan bunda jadi kasih sayang dari kami sama semua" 
Katanya menasihati.

"Kalau mau manja manja sama bunda bilang, jangan gengsi segala.. jealous kan kamu?" Kata Shean meledek.

"Tidak! kata siapa aku cemburu" Kata Zee mengeles.

Kemudian Shean bangkit dari duduknya untuk mengambil makanan untuk Zee. Sambil menunggu Shean Zee membuka handphone nya dan bermain game di handphone nya. Dia duduk di sofa dan bersandar.

Sheandra Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang